6. Uraikan secara jelas prosedur-prosedur yang harus dijalankan dalam pemeriksaan surat berharga dan investasi? 7. Jelaskan alasan mengapa pemeriksaan persediaan memakan waktu yang relatif lama dan menggunakan biaya yang cukup besar dalam pemeriksaannya? 8. Definisikan biaya dan pajak dibayar dimuka! Jelaskan menggunakan pemahaman anda perbedaan dan kesamaan dari biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar dimuka? 9. Menurut anda prosedur apakah yang paling tepat untuk dilakukan dalam melakukan pemeriksaan terhadap biaya dan pajak dibayar dimuka? 10. Apakah terdapat perbedaan pemeriksaan untuk aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tidak berwujud?Jelaskan prosedur pemeriksaannya terkait dengan kertas kerja pemeriksaan aktiva tetap berwujud dan tidak berwujud?

Berikut uraian prosedur pemeriksaan untuk pertanyaan 6-10, berdasarkan prinsip akuntansi dan audit umum. Ingatlah bahwa prosedur spesifik dapat bervariasi tergantung pada ukuran perusahaan, kompleksitas transaksi, dan risiko yang teridentifikasi.

6. Prosedur Pemeriksaan Surat Berharga dan Investasi:

Pemeriksaan surat berharga dan investasi bertujuan untuk memverifikasi keberadaan, kepemilikan, dan nilai wajarnya. Prosedurnya meliputi:

* Inspeksi: Memeriksa fisik surat berharga (saham, obligasi) yang disimpan di safe deposit box atau custodian. Untuk investasi yang tercatat secara elektronik, konfirmasi langsung ke pihak custodian atau broker diperlukan.
* Konfirmasi: Mengirimkan konfirmasi langsung kepada pihak ketiga yang menyimpan surat berharga atau mengelola investasi (broker, bank, custodian). Konfirmasi ini harus mencakup saldo, jenis investasi, dan tanggal kepemilikan.
* Analisis: Memeriksa catatan akuntansi perusahaan untuk memastikan akurasi pencatatan transaksi pembelian, penjualan, dan pendapatan investasi (dividen, bunga). Membandingkan catatan akuntansi dengan konfirmasi yang diterima.
* Perhitungan: Menghitung nilai wajar investasi berdasarkan harga pasar pada tanggal neraca. Untuk investasi yang tidak diperdagangkan secara aktif, mungkin diperlukan penilaian profesional.
* Pengujian Transaksi: Melakukan pengujian atas sampel transaksi pembelian dan penjualan untuk memastikan bahwa transaksi tersebut telah dicatat dengan benar dan didukung oleh dokumentasi yang memadai (faktur, bukti transfer dana).
* Review Kebijakan Investasi: Memeriksa apakah perusahaan memiliki kebijakan investasi yang tertulis dan apakah kebijakan tersebut dipatuhi.


7. Alasan Pemeriksaan Persediaan Memakan Waktu dan Biaya yang Besar:

Pemeriksaan persediaan memakan waktu dan biaya yang besar karena beberapa faktor:

* Jumlah Item yang Besar: Perusahaan seringkali memiliki ribuan item persediaan dengan berbagai karakteristik dan lokasi penyimpanan. Menguji seluruh persediaan secara fisik tidak praktis dan mahal.
* Lokasi yang Berbeda: Persediaan mungkin tersebar di berbagai gudang, toko, atau lokasi produksi. Akses dan pengujian fisik di setiap lokasi membutuhkan waktu dan sumber daya.
* Kerusakan dan Keusangan: Perlu dilakukan pemeriksaan kondisi fisik persediaan untuk mengidentifikasi barang yang rusak, usang, atau kadaluarsa.
* Sistem Persediaan yang Kompleks: Sistem pencatatan persediaan yang kompleks dan tidak efisien dapat menyulitkan auditor dalam melacak dan memverifikasi saldo persediaan.
* Penilaian Persediaan: Penentuan nilai persediaan (harga pokok penjualan) membutuhkan perhitungan yang akurat dan pemahaman atas metode penentuan harga pokok yang digunakan perusahaan.


