B. Jawablah pertanyaan -pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat. 1.Setiap profesi adalah pekerjaan Namun, tidak semua pekerjaan adalah profesi. Jelaskanlah perbedaan antara pekerjaan dan profesi sesuai dengan karakteristiknya masing-masing. 2.Sesuai dengan fungsinya, kode etik profesi merupakan pedoman bagi setiap anggota profesi terkait prinsip profesionalitas Tujuan dibuatnya kode etik juga diperuntukkan kepentingan anggota dan organisas itu sendiri. Jelaskanlah apa saja fungsi dan tujuan dari kode etik tersebut 3. Terdapat beberapa tipe wirausaha yang dapat dilihat dari jenis usaha yang dijalankan dan bagaimana wirausaha menghadapi tantangan dalam perjalanan bisnisnya Jelaskanlah kelebihan dan kelemahan dari tipe wirausaha peneliti dan peniru. 4. Fungsi wirausaha secara makro dapat dilihat dari perannya dalam perekonomian nasional. Wirausaha memiliki andit untuk menggerakkan, mengendalikan dan memacu perekonomian suatu bangsa dengan berbagai cara. Jelaskanlah peran wirausaha dalam membantu pertumbuhan ekonom negara. 5. Dalam menjalankan bisnis pertumbuhan usaha adalah hal yang perlu dilakukan agar bisnis bisa berkembang dan menjangkau lebih banyak pelanggan Namun, pertumbuhan usaha justru bisa menjad penyebab kegagalan usaha jika tidak dipertimbangkan dengan matang. Jelaskan hal -hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kegagalan wirausaha akibat pertumbuhan usaha yang terlalu cepat.

Berikut jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan:

1. Perbedaan Pekerjaan dan Profesi:

Meskipun semua profesi merupakan pekerjaan, tidak semua pekerjaan merupakan profesi. Perbedaan utamanya terletak pada beberapa karakteristik:

* Pekerjaan: Merupakan aktivitas yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Tidak memerlukan pendidikan atau pelatihan khusus yang panjang dan terstruktur. Contohnya: buruh bangunan, petugas kebersihan, kasir. Fokus utamanya pada penyelesaian tugas yang diberikan.

* Profesi: Merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan pelatihan khusus yang panjang dan terstruktur, biasanya di perguruan tinggi atau lembaga pendidikan formal lainnya. Memiliki kode etik yang mengatur perilaku dan standar profesionalisme anggotanya. Memiliki organisasi profesi yang mengatur dan mengawasi anggotanya. Contohnya: dokter, pengacara, arsitek, akuntan. Fokus utamanya pada keahlian, tanggung jawab, dan pelayanan profesional kepada klien atau masyarakat.


2. Fungsi dan Tujuan Kode Etik Profesi:

Kode etik profesi berfungsi sebagai:

* Pedoman perilaku: Memberikan panduan bagi anggota profesi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara etis dan profesional.
* Penjaga kualitas: Menjamin kualitas layanan dan kinerja profesional yang tinggi.
* Penegak disiplin: Memberikan kerangka kerja untuk menegakkan standar perilaku dan memberikan sanksi bagi anggota yang melanggar kode etik.
* Pembinaan reputasi: Meningkatkan citra dan kepercayaan publik terhadap profesi tersebut.
* Perlindungan anggota: Melindungi anggota profesi dari tuntutan hukum atau sanksi lainnya jika mereka bertindak sesuai dengan kode etik.

Tujuan pembuatan kode etik profesi adalah:

* Meningkatkan profesionalisme: Meningkatkan kualitas dan standar layanan yang diberikan oleh anggota profesi.
* Membangun kepercayaan: Membangun kepercayaan publik terhadap profesi tersebut.
* Mencegah konflik kepentingan: Mencegah terjadinya konflik kepentingan antara anggota profesi dan klien atau masyarakat.
* Menjaga integritas profesi: Menjaga integritas dan reputasi profesi tersebut.
* Meningkatkan kerjasama: Memfasilitasi kerjasama antar anggota profesi.


