Dalam sebuah perusahaan besar, dua kandidat dengan latar belakang pendidikan dar pengalaman kerja yang setara melamar pekerjaan yang sama. Namun, kandidat yang berasal dari kelompok etnis minoritas cenderung tidak dipilih meskipun memiliki kualifikasi yang setara dengan kandidat dari kelompok mayoritas Menggunakan teori diskriminasi rasial dalam ekonomi mikro, 5. Jelaskan mengapa diskriminasi rasial mungkin terjadi dalam proses perekrutan! 6. Apa dampak dari diskriminasi rasial ini terhadap efisiensi pasar tenaga kerja dan distribusi pendapatan di masyarakat?

Berikut penjelasan mengenai diskriminasi rasial dalam perekrutan berdasarkan teori ekonomi mikro, beserta dampaknya terhadap efisiensi pasar tenaga kerja dan distribusi pendapatan:


5. Mengapa Diskriminasi Rasial Mungkin Terjadi dalam Proses Perekrutan?

Diskriminasi rasial dalam perekrutan, meskipun kualifikasi sama, dapat dijelaskan melalui beberapa teori ekonomi mikro:

* Teori Diskriminasi Statistik: Teori ini berargumen bahwa pemberi kerja mungkin menggunakan ras sebagai *proxy* (pengganti) untuk karakteristik lain yang sulit diukur, seperti etos kerja atau tingkat produktivitas. Meskipun ini merupakan generalisasi yang berbahaya dan tidak akurat, prejudice dan stereotip yang ada di masyarakat dapat menyebabkan pemberi kerja secara tidak sadar (atau sadar) mengasosiasikan ras tertentu dengan karakteristik negatif. Akibatnya, kandidat dari kelompok minoritas mungkin dianggap memiliki risiko lebih tinggi, meskipun tidak ada bukti empiris yang mendukung asumsi tersebut.

* Teori Diskriminasi Preferensi: Teori ini menekankan peran preferensi pribadi pemberi kerja atau karyawan yang ada. Pemberi kerja atau karyawan yang memiliki prasangka rasial mungkin mengalami penurunan utilitas (kepuasan) jika bekerja dengan individu dari kelompok etnis minoritas. Mereka mungkin lebih memilih untuk mempekerjakan seseorang dari kelompok mayoritas, bahkan jika kandidat dari kelompok minoritas lebih berkualitas. Biaya yang mereka rela tanggung untuk menghindari bekerja dengan kelompok minoritas ini merupakan manifestasi dari diskriminasi preferensi.

* Teori Diskriminasi Pasar: Teori ini berfokus pada peran tekanan pasar dan persaingan. Jika perusahaan pesaing juga mempraktikkan diskriminasi rasial, perusahaan yang tidak mendiskriminasi mungkin menghadapi kerugian kompetitif. Mereka mungkin harus membayar upah yang lebih tinggi untuk menarik kandidat berkualitas dari kelompok minoritas, atau mungkin kehilangan karyawan yang berkualitas karena karyawan tersebut merasa tidak nyaman bekerja di lingkungan yang diskriminatif. Oleh karena itu, tekanan pasar dapat mendorong perusahaan untuk ikut serta dalam praktik diskriminasi, meskipun mereka secara pribadi tidak memiliki prasangka.

* Teori Diskriminasi Institusional: Diskriminasi ini tertanam dalam struktur dan kebijakan organisasi. Contohnya, kriteria perekrutan yang ambigu atau proses seleksi yang tidak transparan dapat secara tidak sengaja (atau sengaja) menguntungkan kandidat dari kelompok mayoritas. Jaringan sosial yang terbatas dalam perusahaan juga dapat memperkuat diskriminasi, karena peluang pekerjaan seringkali disebarkan melalui koneksi pribadi, yang cenderung didominasi oleh kelompok mayoritas.


6. Dampak Diskriminasi Rasial terhadap Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan Distribusi Pendapatan:

Diskriminasi rasial memiliki dampak negatif yang signifikan:

* Efisiensi Pasar Tenaga Kerja: Diskriminasi mengurangi efisiensi pasar tenaga kerja karena mencegah penempatan individu yang paling berkualitas pada pekerjaan yang paling sesuai. Hal ini menyebabkan hilangnya produktivitas dan output ekonomi secara keseluruhan. Perusahaan kehilangan kesempatan untuk mempekerjakan individu-individu berbakat dari kelompok minoritas, sementara individu-individu tersebut kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi pada perekonomian.

* Distribusi Pendapatan: Diskriminasi memperburuk ketidaksetaraan pendapatan antara kelompok mayoritas dan minoritas. Individu dari kelompok minoritas cenderung mendapatkan upah yang lebih rendah, memiliki kesempatan kerja yang lebih sedikit, dan mengalami kesulitan dalam kemajuan karir. Hal ini menyebabkan kesenjangan kekayaan yang lebih besar dan memperkuat siklus kemiskinan. Dampaknya meluas ke generasi berikutnya, karena anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah cenderung memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pendidikan dan peluang ekonomi.


Kesimpulannya, diskriminasi rasial dalam perekrutan merupakan masalah ekonomi yang serius dengan konsekuensi yang luas. Mengerti teori-teori ekonomi mikro di balik diskriminasi ini sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk mengatasinya dan menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih adil dan efisien.