4. Standar yang harus dimiliki oleh seorang auditor antara lain Independensi, Integritas, dan Kompetensi. Berikan pandangan Anda pengertian dari ketiga standar itu dan terhadap kualitas audit. 5. Bagian terakhir dari audit adalah pemberian opini atas hasil pemeriksaa n laporan keuangan suatu entitas. Secara umum opini auditor terdiri dari:Wajar tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Wajar, dan Berikan pendapat Anda pada situasi kapan auditor memberikan opini WTP, dan opini Disclaimer.

Standar Auditor dan Kualitas Audit

Berikut penjelasan mengenai tiga standar auditor utama (Independensi, Integritas, dan Kompetensi) dan pengaruhnya terhadap kualitas audit:

4. Standar Auditor dan Pengaruhnya terhadap Kualitas Audit:

* Independensi: Independensi mengacu pada kebebasan auditor dari pengaruh yang dapat membahayakan obyektivitas profesionalnya dalam melaksanakan audit. Auditor harus bebas dari pengaruh klien, manajemen, atau pihak lain yang berkepentingan. Hal ini mencakup independensi dalam pikiran (mental) dan dalam penampilan (appearance). Independensi yang terjaga memastikan bahwa auditor dapat memberikan opini yang objektif dan tidak bias, sehingga meningkatkan kualitas audit dan kepercayaan publik terhadap laporan keuangan yang diaudit. Ketidak-independensian dapat menyebabkan bias dalam pengambilan keputusan auditor, mengurangi kredibilitas opini audit, dan bahkan memicu manipulasi laporan keuangan.

* Integritas: Integritas mengacu pada kejujuran, kebenaran, dan ketaatan pada prinsip-prinsip etika profesional. Auditor yang berintegritas akan selalu bertindak jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Mereka akan menghindari konflik kepentingan, menjaga kerahasiaan informasi klien, dan menghindari tindakan yang dapat merugikan profesi. Integritas yang tinggi menjamin kualitas audit yang handal karena auditor akan selalu berupaya untuk memberikan hasil audit yang akurat dan obyektif, tanpa kompromi terhadap etika profesional.

* Kompetensi: Kompetensi mengacu pada kemampuan dan keahlian auditor untuk melaksanakan audit sesuai dengan standar profesional yang berlaku. Hal ini mencakup pengetahuan teknis, keterampilan audit, dan pengalaman yang memadai. Auditor yang kompeten akan mampu merencanakan dan melaksanakan audit secara efektif dan efisien, menilai risiko audit secara tepat, dan memberikan opini yang tepat berdasarkan bukti audit yang cukup dan tepat. Kompetensi yang memadai memastikan kualitas audit yang tinggi karena auditor mampu menjalankan tugasnya dengan profesional dan menghasilkan temuan audit yang akurat dan terpercaya.


5. Opini Auditor:

Bagian akhir audit adalah pemberian opini auditor atas laporan keuangan yang telah diaudit. Opini ini memberikan keyakinan kepada pengguna laporan keuangan mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan tersebut. Opini auditor secara umum terdiri dari:

* Wajar Tanpa Pengecualian (WTP): Opini ini diberikan ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal material sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Artinya, auditor tidak menemukan kesalahan atau penyimpangan material yang signifikan dalam laporan keuangan.

* Wajar Dengan Pengecualian (WDP): Opini ini diberikan ketika auditor menemukan kesalahan atau penyimpangan material dalam laporan keuangan, tetapi kesalahan atau penyimpangan tersebut tidak memengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Pengecualian ini akan dijelaskan secara rinci dalam laporan audit.

* Tidak Wajar: Opini ini diberikan ketika auditor menemukan kesalahan atau penyimpangan material yang signifikan yang memengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

* Disclaimer of Opinion: Opini ini diberikan ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk membentuk opini atas laporan keuangan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, misalnya keterbatasan akses informasi atau keterbatasan waktu. Disclaimer of Opinion bukan berarti laporan keuangan salah, tetapi auditor tidak dapat memberikan keyakinan atas kewajarannya karena keterbatasan bukti audit.


Situasi Pemberian Opini:

* WTP (Wajar Tanpa Pengecualian): Auditor memberikan opini WTP ketika setelah melakukan prosedur audit yang memadai, ia yakin bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan tidak terdapat kesalahan atau penyimpangan material. Semua informasi yang dibutuhkan tersedia dan dapat diverifikasi.

* Disclaimer of Opinion: Auditor memberikan opini Disclaimer ketika terdapat keterbatasan yang signifikan dalam lingkup audit yang menghalangi auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Contohnya: keterbatasan akses ke informasi penting, keterbatasan waktu yang signifikan, atau ketidakmampuan untuk mengkonfirmasi informasi penting dari pihak ketiga. Dalam situasi ini, auditor tidak dapat memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan karena kurangnya bukti audit yang memadai.