Untuk mengasah cara berpikirmu secara rasional, logis kritis, dan analitis jawablah pertanyaan ini dengan tepat! Mengapa kota Bagdad menjadi pusat ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah? HOTS Jawab :- __ saja langkah yang dilakukan khalifah Harun ar-Rasyid dan al-Makmun untuk pengetahuan? Jawab __ 3. Sebutkan ilmuwan muslim di bidang kedokteran pada Dinasti Abbasiyah! Jawab __ ) HOTS 4.Berikan pendapat kalian mengenai muslim era ini dengan muslim era Dinasti Abbasiyah! Jawab :- __ 5.Sebutkan sifat-sifat yang melekat pada diri Imam al-Ghazali! Jawab __

1. Mengapa kota Bagdad menjadi pusat ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah?
- Kota Bagdad menjadi pusat ilmu pengetahuan pada masa daulah Abbasiyah karena beberapa faktor. Pertama, lokasinya yang strategis sebagai persimpangan jalur perdagangan dan budaya membuatnya menjadi tempat bertemunya berbagai peradaban. Kedua, dukungan pemerintah Abbasiyah yang sangat besar terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, termasuk pendirian rumah intelektual seperti Bayt al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) yang menjadi pusat studi dan terjemahan karya-karya ilmiah dari berbagai bahasa. Ketiga, kebijakan toleransi terhadap berbagai agama dan budaya yang memungkinkan para cendekiawan dari berbagai latar belakang untuk berkumpul dan berbagi pengetahuan. Semua faktor ini menjadikan Bagdad sebagai pusat perkembangan ilmu pengetahuan pada masa itu.

2. Langkah yang dilakukan khalifah Harun ar-Rasyid dan al-Makmun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan?
- Khalifah Harun ar-Rasyid dan al-Makmun mengambil beberapa langkah penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Harun ar-Rasyid dikenal karena mendirikan Bayt al-Hikmah, sebuah institusi yang menjadi pusat studi dan terjemahan karya-karya ilmiah. Dia juga mendorong para cendekiawan untuk meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang. Al-Makmun melanjutkan kebijakan ini dengan memperluas Bayt al-Hikmah dan mendorong terjemahan karya-karya ilmiah dari bahasa Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab. Kedua khalifah ini juga memberikan dukungan finansial dan perlindungan kepada para ilmuwan, sehingga mereka dapat bekerja dengan bebas dan produktif.

3. Sebutkan ilmuwan muslim di bidang kedokteran pada Dinasti Abbasiyah!
- Beberapa ilmuwan muslim terkenal di bidang kedokteran pada Dinasti Abbasiyah antara lain adalah Al-Razi (Rhazes), yang dikenal karena karyanya "Kitab al-Hawi" yang menjadi referensi penting dalam pengobatan tradisional; Ibn Sina (Avicenna), yang menulis "The Canon of Medicine" yang digunakan sebagai buku teks medis di banyak universitas dunia; dan Al-Zahrawi (Albucasis), yang dikenal karena karyanya "Al-Tasrif" yang mencakup berbagai aspek kedokteran.

4. Berikan pendapat kalian mengenai muslim era ini dengan muslim era Dinasti Abbasiyah!
- Era Dinasti Abbasiyah merupakan periode keemasan dalam sejarah Islam dan dunia secara umum, terutama dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan. Pada masa ini, ilmu pengetahuan dan budaya berkembang pesat, dengan banyak ilmuwan Muslim yang membuat kontribusi besar dalam berbagai bidang seperti kedokteran, astronomi, matematika, dan filsafat. Kebijakan toleransi dan dukungan pemerintah terhadap intelektual memungkinkan terjadinya pertukaran pengetahuan yang luas, yang dampaknya masih terasa hingga saat ini. Namun, penting juga untuk diingat bahwa kejayaan ini didukung oleh kerja sama antara berbagai agama dan budaya, yang menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan inovasi.

5. Sebutkan sifat-sifat yang melekat pada diri Imam al-Ghazali!
- Imam al-Ghazali dikenal memiliki beberapa sifat yang membuatnya dihormati sebagai seorang tokoh besar dalam Islam. Pertama, ia adalah seorang filsuf dan teolog yang ulung, dengan kemampuan mendalam dalam memahami ajaran-ajaran Islam dan tradisi intelektual dari berbagai budaya. Kedua, ia dikenal karena kecerdasannya yang luar biasa, yang terlihat dalam karyanya yang mendalam dan kritis. Ketiga, ia memiliki kemampuan retorika yang sangat baik, yang memungkink