(4) Pekerjaan pondasi "tiang bor maupun 'dinding diafragma dilakukan juga dengan memakai slurry bentonite Jelaskan sistem kerja dengan menggunakan lumpur bentonit tersebut serta buatkan sket cara sirkulasi pemakaian bentonit tersebut!

Sistem kerja penggunaan lumpur bentonit pada pekerjaan pondasi tiang bor dan dinding diafragma bertujuan untuk menstabilkan dinding lubang bor, mencegah runtuhnya tanah, dan memfasilitasi pengangkatan material hasil pemboran. Lumpur bentonit, berupa suspensi air dan bentonit (sejenis lempung), memiliki sifat-sifat yang membuatnya ideal untuk aplikasi ini:

* Viskositas: Lumpur bentonit memiliki viskositas yang cukup tinggi untuk menahan tekanan hidrostatis tanah dan mencegah runtuhnya dinding lubang bor. Viskositas ini diatur dengan penambahan air atau bentonit sesuai kebutuhan.

* Kemampuan menahan air (water loss): Lumpur bentonit yang baik memiliki kemampuan menahan air yang rendah, sehingga mencegah air dalam lumpur meresap ke dalam tanah dan menyebabkan penurunan stabilitas.

* Kemampuan suspensi: Lumpur bentonit mampu menyuspensi partikel tanah yang terangkat selama proses pemboran, mencegah pengendapan dan penyumbatan pada lubang bor.

* Pelumasan: Lumpur bentonit berfungsi sebagai pelumas, mengurangi gesekan antara alat bor dan dinding lubang bor, sehingga mempermudah proses pemboran dan mengurangi keausan alat.


Sistem Sirkulasi Lumpur Bentonit:

Sistem sirkulasi lumpur bentonit pada umumnya melibatkan beberapa komponen utama:

1. Tangki Lumpur: Berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pencampuran lumpur bentonit. Di sini, bentonit dicampur dengan air hingga mencapai viskositas yang diinginkan.

2. Pompa Lumpur: Memompa lumpur bentonit dari tangki lumpur ke lubang bor melalui pipa.

3. Pipa Sirkulasi: Pipa yang menyalurkan lumpur bentonit ke lubang bor dan kembali ke tangki lumpur.

4. Nozzle (Nosel): Berfungsi untuk menyemprotkan lumpur bentonit ke dasar lubang bor, membantu mengangkat material hasil pemboran dan menjaga stabilitas dinding lubang bor.

5. Sistem Pembersihan Lumpur (Desander & Desilter): Menghilangkan partikel-partikel tanah yang terbawa lumpur untuk menjaga kualitas lumpur dan mencegah penyumbatan. Desander menghilangkan partikel pasir, sedangkan desilter menghilangkan partikel lempung yang lebih halus.

6. Tangki Penampung Lumpur (settling tank): Menampung lumpur yang sudah digunakan untuk pemisahan padatan dan cairan.

Skema Sirkulasi Lumpur Bentonit:

```
+-----------------+
| Tangki Lumpur |
+--------+--------+
|
V
+--------+--------+
| Pompa |
+--------+--------+
|
V
+--------+--------+
| Pipa Sirkulasi |-----> Lubang Bor <-----|
+--------+--------+ |
V
Nozzle
^
|
Material hasil pemboran
|
V
+--------+--------+
| Pipa Sirkulasi |
+--------+--------+
|
V
+--------+--------+
| Desander/Desilter |
+--------+--------+
|
V
+--------+--------+
| Tangki Penampung |
+-----------------+

```

Catatan: Skema di atas merupakan gambaran umum. Sistem sirkulasi lumpur bentonit yang sebenarnya dapat lebih kompleks tergantung pada kondisi lapangan dan jenis pekerjaan. Penggunaan bahan kimia tambahan seperti deflocculant dan weighting agent juga mungkin diperlukan untuk mengoptimalkan kinerja lumpur bentonit.