Jawab: __ Jelaskan bagaimana antara Filosofi Ajining diri saka lathi, ajining Alining diri sakalahi, ajining raga-sakaradalah dengan di era global! Jawab: ...... __

jining diri saka lathi, ajining raga saka busana merupakan pepatah Jawa yang menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri melalui perkataan dan penampilan. Di era global, relevansi pepatah ini tetap kuat, namun aplikasinya perlu disesuaikan dengan konteks modern.

Ajining diri saka lathi (Kehormatan diri berasal dari tutur kata): Di era digital yang serba cepat dan terhubung ini, "lathi" (tutur kata) meluas ke berbagai bentuk komunikasi, termasuk media sosial, email, dan pesan instan. Relevansi pepatah ini berarti kita harus berhati-hati dalam berkomunikasi secara online maupun offline. Hal ini meliputi:

* Berkomunikasi dengan sopan dan santun: Menghindari penggunaan bahasa kasar, menghina, atau merendahkan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ini termasuk menghindari penyebaran informasi yang tidak benar (hoaks) atau ujaran kebencian.
* Mempertimbangkan dampak perkataan: Sebelum berbicara atau menulis, kita perlu memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Perkataan yang terkesan remeh dapat melukai perasaan orang lain.
* Bertanggung jawab atas perkataan: Kita harus bertanggung jawab atas apa yang kita ucapkan atau tulis. Jika kita membuat kesalahan, kita harus meminta maaf dan memperbaiki kesalahan tersebut.
* Menguasai etika digital: Memahami dan menerapkan etika digital sangat penting di era global. Ini termasuk menghormati privasi orang lain, tidak menyebarkan informasi pribadi tanpa izin, dan menghindari cyberbullying.


Ajining raga saka busana (Kehormatan raga berasal dari pakaian): "Busana" di sini tidak hanya merujuk pada pakaian secara harfiah, tetapi juga mencakup penampilan dan perilaku kita secara keseluruhan. Di era global yang penuh dengan persaingan dan tuntutan profesional, relevansi pepatah ini berarti:

* Menjaga penampilan yang rapi dan profesional: Penampilan yang rapi dan profesional menunjukkan rasa hormat terhadap diri sendiri dan orang lain, terutama dalam konteks profesional. Ini penting untuk membangun citra diri yang positif dan kredibel.
* Menyesuaikan penampilan dengan konteks: Kita perlu menyesuaikan penampilan kita dengan situasi dan konteks tertentu. Penampilan yang sesuai di acara formal akan berbeda dengan penampilan yang sesuai di acara informal.
* Menunjukkan rasa percaya diri: Penampilan yang baik dapat meningkatkan rasa percaya diri kita dan membantu kita untuk tampil maksimal.
* Menghindari penampilan yang provokatif atau tidak pantas: Kita perlu menghindari penampilan yang dapat menyinggung atau membuat orang lain tidak nyaman.


Kesimpulannya, pepatah "Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana" tetap relevan di era global. Namun, aplikasinya perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman dan teknologi. Menjaga kehormatan diri melalui perkataan dan penampilan yang baik merupakan kunci untuk membangun hubungan yang positif dan sukses dalam kehidupan pribadi maupun profesional.