1.8 Evaluasi 1. Jelaskan prinsip inverter tiga phasa dengan mode konduksi 180^circ 2. Jelaskan perbendaan inverter tiga phasa dengan mode konduksi 180^circ dengal inverter tiga phasa dengan mode konduksi 120^circ

Inverter Tiga Fasa:

Mode Konduksi 180° dan 120°

Berikut penjelasan mengenai inverter tiga fasa dengan mode konduksi 180° dan perbandingannya dengan mode konduksi 120°:


1. Prinsip Inverter Tiga Fasa dengan Mode Konduksi 180°

Inverter tiga fasa dengan mode konduksi 180° menggunakan enam saklar transistor (tiga pasang) untuk mengontrol aliran arus ke beban tiga fasa. Prinsip kerjanya didasarkan pada pengaktifan dua saklar secara bersamaan untuk setiap siklus setengah gelombang. Satu saklar dari setiap pasangan akan aktif selama 180° dari siklus gelombang sinus. Akibatnya, hanya dua dari enam saklar yang aktif pada satu waktu.

Prosesnya:

* Satu siklus setengah gelombang: Selama setengah siklus positif dari gelombang sinus fasa A, saklar atas fasa A dan saklar bawah fasa B diaktifkan. Arus mengalir dari sumber DC melalui saklar atas fasa A, beban fasa A, dan kembali ke sumber DC melalui saklar bawah fasa B. Fasa C tidak aktif.
* Setengah siklus berikutnya: Selama setengah siklus negatif dari gelombang sinus fasa A, saklar bawah fasa A dan saklar atas fasa B diaktifkan. Arus mengalir dari sumber DC melalui saklar bawah fasa A, beban fasa A, dan kembali ke sumber DC melalui saklar atas fasa B. Fasa C tidak aktif.
* Siklus berulang: Proses ini berulang untuk setiap fasa (A, B, C) dengan urutan yang sesuai untuk menghasilkan tegangan tiga fasa.

Keuntungan:

* Implementasi sederhana.
* Perangkat switching lebih sedikit dibandingkan dengan mode konduksi 120°.

Kerugian:

* Harmonisa tegangan dan arus yang lebih tinggi dibandingkan dengan mode konduksi 120°.
* Tegangan DC yang lebih tinggi dibutuhkan untuk menghasilkan tegangan output yang sama.
* Arus yang mengalir melalui saklar lebih tinggi, sehingga menghasilkan kerugian daya yang lebih besar.


2. Perbedaan Inverter Tiga Fasa Mode Konduksi 180° dan 120°

Perbedaan utama antara mode konduksi 180° dan 120° terletak pada durasi konduksi setiap saklar dan jumlah saklar yang aktif secara bersamaan.

| Fitur | Mode Konduksi 180° | Mode Konduksi 120° |
|-----------------|----------------------|----------------------|
| Durasi Konduksi | 180° | 120° |
| Saklar Aktif | 2 | 2 atau 3 |
| Harmonisa | Lebih tinggi | Lebih rendah |
| Tegangan DC | Lebih tinggi | Lebih rendah |
| Kerugian Daya | Lebih tinggi | Lebih rendah |
| Kompleksitas | Lebih sederhana | Lebih kompleks |


Penjelasan Perbedaan:

* Durasi Konduksi: Pada mode 180°, setiap saklar aktif selama 180°, sedangkan pada mode 120°, setiap saklar aktif selama 120°.
* Jumlah Saklar Aktif: Pada mode 180°, selalu dua saklar aktif. Pada mode 120°, dua atau tiga saklar dapat aktif secara bersamaan, tergantung pada titik operasi. Mode 120° memungkinkan untuk mengurangi harmonisa.
* Harmonisa: Mode 120° menghasilkan harmonisa yang lebih rendah karena distribusi arus yang lebih merata.
* Tegangan DC dan Kerugian Daya: Karena harmonisa yang lebih rendah, mode 120° membutuhkan tegangan DC yang lebih rendah dan menghasilkan kerugian daya yang lebih rendah.
* Kompleksitas: Mode 120° lebih kompleks dalam hal kontrol dan implementasi karena memerlukan logika pengontrolan yang lebih rumit untuk mengelola pengaktifan tiga saklar secara bersamaan.


Kesimpulannya, pemilihan mode konduksi (180° atau 120°) bergantung pada aplikasi dan prioritas desain. Jika kesederhanaan implementasi diutamakan, mode 180° dapat dipilih. Namun, jika kualitas output (harmonisa rendah) dan efisiensi daya lebih penting, mode 120° lebih disukai, meskipun dengan kompleksitas yang lebih tinggi.