berdasarkan catatan Pengawas Ujian maki nilai UAS akan dikurangi 50% 3. Jawaban ditulis dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca. Soal 1. Jelaskan Perbedaan Revolusi Industri 4.0 dengan Revolusi Industri 5 or 2. Jelaskan Peranan Artificial Intelligence dalam Bidang Hukum! 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Cyber Crime dan berikan contohnya? 4. Jelaskan perbedaan "Hacker dan Cracker" didalam dunia keamanan Siber! 5. a. Jelaskan dasar hukum Tindak Pidana Judi Online! b. Jelaskan mengapa Judi Online sangat marak di Indonesia! c. Jelaskan hambatan dalam penegakan hukum Judi Online! >>> Selamat Ujian Semoga Sukses asa Mari kita rajin belaj Aaar daoat menjawal o spal ujian

1. Perbedaan Revolusi 4.0 dengan Revolusi Industri 5.0:

Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan digitalisasi dan otomatisasi dalam berbagai sektor industri, memanfaatkan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan robotika. Fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas melalui integrasi teknologi digital.

Sementara itu, Revolusi Industri 5.0 lebih menekankan pada kolaborasi antara manusia dan mesin, serta adaptasi terhadap perubahan cepat dalam teknologi. Ini mencakup pendekatan yang lebih fleksibel dan inovatif dalam penggunaan teknologi untuk menciptakan nilai tambah dan memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam.

2. Peranan Artificial Intelligence dalam Bidang Hukum:

Artificial Intelligence (AI) memainkan peran penting dalam bidang hukum dengan membantu dalam proses pengambilan keputusan, analisis data, dan prediksi hasil kasus. AI dapat menganalisis sejumlah besar dokumen hukum dan data untuk mengidentifikasi pola atau anomali, serta memberikan rekomendasi kepada pengacara dan hakim. Selain itu, AI digunakan dalam sistem peradilan untuk mempercepat proses pengadilan dan meningkatkan akurasi dalam penerapan hukum.

3. Pengertian Cyber Crime dan Contohnya:

Cyber crime adalah kejahatan yang dilakukan melalui internet atau jaringan komputer. Contohnya termasuk peretasan (hacking), penyebaran virus komputer, phishing (mencuri informasi pribadi), dan perdagangan ilegal (seperti narkotika atau senjata). Kejahatan ini sering kali sulit dilacak karena pelakunya bisa berada di negara lain.

4. Perbedaan "Hacker dan Cracker" dalam Dunia Keamanan Siber:

"Hacker" umumnya merujuk pada individu yang memiliki keterampilan teknis tinggi dalam memahami dan memanipulasi sistem komputer. Mereka bisa bekerja untuk tujuan baik, seperti menemukan kerentanan dalam perangkat lunak untuk memperbaikinya. Sementara itu, "cracker" adalah orang yang menggunakan keterampilan tersebut untuk tujuan ilegal, seperti mencuri data atau merusak sistem.

5. a. Dasar Hukum Tindak Pidana Judi Online:

Di Indonesia, tindak pidana judi online di Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2005 tentang Perjudian. Pasal 6 ayat (1) UU tersebut menyatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendirikan, mengelola, atau berpartisipasi dalam perjudian dapat dikenakan sanksi pidana.

b. Mengapa Judi Online Marak di Indonesia:

Judi online marak di Indonesia karena beberapa faktor, termasuk kemudahan akses internet, meningkatnya minat terhadap permainan online, dan kurangnya kesadaran akan risiko dan dampak negatif dari perjudian. Selain itu, adanya iklan dan promosi yang menarik juga mendorong lebih banyak orang untuk mencoba judi online.

c. Hambatan dalam Penegakan Hukum Judi Online:

Hambatan dalam penegakan hukum judi online antara lain adalah kesulitan dalam pengawasan dan pelacakan aktivitas perjudian secara online, keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi di lembaga penegak hukum, serta adanya kolusi antara operator online dan pelaku perjudian. Selain itu, perubahan cepat dalam teknologi juga membuat regulasi menjadi tantangan tersendiri.