3. Kelebihan dan Kelemahan Wirausaha Peneliti dan Peniru:

* Wirausaha Peneliti:

* Kelebihan: Inovatif, menciptakan produk/jasa baru, memiliki potensi keuntungan yang besar jika berhasil, menciptakan lapangan kerja baru, dan berpotensi menjadi pemimpin pasar.
* Kelemahan: Risiko tinggi, membutuhkan investasi besar, waktu pengembangan yang lama, membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang mendalam, dan persaingan yang ketat setelah produk/jasa berhasil.

* Wirausaha Peniru:

* Kelebihan: Risiko lebih rendah dibandingkan wirausaha peneliti, membutuhkan investasi yang lebih kecil, waktu pengembangan yang lebih singkat, dan dapat memanfaatkan pengalaman dan keberhasilan orang lain.
* Kelemahan: Kurang inovatif, potensi keuntungan yang lebih kecil, persaingan yang ketat, dan ketergantungan pada keberhasilan produk/jasa yang ditiru. Sulit untuk membedakan diri dari kompetitor.


4. Peran Wirausaha dalam Pertumbuhan Ekonomi Negara:

Wirausaha berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi negara melalui:

* Penciptaan lapangan kerja: Wirausaha menciptakan lapangan kerja baru, mengurangi pengangguran, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
* Peningkatan produktivitas: Wirausaha meningkatkan produktivitas dengan menciptakan inovasi dan efisiensi dalam produksi.
* Pengembangan teknologi: Wirausaha mendorong pengembangan teknologi baru dan inovasi yang meningkatkan daya saing bangsa.
* Peningkatan ekspor: Wirausaha meningkatkan ekspor dengan menciptakan produk dan jasa yang berkualitas dan kompetitif di pasar internasional.
* Peningkatan pendapatan negara: Wirausaha meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan devisa.
* Stimulasi pertumbuhan ekonomi: Wirausaha menciptakan siklus ekonomi yang positif dengan mendorong investasi dan konsumsi.


5. Hal-hal yang Harus Diperhatikan untuk Menghindari Kegagalan Akibat Pertumbuhan Usaha yang Terlalu Cepat:

Pertumbuhan usaha yang terlalu cepat dapat menyebabkan kegagalan jika tidak dikelola dengan baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

* Manajemen keuangan yang kuat: Pastikan arus kas terjaga, memiliki perencanaan keuangan yang matang, dan mampu mengelola utang dengan bijak.
* Sumber daya manusia yang memadai: Siapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan cukup untuk mendukung pertumbuhan usaha. Jangan sampai kualitas layanan menurun karena kekurangan SDM.
* Sistem dan infrastruktur yang terintegrasi: Pastikan sistem dan infrastruktur usaha mampu menampung pertumbuhan yang cepat. Sistem informasi, teknologi, dan logistik harus terintegrasi dan efisien.
* Kualitas produk/jasa yang terjaga: Jangan sampai kualitas produk/jasa menurun karena mengejar kecepatan pertumbuhan. Prioritaskan kualitas untuk menjaga kepuasan pelanggan.
* Strategi pemasaran yang tepat: Sesuaikan strategi pemasaran dengan kapasitas usaha dan target pasar. Hindari strategi pemasaran yang terlalu agresif dan tidak terukur.
* Pengembangan tim manajemen yang handal: Membangun tim manajemen yang kuat dan berpengalaman untuk mengelola pertumbuhan usaha.
* Perencanaan yang matang: Buat perencanaan bisnis yang matang dan realistis, termasuk skenario terburuk. Lakukan analisis SWOT secara berkala.


Dengan memperhatikan hal-hal di atas, wirausaha dapat meminimalisir risiko kegagalan usaha akibat pertumbuhan yang terlalu cepat dan memastikan keberlanjutan bisnisnya.