Perhatikan pernyalaan berikut. Memudahkan dihalai, ditulis, dipahami, dan diamalkan. Akan lebih berkesan di hati umat Islam, terutama pada ayat-ayat yang turun berkenaan dengan peristiwa-peristiwa tertentu. Dapat menggoyahkan hati Nabi Muhammad Saw, sebab akan sering berkomunikasi dengan Malaikat Jibril a.s. Dapat meringankan umat Islam dalam upaya meninggalkan sikap mental dan traclisi jahiliyah yang negatif secara berangsur-angsur. Tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang muncul ketika itu. Berikut yang merupakan hikmah penurunan Al-Quran secara berangsur-angsur ditunjukkan oleh nomor .... A. 1), 2), dan 3) B. 1), 2), dan 4) C.2), 3), dan 4) D.2), 4), dan 5) E. 3) 4) dan 5)

Pertanyaan ini berkutat pada pengetahuan tentang Al Qur'an, khususnya 'hikmah' atau kebijaksanaan dari penurunan kitab suci ini secara berangsur-angsur. Latar belakang dari pertanyaan ini adalah fakta historis bahwa Al Qur'an tidak diturunkan sekaligus dalam bentuk sekarang, tapi secara bertahap selama 23 tahun proses kenabian Muhammad.
Langkahnya adalah mengenali pernyataan yan mana yang mencerminkan hikmah turunnya Al-Qur'n secara berangsur-angsur.
1) Mempermudah dihafal, difahami, dan diamalkan. Pernyataan ini merujuk kepada hakikat Quran yang turun berangsur melakukan pembiasaan kepada pengikut-pengikutnya untuk dipahami dama-demi, sehingga lebih mudah mendalami dan mengaploikasinya.
2) Akan lebih berkesan terhadap umat Islam, terutama pada ayat-ayat yang membicarakan peristiwa tertentu. Ini mencerminkan bahwa turunnya ayat-ayat Quran sering kali terkait dengan perisitwa tertentu dalam sejarah yang terjadi pada masa kenabian Nabi Muhammad.
3) Dapat menghancurkan hati Nabi Muhammad Saw. karena akan sering berkomunikasi dengan Malaikat Jibril as. Pernyataan ini sebenarnya menghubungkan frekuensi komuniksi Nabi dan malaikat yang kurang relevan dengan penurunan Al-Qur'an berangsur-angsur.
4) Dapat merunagan umat Islam dalam upaya meninggalkan sikap mental dan tradisi jahiliyah yang negatif secara berangsung. Penurunan Al-Quran berangsur-angsur dimaksudkan untuk memudahkan pangikutnya meninggalkan cara-cara dan pemikiran lama.
5) Tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan atau masalah-masalah yang muncul kala itu. Ini jelas tak acurat sebab banyak ayat yang turun didasarkan pada peristiwa atau pertanyaan.