1. Setiap kelompok mencaritema pengembangan sistem informasi secara bebas, dengan bersumber dari prosedur kerja unit atau organisasi atau perusahaan, dan dokumen transaksi (PO, nota, Faktur, dill) 2. Materi dibagi dalam kelompok untuk mengerjakan setiap subsistem oleh setiap anggota. 3. Isi ikuti Outline di bawah Outline penyusunan tugas. a. Tuliskan judul yang sesuai dengan topik bahasan yang telah saudara miliki dan menjadi bahan pembahasan per kelompok b. Tuliskan narasi dari prosedur yang dibahas pada makalah ini. c. Paparkan kasus dengan mengikut karakteristik sistem. a. Lingkungan Sistem : __ b. Batasan Sistem: __ c. Interface: __ d. Input (semua input dari semua proses dan sub proses) __ e. Proses dan sub proses . __ f. Output: __ g. Tujuan: __ d. Buatkan diagram alir data (DFD) : a. Diagram Konteks b. Diagram Penurunan. e. Gambarkan pula diagram UML: a. Use Case Diagram b. Use case Spesifikasi/deskripsi c. Diagram Class d. Diagram Aktivitas f. Coba lakukan analisis peluang untuk prosedur yang mungkin perlu pengembangan.

Berikut adalah contoh penyelesaian tugas pengembangan sistem informasi, berdasarkan outline yang diberikan. Perlu diingat bahwa contoh ini bersifat umum dan harus disesuaikan dengan tema dan prosedur kerja yang dipilih oleh masing-masing kelompok. Anda perlu mengganti placeholder dengan informasi spesifik dari prosedur kerja yang Anda pilih.


Judul: Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Pembelian Barang di [Nama Perusahaan/Organisasi]


b. Narasi Prosedur:

Prosedur pembelian barang di [Nama Perusahaan/Organisasi] dimulai dengan pengajuan permintaan barang oleh bagian [Nama Bagian]. Permintaan tersebut kemudian diverifikasi oleh bagian [Nama Bagian] dan diajukan ke bagian pengadaan. Bagian pengadaan kemudian menerbitkan Purchase Order (PO) setelah melakukan penawaran harga dari beberapa supplier. Setelah barang diterima, bagian penerimaan barang memverifikasi barang sesuai dengan PO dan membuat nota penerimaan. Selanjutnya, bagian keuangan melakukan pengecekan dan membuat pembayaran berdasarkan faktur yang diberikan oleh supplier. Seluruh dokumen transaksi (PO, nota penerimaan, faktur) disimpan secara manual dalam arsip. Proses ini rentan terhadap kesalahan dan kesulitan dalam pencarian data.


c. Kasus dan Karakteristik Sistem:

a. Lingkungan Sistem: Kantor [Nama Perusahaan/Organisasi], Supplier, Bagian Pembelian, Bagian Penerimaan Barang, Bagian Keuangan.
b. Batasan Sistem: Sistem ini hanya mencakup proses pembelian barang, mulai dari permintaan hingga pembayaran. Sistem tidak mencakup proses inventarisasi barang atau proses penjualan.
c. Interface: Antarmuka sistem akan berupa aplikasi berbasis web yang dapat diakses oleh bagian pembelian, penerimaan barang, dan keuangan. Integrasi dengan sistem akuntansi perusahaan juga akan dipertimbangkan.
d. Input: Permintaan barang (dari bagian [Nama Bagian]), data supplier, data barang, harga barang, kuantitas barang, Purchase Order (PO), Nota Penerimaan Barang, Faktur.
e. Proses dan Sub Proses:
* Pengajuan Permintaan Barang: Verifikasi permintaan, pembuatan permintaan resmi.
* Pembuatan PO: Pencarian supplier, penawaran harga, pembuatan PO.
* Penerimaan Barang: Verifikasi barang, pembuatan nota penerimaan.
* Pembayaran: Verifikasi faktur, pembuatan pembayaran.
* Arsip Dokumen: Penyimpanan PO, nota penerimaan, dan faktur.
f. Output: Laporan pembelian, laporan stok barang (jika terintegrasi), laporan keuangan terkait pembelian.
g. Tujuan: Meningkatkan efisiensi dan akurasi proses pembelian barang, mengurangi kesalahan, mempermudah pencarian data, dan meningkatkan transparansi.


d. Diagram Alir Data (DFD):

(a) Diagram Konteks: [Gambar DFD Konteks: Kotak tunggal yang mewakili seluruh sistem, dengan input (Permintaan Barang, Data Supplier) dan output (Laporan Pembelian, Laporan Keuangan)]

(b) Diagram Penurunan (Level 0 dan seterusnya): [Gambar DFD Level 0, 1, dan seterusnya yang menunjukkan dekomposisi proses dan aliran data antar proses. Ini memerlukan beberapa diagram untuk menggambarkan seluruh proses secara detail.]


e. Diagram UML:

(a) Use Case Diagram: [Gambar Use Case Diagram yang menunjukkan aktor (bagian pembelian, penerimaan barang, keuangan) dan use case (pengajuan permintaan, pembuatan PO, penerimaan barang, pembayaran).]

(b) Use Case Spesifikasi/Deskripsi: [Deskripsi detail setiap use case, termasuk aktor, tujuan, pra kondisi, pasca kondisi, dan langkah-langkah yang terlibat.]

(c) Diagram Class: [Gambar Diagram Class yang menunjukkan kelas-kelas utama dalam sistem, seperti Permintaan Barang, PO, Supplier, Barang, Nota Penerimaan, Faktur, dan relasi antar kelas.]

(d) Diagram Aktivitas: [Gambar Diagram Aktivitas yang menunjukkan alur proses pembelian barang secara detail, termasuk percabangan dan kondisi.]


f. Analisis Peluang Pengembangan:

* Otomatisasi proses: Mengotomatiskan pembuatan PO, penerimaan barang, dan pembayaran untuk mengurangi kesalahan manual dan meningkatkan efisiensi.
* Integrasi sistem: Integrasi dengan sistem akuntansi dan sistem inventaris untuk meningkatkan akurasi data dan mengurangi duplikasi data.
* Pemantauan kinerja: Menambahkan fitur pemantauan kinerja untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
* Pelaporan yang lebih baik: Membuat laporan yang lebih komprehensif dan mudah dipahami.
* Penggunaan teknologi: Menggunakan teknologi seperti barcode atau RFID untuk mempermudah pelacakan barang.


Catatan: Contoh di atas hanya kerangka dasar. Anda perlu mengisi detail yang sesuai dengan prosedur kerja yang Anda pilih dan mengembangkan diagram DFD dan UML secara lengkap. Pastikan untuk menggunakan perangkat lunak pemodelan untuk membuat diagram yang profesional.