Soal! 1. Bila diketahui pada tingkat pendapatan Nasional sebesar Rp200M, besarnya konsumsi adalah Rp30M, Investasi Pengusaha Rp.20M, Export Rp. 17 M, Impor Rp.7M dan pengeluaran Pemerintah Rp.15M Ditanya : a. Berapa besar Pendapatan Nasional? b. Bagaimana Persamaan Fungsi Konsumsinya c. Bagaimana persamaan Fungsi Savingnya 2. JelaskanParadoks Nilai Guna dari Air dan Berlian !

Jawaban Soal Ekonomi Makro

1. Perhitungan Pendapatan Nasional

a. Besarnya Pendapatan Nasional

Dalam ekonomi, Pendapatan Nasional (PN) dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran, yaitu menjumlahkan semua pengeluaran dalam perekonomian. Rumusnya adalah:

PN = C + I + G + (X - M)

Dimana:

* C = Konsumsi
* I = Investasi
* G = Pengeluaran Pemerintah
* X = Ekspor
* M = Impor

Berdasarkan data yang diberikan:

* C = Rp. 30 M
* I = Rp. 20 M
* G = Rp. 15 M
* X = Rp. 17 M
* M = Rp. 7 M

Maka, PN = Rp. 30 M + Rp. 20 M + Rp. 15 M + (Rp. 17 M - Rp. 7 M) = Rp. 75 M

b. Persamaan Fungsi Konsumsi

Fungsi konsumsi menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan nasional. Rumus umum fungsi konsumsi adalah:

C = a + bY

Dimana:

* C = Konsumsi
* a = Konsumsi Autonom (konsumsi yang tidak dipengaruhi pendapatan)
* b = Marginal Propensity to Consume (MPC) (kecenderungan untuk mengkonsumsi tambahan pendapatan)
* Y = Pendapatan Nasional

Untuk menentukan persamaan fungsi konsumsi, kita perlu mencari nilai a dan b.

* Mencari nilai a: Konsumsi autonom (a) adalah konsumsi ketika pendapatan nasional sama dengan nol. Dalam kasus ini, kita tidak memiliki data konsumsi ketika pendapatan nasional nol. Kita dapat mengasumsikan bahwa konsumsi autonom adalah nol (a = 0).
* Mencari nilai b: MPC (b) adalah perubahan konsumsi dibagi dengan perubahan pendapatan. Dalam kasus ini, perubahan konsumsi adalah Rp. 30 M dan perubahan pendapatan adalah Rp. 200 M. Maka, MPC (b) = Rp. 30 M / Rp. 200 M = 0,15.

Dengan demikian, persamaan fungsi konsumsi adalah:

C = 0 + 0,15Y

c. Persamaan Fungsi Saving

Fungsi saving menggambarkan hubungan antara tingkat saving dengan tingkat pendapatan nasional. Rumus umum fungsi saving adalah:

S = -a + (1-b)Y

Dimana:

* S = Saving
* a = Konsumsi Autonom
* b = MPC
* Y = Pendapatan Nasional

Kita sudah mengetahui nilai a dan b dari persamaan fungsi konsumsi. Maka, persamaan fungsi saving adalah:

S = 0 + (1 - 0,15)Y

S = 0,85Y

2. Paradoks Nilai Guna dari Air dan Berlian

Paradoks nilai guna dari air dan berlian adalah fenomena yang menunjukkan bahwa nilai guna suatu barang tidak selalu sebanding dengan harganya. Air merupakan kebutuhan vital bagi manusia, memiliki nilai guna yang sangat tinggi, namun harganya relatif murah. Berlian, di sisi lain, merupakan barang mewah yang tidak memiliki nilai guna vital, namun harganya sangat mahal.

Penjelasan:

* Nilai Guna Total: Nilai guna total mengacu pada kepuasan total yang diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang. Air memiliki nilai guna total yang sangat tinggi karena merupakan kebutuhan vital. Namun, nilai guna total berlian relatif rendah karena tidak merupakan kebutuhan vital.
* Nilai Guna Marginal: Nilai guna marginal mengacu pada tambahan kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi satu unit tambahan barang. Nilai guna marginal air menurun dengan cepat karena semakin banyak air yang dikonsumsi, semakin sedikit tambahan kepuasan yang diperoleh. Nilai guna marginal berlian relatif tinggi karena jumlah berlian yang dikonsumsi relatif sedikit.
* Kelangkaan: Air relatif melimpah, sedangkan berlian relatif langka. Kelangkaan suatu barang dapat meningkatkan harganya. Karena berlian langka, harganya menjadi sangat mahal.

Kesimpulan:

Paradoks nilai guna dari air dan berlian menunjukkan bahwa harga suatu barang tidak selalu mencerminkan nilai gunanya. Harga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kelangkaan, biaya produksi, dan permintaan. Nilai guna total dan nilai guna marginal juga berperan penting dalam menentukan nilai suatu barang.