Jelaskan apa yang disebut sebagai subjek hukum dalam hukum perdata! Terangkan juga bagaimana perkembangan subjek hukum dalam hukum pidana dalam berbagai peraturan perundang-undangan dewasa ini!

Subjek hukum dalam hukum perdata adalah pihak-pihak yang memiliki hak dan kewajiban dalam suatu hubungan hukum perdata. Mereka adalah entitas yang dapat menjadi pelaku atau objek dari suatu perbuatan hukum dan dapat menuntut atau dituntut di pengadilan. Subjek hukum perdata terbagi menjadi dua:

1. Orang Perseorangan (Natural Person): Ini adalah manusia sebagai individu yang memiliki kapasitas hukum. Kapasitas hukum adalah kemampuan seseorang untuk memiliki hak dan kewajiban. Kapasitas hukum ini umumnya diperoleh sejak lahir dan berakhir dengan kematian. Namun, ada batasan kapasitas hukum, misalnya untuk anak di bawah umur yang kapasitas hukumnya terbatas dan diwakili oleh orang tuanya atau walinya.

2. Badan Hukum (Legal Person): Ini adalah organisasi atau perkumpulan yang diakui oleh hukum sebagai subjek hukum yang terpisah dari para anggotanya. Badan hukum memiliki hak dan kewajiban sendiri, dapat memiliki harta kekayaan, dan dapat bertindak dalam hubungan hukum seperti halnya orang perseorangan. Contoh badan hukum antara lain perseroan terbatas (PT), yayasan, koperasi, dan perkumpulan.


Perkembangan Subjek Hukum dalam Hukum Pidana:

Perkembangan subjek hukum dalam hukum pidana dewasa ini menunjukkan kecenderungan yang lebih kompleks dibandingkan dengan hukum perdata. Dalam hukum pidana, subjek hukum difokuskan pada pelaku tindak pidana (subjek hukum aktif) dan korban (subjek hukum pasif). Perkembangannya terlihat dalam beberapa aspek:

* Perluasan Subjek Hukum Aktif: Dahulu, subjek hukum aktif dalam hukum pidana relatif terbatas pada individu. Namun, dewasa ini, perkembangan hukum pidana menunjukkan perluasan subjek hukum aktif, meliputi:
* Korporasi: Perusahaan atau badan hukum dapat dipidana atas tindak pidana yang dilakukan oleh organ atau karyawannya. Ini memerlukan pembuktian adanya kesalahan korporasi, bukan hanya kesalahan individu. Perkembangan ini terlihat dalam berbagai peraturan perundang-undangan, misalnya terkait tindak pidana korporasi dalam bidang lingkungan hidup atau persaingan usaha tidak sehat.
* Kelompok Orang: Tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok orang dapat dikenakan sanksi pidana kepada seluruh anggota kelompok, meskipun peran masing-masing anggota berbeda.

* Perlindungan Korban: Perkembangan hukum pidana modern semakin menekankan perlindungan terhadap korban tindak pidana. Ini terlihat dalam:
* Peran aktif korban dalam proses peradilan: Korban diberikan hak untuk berpartisipasi dalam proses peradilan, misalnya dengan memberikan keterangan atau menyampaikan pendapatnya.
* Restitusi dan reparasi: Hukum pidana modern semakin menekankan pentingnya restitusi (pengembalian kerugian) dan reparasi (perbaikan kerusakan) bagi korban.

* Perkembangan Hukum Internasional: Hukum pidana internasional juga mempengaruhi perkembangan subjek hukum dalam hukum pidana domestik. Misalnya, perkembangan hukum terkait kejahatan internasional seperti kejahatan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan, memperluas cakupan subjek hukum aktif dan pasif yang dapat diproses secara hukum.


Perlu diingat bahwa perkembangan subjek hukum dalam hukum pidana ini bervariasi antar negara dan bergantung pada sistem hukum yang berlaku. Penjelasan di atas merupakan gambaran umum dan perlu dikaji lebih lanjut dengan merujuk pada peraturan perundang-undangan yang berlaku di suatu negara tertentu.