2. Jelaskan latar belakang Pemberontakan DI/TII dan RMS di Indonesia! 3. Bagaimana penerapan Pancasila pada masa Orde Baru? 4. Jelaskan tantangan bangsa Indonesia dalam menerapkan Pancasila sebagai dasar negara pada masa Reformasi! 5. Jelaskan arti penting mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara? 6. Jelaskan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka! 7. Berikan masing-masing 1 (satu) contoh perilaku dalam mewujudkan nilai ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, kerakyatan, dan keadilan dalam kehidupan sehari-hari! 8. Berikan 3 (tiga)contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang politik di lingkungan sekolah!

2. Latar Belakang Pemberontakan DI/TII dan RMS:

Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) dipimpin oleh Kartosuwiryo dengan tujuan mendirikan negara Islam di Indonesia. Pemberontakan ini terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Aceh dari tahun 1949 hingga 1962. Sementara itu, Republik Maluku Selatan (RMS) adalah gerakan separatis yang ingin mendirikan negara sendiri di Maluku, diproklamasikan pada tahun 1950 dan berlangsung hingga 1963. Kedua pemberontakan ini muncul sebagai reaksi terhadap ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat dan perbedaan ideologi.

3. Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru:

Pada masa Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, penerapan Pancasila difokuskan pada stabilitas ekonomi. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, diinterpretasikan untuk menjaga keharmonisan antarumat beragama. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, ditekankan dalam konteks pembangunan manusia dan kemajuan teknologi. Persatuan Indonesia menjadi fokus untuk mengatasi gerakan separatis dan menjaga integritas wilayah. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan diterapkan melalui sistem demokrasi terbatas dengan kontrol ketat. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia diusahakan melalui program-program pembangunan sosial dan ekonomi.

4. Tantangan Bangsa Indonesia dalam Menerapkan Pancasila pada Masa Reformasi:

Pada masa Reformasi, tantangan dalam menerapkan Pancasila meliputi munculnya gerakan separatis seperti OPM di Papua, meningkatnya intoleransi antarumat beragama, serta praktik korupsi yang merajalela. Selain itu, isu-isu seperti radikalisme, konflik sosial, dan ketidakadilan ekonomi juga menjadi hambatan dalam penerapan nilai-nilai Pancasila secara konsisten.

5. Arti Penting Mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara:

Mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara berarti menjaga identitas dan karakter bangsa Indonesia. Pancasila menjadi landasan filosofis dan ideologis yang menyatukan berbagai suku, agama, dan golongan di Indonesia. Dengan mempertahankan Pancasila, Indonesia dapat terus menjadi negara yang berdaulat, adil, dan makmur.

6. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka:

Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti bahwa Pancasila mampu menyerap, mengakomodasi, dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan dinamika sosial-politik. Hal ini memungkinkan Pancasila untuk tetap relevan dan adaptif terhadap tantangan zaman tanpa kehilangan esensinya.

7. Contoh Perilaku dalam Mewujudkan Nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan:

- Ketuhanan: Menghormati perbedaan agama dan keyakinan, serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
- Kemanusiaan: Menolong sesama yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang mereka.
- Persatuan: Mengikuti upacara bendera dan menghargai simbol-simbol kebangsaan seperti lagu kebangsaan dan bendera merah putih.
- Kerakyatan: Berpartisipasi aktif dalam pemilihan umum dan musyawarah untuk mencapai mufakat.
- Keadilan: Mendukung kebijakan yang adil dan merata, serta menolak segala bentuk diskriminasi dan ketidakadilan.

8. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Politik di Lingkungan Sekolah:

- Ketuhanan: Mengadakan kegiatan keagamaan seperti doa bersama dan pengajian di