5. Jelaskan bagaimana cara kerja Komisi PBB untuk HAM untuk sampai pada proses peradilan internasional!

Komisi PBB untuk Hak Asasi Manusia (UNHRC) sendiri *tidak* memiliki wewenang untuk melakukan proses peradilan internasional secara langsung. UNHRC adalah badan antar pemerintah yang bertugas memantau dan melaporkan pelanggaran HAM di seluruh dunia. Perannya lebih bersifat investigatif, advokasi, dan rekomendasi, bukan pengadilan. Untuk sampai pada proses peradilan internasional terkait pelanggaran HAM, UNHRC berperan sebagai salah satu pintu masuk atau mekanisme awal, dengan cara berikut:

1. Menerima dan Menyelidiki Laporan: UNHRC menerima laporan dari berbagai sumber, termasuk negara-negara anggota, organisasi non-pemerintah (NGO), dan individu. Laporan ini berisi tuduhan pelanggaran HAM. UNHRC kemudian menyelidiki laporan-laporan tersebut, seringkali melalui prosedur khusus seperti prosedur khusus (special procedures) yang melibatkan pelapor khusus untuk isu-isu HAM tertentu (misalnya, pelapor khusus untuk eksekusi di luar proses hukum).

2. Menerbitkan Laporan dan Rekomendasi: Setelah penyelidikan, UNHRC menerbitkan laporan yang merangkum temuannya dan memberikan rekomendasi kepada negara yang bersangkutan untuk memperbaiki situasi. Laporan ini dapat memberikan tekanan diplomatik pada negara tersebut.

3. Mekanisme Perjanjian Internasional: UNHRC berperan dalam mengawasi implementasi berbagai perjanjian internasional HAM. Jika suatu negara melanggar perjanjian yang telah diratifikasinya (misalnya, Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik), individu atau negara lain dapat mengajukan pengaduan ke badan-badan pengawas yang dibentuk berdasarkan perjanjian tersebut. Contohnya adalah Komite Hak Asasi Manusia (Human Rights Committee) yang mengawasi Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik. Meskipun bukan bagian dari UNHRC secara langsung, badan-badan ini beroperasi di bawah naungan sistem PBB dan seringkali berinteraksi dengan UNHRC.

4. Rujukan ke Dewan Keamanan PBB: Dalam kasus pelanggaran HAM yang serius yang mengancam perdamaian dan keamanan internasional, UNHRC dapat merekomendasikan agar kasus tersebut dirujuk ke Dewan Keamanan PBB. Dewan Keamanan memiliki wewenang untuk mengambil tindakan, termasuk sanksi atau bahkan intervensi militer, meskipun hal ini jarang terjadi.

5. Pengadilan Pidana Internasional (ICC): UNHRC dapat memberikan informasi dan bukti kepada Pengadilan Pidana Internasional (ICC). ICC adalah pengadilan internasional independen yang memiliki yurisdiksi atas kejahatan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan agresi. UNHRC tidak dapat merujuk kasus secara langsung ke ICC, tetapi temuan dan laporan UNHRC dapat menjadi bukti penting dalam penyelidikan dan penuntutan di ICC.


Singkatnya, UNHRC berperan sebagai mekanisme investigasi, pemantauan, dan advokasi. Ia tidak memiliki kekuatan pengadilan, tetapi perannya sangat penting dalam mengungkap pelanggaran HAM dan mendorong proses peradilan internasional melalui berbagai jalur, termasuk badan-badan pengawas perjanjian internasional dan ICC. Proses menuju peradilan internasional seringkali panjang dan kompleks, melibatkan berbagai aktor dan mekanisme.