8. Biaya dan Pajak Dibayar Dimuka:

* Biaya Dibayar Dimuka: Biaya yang telah dibayar di muka untuk memperoleh manfaat di masa mendatang. Contoh: premi asuransi, sewa dibayar di muka, langganan software. Manfaatnya akan dinikmati secara bertahap di periode mendatang.

* Pajak Dibayar Dimuka: Pajak yang telah dibayar di muka atas penghasilan atau transaksi yang akan terjadi di masa mendatang. Contoh: pajak penghasilan yang dibayar secara angsuran. Pajak ini terkait dengan kewajiban pajak yang akan jatuh tempo di masa mendatang.

Perbedaan: Biaya dibayar di muka berkaitan dengan pengeluaran untuk memperoleh manfaat operasional, sedangkan pajak dibayar di muka berkaitan dengan kewajiban pajak. Kesamaan: keduanya merupakan aset lancar yang akan diakui sebagai beban di periode mendatang sesuai dengan manfaat yang diterima.


9. Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak Dibayar Dimuka:

Prosedur pemeriksaan yang tepat meliputi:

* Inspeksi Dokumen Pendukung: Memeriksa faktur, bukti pembayaran, dan kontrak yang mendukung transaksi pembayaran di muka.
* Analisis Akun: Menganalisis akun biaya dan pajak dibayar di muka untuk mengidentifikasi transaksi yang signifikan dan tidak biasa.
* Perhitungan Amortisasi/Alokasi: Memeriksa perhitungan amortisasi atau alokasi biaya dan pajak dibayar di muka untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku.
* Konfirmasi: Untuk beberapa jenis biaya dibayar di muka (misalnya, asuransi), konfirmasi kepada pihak ketiga (perusahaan asuransi) dapat dilakukan.
* Pengujian Substansial: Melakukan pengujian atas sampel transaksi untuk memastikan bahwa transaksi tersebut telah dicatat dengan benar dan didukung oleh dokumentasi yang memadai.


10. Perbedaan Pemeriksaan Aktiva Tetap Berwujud dan Tidak Berwujud:

Perbedaan utama terletak pada sifat asetnya. Aktiva tetap berwujud (tanah, bangunan, mesin) dapat diperiksa secara fisik, sedangkan aktiva tetap tidak berwujud (hak paten, merek dagang, goodwill) tidak dapat diperiksa secara fisik.

Prosedur Pemeriksaan:

* Aktiva Tetap Berwujud:
* Inspeksi Fisik: Pemeriksaan fisik aset untuk memverifikasi keberadaan, kondisi, dan lokasi.
* Verifikasi Dokumen: Memeriksa dokumen kepemilikan (sertifikat tanah, bukti kepemilikan mesin).
* Penilaian: Menilai nilai aset berdasarkan metode penilaian yang tepat (harga perolehan, nilai wajar).
* Pengujian Penyusutan: Memeriksa perhitungan penyusutan untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap kebijakan penyusutan perusahaan.
* Kertas Kerja: Kertas kerja akan mencatat hasil inspeksi fisik, verifikasi dokumen, perhitungan penyusutan, dan kesimpulan auditor.

* Aktiva Tetap Tidak Berwujud:
* Verifikasi Dokumen: Memeriksa dokumen yang membuktikan kepemilikan dan hak atas aset tidak berwujud (sertifikat paten, perjanjian lisensi).
* Penilaian: Penilaian aset tidak berwujud lebih kompleks dan seringkali membutuhkan penilaian profesional. Metode penilaian dapat meliputi metode biaya, nilai pasar, atau pendapatan.
* Pengujian Amortasi: Memeriksa perhitungan amortisasi untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap kebijakan amortisasi perusahaan.
* Kertas Kerja: Kertas kerja akan mencatat hasil verifikasi dokumen, perhitungan amortisasi, dan kesimpulan auditor, termasuk informasi tentang penilaian profesional jika digunakan.


Perbedaan utama dalam kertas kerja terletak pada bukti yang dikumpulkan. Untuk aktiva tetap berwujud, akan terdapat bukti fisik seperti foto aset dan hasil inspeksi. Untuk aktiva tetap tidak berwujud, bukti utamanya adalah dokumen legal dan hasil penilaian profesional.