No.7 terdampak kesika krisis aklasi perubahan kim meneipa 20 ampsi perubahan atim aepeniti bescans mendaratkan kubuhdan hidupnya 3 keguatan merowat bum pelu digisikan secara krreang oleh perenpuan di Indonesia almat Indonesia. Merinan monoplols sistem konservasi yang melibetian masyarakat berbagal yang thipuinpainya, perempuan berpenan dalam keberlangsingan komunikas masala terambah kepertincian selelah aebelurutya berbuntu perentipuan adalah kalangan terdepan untuk permetahannya 7Berbogal penelisi menyatakan, kelanjuk perempuan yang pestama kali yang memijudidsyakan tanaman yang tica dimakan untuk bertanggung jawab untuk mengutur aklus pertanannya pReyabinan ilu pun pelestanion alam, haik accara tradisional con modern punyu bernampuan unik 11Selama ni koplatan polestenen atom alue konservasi kesika memegang oleh kalangan pria, cencerung berkompetit 12Namun bap perempuan menggiatian perestanan diakulan reces kelaborasi panj belerja samu kata Helna Hartinta 15Heilina memberi contoh seperti tedisi tan yang dilakukan masyarakat merupakan cara melestarian sumber days elam deni menjari muhu dan populasinya 18Adi perabutan atau hukum adat yang menjadi pedoman tradisi ind hak yang berpengsun psda'masyaraks untuk melinduryi alam 175tem du pereropoan kelika mendapatkan membutikan bahwa cara mereks kekerja sama dengah pinak mona pun temasukkalangan pris hationalgeographic. 27 Desertane 2022 Berjunakan Peran Pereniguan Indoresis di Bidang Pelestarian Lingkungan? Pekurangandari teka tersebut adalah

Teks tersebut tampaknya berbicara tentang peran perempuan dalam pelestarian lingkungan di Indonesia, namun penyampaian informasinya tidak jelas dan kurang sistematis. Ada banyak kesalahan penulisan dan ejaan yang membuat teks sulit dipahami. Misalnya, kata "terdampak" seharusnya "terdampak", "aklasi" seharusnya "akibat", "mendaratkan" seharusnya "mendaratkan", "kubuhdan" seharusnya "kubuh dan", "hidupnya" seharusnya "hidupnya", "mengisikan" seharusnya "mengisikan", "perenpuan" seharusnya "perempuan", "berpenan" seharusnya "berperan", "kelanjuk" seharusnya "kelanjutan", "pestama" seharusnya "pertama", "memijudidsyakan" seharusnya "memiliki", "berbukti" seharusnya "berbukti", "berkompetsi" seharusnya "berkompetisi", "bap" seharusnya "bagi", "kelaborasi" seharusnya "kolaborasi", "panj" seharusnya "panjang", "belerja" seharusnya "bekerja", "samu" seharusnya "sama", "kata" seharusnya "kata", "Helna" seharusnya "Hilma", "memberi" seharusnya "memberi", "tedisi" seharusnya "tradisi", "muhu" seharusnya "meningkat", "populasinya" seharusnya "populasi", "Adi" seharusnya "Adat", "hukum" seharusnya "hukum", "pedoman" seharusnya "pedoman", "ind" seharusnya "indonesia", "hak" seharusnya "hak", "psda" seharusnya "pada", "masyaraks" seharusnya "masyarakat", "melinduryi" seharusnya "melindungi", "alam" seharusnya "alam", "175tem" seharusnya "175 tempat", "du" seharusnya "dua", "perenropoan" seharusnya "perencanaan", "kelika" seharusnya "ketika", "mendapatkan" seharusnya "mendapatkan", "membutikan" seharusnya "membuktikan", "mereks" seharusnya "mereka", "kekerja" seharusnya "kerja", "sama" seharusnya "sama", "dengah" seharusnya "dengan", "pinak" seharusnya "pihak", "mona" seharusnya "mana", "pris" seharusnya "pria", "nationalgeographic" seharusnya "national geographic", "Desertane" seharusnya "Desertasi", "2022" seharusnya "2022", "Berjunakan" seharusnya "Berjudul", "Peran" seharusnya "Peran", "Pereniguan" seharusnya "Perempuan", "Ind