Tenaga vokasi farmasi yang bekerja di QC industri makanan menentukan kadar vitamin C di dalam minuman yang sedang diproduksi. TVF tersebut menggunakar metode volumetri berdasarkan reaksi redoks, dengan pentiter iodium (I_(2)) 1. Apakah metode yang digunakan oleh TVF tersebut? (nilai 10 poin) 2. Apakah indikator yang digunakan pada metode tersebut? (nilai 10 poin) 3. Bagaimana menetukan TAT pada metode tersebut?(nilai 10 poin)

Berikut jawaban atas pertanyaan mengenai penentuan kadar Vitamin C menggunakan metode volumetri redoks dengan pentiter iodium:

1. Metode yang Digunakan:

Metode yang digunakan oleh Tenaga Vokasi Farmasi (TVF) adalah iodimetri. Iodimetri adalah metode titrasi volumetri redoks yang menggunakan larutan iodium (I₂) sebagai titran. Dalam hal ini, iodium akan bereaksi dengan asam askorbat (Vitamin C) yang merupakan zat pereduksi. Reaksi yang terjadi adalah:

C₆H₈O₆ + I₂ → C₆H₆O₆ + 2HI

Asam askorbat (Vitamin C) teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat, sementara iodium (I₂) tereduksi menjadi ion iodida (I⁻). Karena Vitamin C mudah teroksidasi oleh udara, maka penting untuk melakukan titrasi dengan cepat dan menghindari kontak dengan udara sebanyak mungkin.


2. Indikator yang Digunakan:

Indikator yang umum digunakan dalam iodimetri adalah larutan amilum (kanji). Amilum membentuk kompleks berwarna biru tua dengan iodium. Titik akhir titrasi tercapai ketika setetes iodium berlebih menyebabkan munculnya warna biru yang persisten (tidak hilang dalam waktu 30 detik) karena adanya kelebihan iodium yang bereaksi dengan amilum. Sebelum titik akhir, larutan akan berwarna kuning pucat (warna iodium). Penambahan amilum dilakukan mendekati titik akhir titrasi untuk menghindari pembentukan kompleks amilum-iodium yang sulit dihilangkan.


3. Penentuan Titik Akhir Titrasi (TAT):

Titik akhir titrasi (TAT) pada iodimetri ditentukan secara visual dengan mengamati perubahan warna larutan. Prosesnya sebagai berikut:

* Persiapan: Sampel minuman yang mengandung Vitamin C diencerkan dan dipreparasi sesuai prosedur standar. Larutan amilum ditambahkan mendekati titik akhir titrasi.
* Titrasi: Larutan iodium (I₂) ditambahkan secara perlahan ke dalam sampel menggunakan buret. Larutan akan berwarna kuning pucat karena adanya iodium.
* Penambahan Amilum: Menjelang titik akhir titrasi (warna kuning mulai memudar), larutan amilum ditambahkan.
* Titik Akhir: Satu tetes iodium berlebih akan bereaksi dengan amilum membentuk kompleks berwarna biru tua yang persisten (tidak hilang dalam waktu 30 detik). Munculnya warna biru tua yang persisten menandakan telah tercapainya titik akhir titrasi. Volume iodium yang digunakan untuk mencapai titik akhir titrasi dicatat.
* Perhitungan: Kadar Vitamin C dalam sampel minuman dihitung berdasarkan volume iodium yang digunakan dan konsentrasi larutan iodium standar.


Kesimpulan:

Metode iodimetri dengan indikator amilum dan penentuan titik akhir titrasi secara visual merupakan metode yang tepat untuk menentukan kadar Vitamin C dalam minuman. Ketelitian dan kecepatan dalam melakukan titrasi sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat karena Vitamin C mudah teroksidasi.