1. Bagaimana hubungan antara hak dan kewajiban? 2. UUD NRI Tahun 1945 Pasal 34 ayat (1)mengatakan bahwa, fakir miskin dan anak-anak terlanta dipelihara oleh negara. Namun pada kenyataannya masih banyak fakir miskin dan anak-ana terlantar yang hidup di tengah masyarakat.Bagaimana Anda menanggapi hal tersebut? 3. UUD NRI Tahun 1945 mourailabou

1. Bagaimana hubungan antara hak dan kewajiban?

Hubungan antara hak dan kewajiban adalah saling melengkapi dan seimbang. Hak adalah klaim atau kebebasan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang diakui dan dilindungi oleh hukum atau norma sosial. Sebaliknya, kewajiban adalah tanggung jawab atau tugas yang harus dilakukan oleh seseorang atau kelompok terhadap pihak lain. Dalam masyarakat, setiap individu memiliki hak-hak tertentu, seperti hak atas kebebasan berpendapat dan hak atas keselamatan, sekaligus memiliki kewajiban-kewajiban seperti kewajiban mematuhi hukum dan kewajiban membayar pajak. Keseimbangan antara hak dan kiban ini penting untuk menjaga harmoni dan keadilan dalam masyarakat.

2. UUD NRI Tahun 1945 Pasal 34 ayat (1) mengatakan bahwa, fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Namun pada kenyataannya masih banyak fakir miskin dan anak-anak terlantar yang hidup di tengah masyarakat. Bagaimana Anda menanggapi hal tersebut?

Situasi ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara ketentuan konstitusi dan kenyataan di lapangan. Meskipun UUD 1945 menetapkan bahwa negara bertanggung jawab untuk memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar, kenyataannya banyak dari kelompok ini yang tetap hidup dalam kemiskinan dan ketidaklayakan di tengah masyarakat. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kekurangan implementasi kebijakan, keterbatasan sumber daya, atau hambatan dalam sistem sosial. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya lebih lanjut dari pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa kebijakan perlindungan sosial dijalankan dengan efektif dan mencapai tujuan yang diinginkan.

3. UUD NRI Tahun 1945 Pasal 6A ayat (1) menyatakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Bagaimana mekanisme pelaksanaan pemilihan presiden di Indonesia?

Mekanisme pelaksanaan pemilihan presiden di Indonesia diatur dalam undang-undang dan melibatkan beberapa tahapan penting. Pertama, Calon Presiden dan Wakil Presiden harus memenuhi persyaratan konstitusional dan melampirkan surat deklarasi bersama. Kedua, tahap pendaftaran calon dilakukan oleh partai politik yang akan mencalonkan pasangan tersebut. Ketiga, kampanye dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada para calon memperkenalkan visi dan misi mereka kepada publik. Keempat, pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara oleh rakyat secara langsung pada hari yang ditentukan. Kelima, hasil suara dihitung dan dipublikasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terakhir, pasangan yang terpilih akan dilantik sesuai dengan ketentuan konstitusi. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemilihan presiden berjalan transparan, adil, dan mencerminkan kehendak rakyat.