E. Uralan 25. Bagaimana terjadinya fase penetrasi yang terjadi pada infeksi virus secara litik? Jawab: __ 26. Mengapa Indonesia memilik launa oriental, Australian, dan peralihan? Jawab __ 27. Jelaskan fujuan ulama dari teknik kultur jaringan dan teknologi kloning dalam upaya mengata kelangkaan makhluk hidup! Jawab __

Jawaban Soal:

25. Bagaimana terjadinya fase penetrasi yang terjadi pada infeksi virus secara litik?

Fase penetrasi pada infeksi virus secara litik terjadi ketika virus berhasil melekat pada sel inang dan kemudian masuk ke dalam sel tersebut. Proses ini dapat terjadi melalui beberapa mekanisme, tergantung pada jenis virusnya:

* Endositosis: Virus dibungkus oleh membran sel inang dan dibawa ke dalam sel.
* Fusi membran: Membran virus menyatu dengan membran sel inang, sehingga virus dapat masuk ke dalam sel.
* Injeksi langsung: Virus menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang, sementara kapsid virus tetap berada di luar sel.

26. Mengapa Indonesia memiliki fauna oriental, Australian, dan peralihan?

Indonesia memiliki fauna oriental, Australian, dan peralihan karena letak geografisnya yang unik. Indonesia terletak di garis Wallace, yaitu garis khayal yang memisahkan wilayah biogeografis Asia (Oriental) dan Australia (Australian).

* Fauna Oriental: Terdapat di bagian barat Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Fauna ini memiliki ciri khas seperti kera, harimau, gajah, dan badak.
* Fauna Australian: Terdapat di bagian timur Indonesia, meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Fauna ini memiliki ciri khas seperti kanguru, kasuari, dan burung cendrawasih.
* Fauna Peralihan: Terdapat di wilayah antara fauna Oriental dan Australian, seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Fauna ini memiliki campuran ciri khas dari kedua wilayah tersebut.

27. Jelaskan fungsi ulama dari teknik kultur jaringan dan teknologi kloning dalam upaya mengatasi kelangkaan makhluk hidup!

Teknik kultur jaringan dan teknologi kloning memiliki fungsi utama dalam upaya mengatasi kelangkaan makhluk hidup:

* Kultur jaringan: Teknik ini memungkinkan perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan menggunakan potongan kecil jaringan tanaman. Hal ini sangat bermanfaat untuk memperbanyak tanaman langka yang sulit diperbanyak secara generatif.
* Teknologi kloning: Teknik ini memungkinkan pembuatan salinan genetik yang identik dari suatu organisme. Hal ini dapat digunakan untuk memperbanyak hewan langka yang sulit berkembang biak secara alami.

Fungsi ulama dalam hal ini:

* Menyediakan panduan etika: Ulama dapat memberikan panduan etika dalam penggunaan teknik kultur jaringan dan teknologi kloning, memastikan bahwa penggunaannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama dan moral.
* Mendorong penelitian dan pengembangan: Ulama dapat mendorong penelitian dan pengembangan di bidang bioteknologi, khususnya dalam upaya mengatasi kelangkaan makhluk hidup.
* Meningkatkan kesadaran masyarakat: Ulama dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian makhluk hidup dan peran bioteknologi dalam upaya tersebut.

Kesimpulan:

Teknik kultur jaringan dan teknologi kloning merupakan alat yang ampuh dalam upaya mengatasi kelangkaan makhluk hidup. Peran ulama sangat penting dalam memastikan penggunaan teknologi ini sesuai dengan nilai-nilai agama dan moral, serta mendorong penelitian dan pengembangan di bidang bioteknologi.