1. Buatlahsatudraft artikeljurnaldenganmen gikutipanduanpenulisanberikut: a. Naskahdi ketikpadakertas A4 dengan margin/atas, kin, dankanan cm danbatasbawah 2 cm daritepiartikel Cantumkannomorhalaman: di kananbawah Format file menggunakap Microsoft Office Word (Doc Docx). b. Judulditulisdalambahasa Indonesia (Center: Bold; Italic; Cambria 12 pi, Space 1) Tuliskannamalengkapdenganhunuf capital di setiapsukukaranya(Center: Bold; Cambria; 10 pt, Space 1) Afiliasi di tulisden ganhurufCambria; 9 pr (namainstansi. alamat, kota, negara). Sertakan email penuliskoresponden Abstrakditulisdalam Bahasa Indonesia (Chusified; Regular (Tidak di bold); Cambria; 10 pi Space 1) Abstrakmeran akeselunhan Idalamsatu paragraf Abstrakbermaksudmen vampaikanpoin-poin paling kritisdariartikeljumal. Dirulist.50. 200 kata. Diuraik ekatmengenaimasalah, hipotesis tujuanpenelitian. metode, hasil, dankesimpulan cammenggunakansingkatan, kutipan. ataucaratan kaki. Kata kunciditulis Inlambahasa Indonesia (Centre.Reguler (tidak d) bold): Cambria, 9 pt,Spasi 1)Kata kunciterdinidan!- Skataataufrase (maksimalitiga kata per frase) Kata kunci yang ditulisha lengankonten agar artikelmudahditemul pencarian. Kutipantida kdiperbolehkan. danurgensipenelitian, rasionalisasi. danperbedaandenganpenelitian

Judul Artikel: Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Abstrak:
Pengaruh metode pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kritis siswa di sebuah sekolah menengah pertama telah menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran berbasis proyek dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan membandingkan dua kelas yang satu menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek dan yang lainnya menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Kesimpulannya, metode pembelajaran berbasis proyek efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.

Kata Kunci:
Pembelajaran berbasis proyek, kemampuan berpikir kritis, metode pembelajaran, penelitian pendidikan.

Pendahuluan:
Pembelajaran berbasis proyek (PBL) adalah metode pembelajaran yang menekankan pada penggunaan proyek sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. PBL dianggap mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena siswa diharuskan untuk memecahkan masalah nyata dan menciptakan produk yang bermakna. Namun, implementasi PBL di sekolah-sekolah masih menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas PBL terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Metode Penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan membandingkan dua kelas di sebuah sekolah menengah pertama. Kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek, sedangkan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa adalah tes tertulis dan observasi langsung. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial.

Hasil dan Pembahasan:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Siswa yang menggunakan PBL mampu menunjukkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi pelajaran dan mampu memecahkan masalah secara mandiri. Selain itu, siswa juga menunjukkan sikap yang lebih aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran.

Kesimpulan:
Metode pembelajaran berbasis proyek efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. PBL mampu membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah secara mandiri. Oleh karena itu, disarankan agar metode pembelajaran berbasis proyek lebih banyak diterapkan di sekolah-sekolah.

Referensi:
1. Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of educational objectives: The classification of educational objectives by level of difficulty. New York: Longman.
2. Dewey, J. (1938). Experience and education. New York: Kappa Delta Pi.
3. Jonassen, D. H., & Graber, T. G. (2010). Scaffolding deep learning via advanced technologies: A new role for old tools. Research in Higher Education, 51(5), 539-561.

Lampiran:
1. Daftar riwayat hidup penulis.
2. Daftar pustaka yang dirujuk dalam artikel.