D. Moderbudaya Politik D. point 2. Amerika Senkat merupakan sebuah negara yang dibentuk dari 13 bekas koloni Britania Raya yang memerdekakan diri pada tanggal 4 Juli 1776. Pasca kemerdekaan bentuk negara ini kemudian berubah dari negara konfederas menjadi negara tederal pada 17 September 1787 setelah memiliki konstitusinya sendiri Sebut dan jelaskan: a. Pemaknaan dan asas negara federalisme (20 poin) b. Pembagian kekuasaan antara Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara Bagian di Amerika Serikat (20 poin)

Pemaknaan dan Asas Negara Federalisme di Amerika Serikat

Pemaknaan: Federalisme, dalam konteks Amerika Serikat, adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat (federal) dan pemerintah-pemerintah negara bagian (state). Tidak ada satu pun entitas yang sepenuhnya berdaulat; keduanya memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang berbeda, namun saling berkaitan dan bergantung satu sama lain. Sistem ini dirancang untuk menyeimbangkan kekuatan, mencegah kekuasaan yang terpusat dan terlalu besar, serta mengakomodasi keragaman kepentingan di berbagai wilayah negara. Pemaknaan ini berakar pada pengalaman sejarah Amerika, di mana kekhawatiran terhadap pemerintahan yang terlalu kuat mendorong terciptanya sistem federal yang mendistribusikan kekuasaan.

Asas-asas Negara Federalisme di Amerika Serikat:

Beberapa asas utama yang mendasari federalisme di Amerika Serikat antara lain:

* Pembagian Kekuasaan (Separation of Powers): Kekuasaan pemerintahan dibagi antara tiga cabang: eksekutif (Presiden), legislatif (Kongres), dan yudikatif (Mahkamah Agung). Prinsip ini juga berlaku pada tingkat negara bagian. Pembagian ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

* Pembatasan Kekuasaan (Limited Government): Baik pemerintah federal maupun negara bagian memiliki kekuasaan yang terbatas, yang didefinisikan dalam Konstitusi. Kekuasaan yang tidak diberikan secara eksplisit kepada pemerintah federal diberikan kepada negara bagian (prinsip *reserved powers*).

* Supremasi Hukum (Rule of Law): Semua warga negara, termasuk pejabat pemerintah, tunduk pada hukum. Konstitusi AS merupakan hukum tertinggi di negeri ini, dan Mahkamah Agung memiliki wewenang untuk menafsirkan konstitusionalitas undang-undang.

* Sistem Check and Balances (Sistem Pemeriksaan dan Keseimbangan): Setiap cabang pemerintahan memiliki mekanisme untuk memeriksa dan menyeimbangkan kekuasaan cabang lainnya. Contohnya, Presiden dapat memveto undang-undang yang dibuat Kongres, sementara Kongres dapat *impeach* Presiden.

* Dual Federalism (Federalisme Ganda) dan Cooperative Federalism (Federalisme Kooperatif): Sepanjang sejarah, hubungan antara pemerintah federal dan negara bagian telah berevolusi. Awalnya, terdapat pemisahan yang relatif jelas antara kewenangan federal dan negara bagian (dual federalism). Namun, seiring waktu, terjadi peningkatan kerja sama dan tumpang tindih antara keduanya (cooperative federalism), terutama dalam hal pendanaan program-program pemerintah.

Pembagian Kekuasaan antara Pemerintah Federal dan Pemerintah Negara Bagian di Amerika Serikat

Pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan negara bagian di Amerika Serikat diatur dalam Konstitusi AS, khususnya Amandemen Kesepuluh. Secara garis besar, kekuasaan dibagi sebagai berikut:

Kekuasaan Federal (Enumerated Powers): Konstitusi secara eksplisit memberikan kekuasaan tertentu kepada pemerintah federal, termasuk:

* Menyatakan perang dan membuat perjanjian.
* Mencetak uang dan mengatur perdagangan antarnegara bagian.
* Menetapkan pos dan jalan raya.
* Menetapkan hukum kebangkrutan.
* Menetapkan hak paten dan hak cipta.
* Mengatur imigrasi dan naturalisasi.
* Membuat undang-undang yang diperlukan dan tepat untuk melaksanakan kekuasaan lainnya.

Kekuasaan Negara Bagian (Reserved Powers): Kekuasaan yang tidak diberikan secara eksplisit kepada pemerintah federal, maupun yang tidak dilarang bagi negara bagian, menjadi kewenangan negara bagian. Ini termasuk:

* Menetapkan hukum pendidikan.
* Menetapkan hukum perkawinan dan perceraian.
* Menetapkan hukum kejahatan.
* Menetapkan hukum lalu lintas.
* Mengatur kesehatan masyarakat.
* Mengelola sumber daya alam di wilayah negara bagian.

Kekuasaan Bersama (Concurrent Powers): Ada beberapa kekuasaan yang dapat dilakukan oleh baik pemerintah federal maupun negara bagian, seperti:

* Menetapkan pajak.
* Membangun jalan raya.
* Menetapkan pengadilan.


Konflik dan Resolusi: Meskipun terdapat pembagian kekuasaan yang jelas, konflik terkadang muncul antara pemerintah federal dan negara bagian. Mahkamah Agung AS berperan penting dalam menyelesaikan konflik ini melalui proses judicial review, yaitu dengan menentukan konstitusionalitas undang-undang yang dibuat oleh pemerintah federal atau negara bagian. Proses ini memastikan bahwa pembagian kekuasaan tetap seimbang dan sesuai dengan prinsip-prinsip federalisme.