1. Identifikasi dan klasifikasi tanaman hias, pangan hortikultura yang ada di Jogja Agropark. 2. Analisis penggunaan energi dalam proses pertanian hidroponik (energi apa saja yang digunakan dalam sistem hidroponik, faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi energi, efisiensi energi) 3. Prinsip fluida dalam sistem irigasi tetes dan hidroponik

Jawaban:

1. Identifikasi dan Klasifikasi Tanaman Hias, Pangan Hortikultura di Jogja Agropark

Sayangnya, saya tidak memiliki akses ke informasi real-time seperti data spesifik tentang tanaman yang ditanam di Jogja Agropark. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, saya sarankan Anda untuk:

* Mengunjungi Jogja Agropark secara langsung: Anda dapat melihat langsung jenis tanaman yang ditanam dan mendapatkan informasi dari pengelola.
* Menghubungi pihak pengelola Jogja Agropark: Anda dapat menghubungi mereka melalui website atau media sosial mereka untuk menanyakan informasi tentang tanaman yang ditanam.
* Mencari informasi di website Jogja Agropark: Jika mereka memiliki website, mungkin terdapat informasi tentang tanaman yang ditanam di sana.

2. Analisis Penggunaan Energi dalam Proses Pertanian Hidroponik

Energi yang Digunakan dalam Sistem Hidroponik:

* Energi Listrik: Digunakan untuk mengoperasikan pompa air, lampu tumbuh, sistem kontrol, dan peralatan lainnya.
* Energi Panas: Digunakan untuk memanaskan air dan ruangan, terutama di daerah beriklim dingin.
* Energi Kimia: Digunakan dalam bentuk pupuk dan larutan nutrisi.
* Energi Matahari: Digunakan untuk penerangan alami, terutama untuk tanaman yang membutuhkan sinar matahari langsung.

Faktor yang Memengaruhi Konsumsi Energi:

* Ukuran dan Jenis Sistem Hidroponik: Sistem yang lebih besar dan kompleks membutuhkan lebih banyak energi.
* Jenis Tanaman: Tanaman yang membutuhkan cahaya dan suhu tertentu akan membutuhkan lebih banyak energi untuk pencahayaan dan pemanasan.
* Lokasi dan Iklim: Iklim yang dingin membutuhkan lebih banyak energi untuk pemanasan, sedangkan iklim yang panas membutuhkan lebih banyak energi untuk pendinginan.
* Efisiensi Peralatan: Peralatan yang lebih efisien akan mengkonsumsi lebih sedikit energi.

Efisiensi Energi:

* Memilih Peralatan yang Efisien: Gunakan pompa air, lampu tumbuh, dan peralatan lainnya yang hemat energi.
* Mengoptimalkan Sistem Pencahayaan: Gunakan lampu tumbuh yang sesuai dengan kebutuhan tanaman dan atur waktu penyalaan dan pemadaman secara optimal.
* Mengatur Suhu dan Kelembaban: Jaga suhu dan kelembaban ruangan agar sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk meminimalkan penggunaan energi untuk pemanasan atau pendinginan.
* Menggunakan Energi Terbarukan: Manfaatkan energi matahari untuk penerangan dan pemanasan air.

3. Prinsip Fluida dalam Sistem Irigasi Tetes dan Hidroponik

Sistem Irigasi Tetes:

* Hukum Bernoulli: Prinsip ini menjelaskan hubungan antara tekanan, kecepatan, dan ketinggian fluida. Dalam sistem irigasi tetes, tekanan air yang tinggi di tangki air akan menghasilkan kecepatan aliran yang tinggi melalui pipa dan tetesan air yang keluar dari emitor.
* Hukum Archimedes: Prinsip ini menjelaskan gaya apung yang bekerja pada benda yang terendam dalam fluida. Dalam sistem irigasi tetes, gaya apung membantu mendistribusikan air secara merata ke akar tanaman.
* Viskositas: Viskositas adalah ketahanan fluida terhadap aliran. Viskositas air akan memengaruhi kecepatan aliran dan distribusi air dalam sistem irigasi tetes.

Sistem Hidroponik:

* Hukum Bernoulli: Prinsip ini digunakan dalam sistem hidroponik untuk mengatur aliran larutan nutrisi ke akar tanaman.
* Hukum Archimedes: Prinsip ini membantu mendistribusikan larutan nutrisi secara merata ke akar tanaman.
* Tegangan Permukaan: Tegangan permukaan air membantu menjaga larutan nutrisi tetap terjaga di sekitar akar tanaman.

Kesimpulan:

Prinsip fluida memainkan peran penting dalam sistem irigasi tetes dan hidroponik. Memahami prinsip-prinsip ini dapat membantu dalam mendesain dan mengoperasikan sistem yang efisien dan efektif.