Komponen penlaian pada skor Kramer untik literus meliputi a. Usia kehamilar b. Berat badan bay c. Frekuensi menyusu d. Lues distribusi warna kining e. Alitivitas bay Secring bayi dibawa bunya ke TPUB NY T dan data bayi mengalam kuning dan bayinya malas minum A3. Falcor utama penyebab ikterus fisiologis pada neonatus adalah __ a. Costruksi biler b. Hemolisis mast c. Fungal hati yang belum manang d. inteks

Skor Kramer untuk ikterus neonatorum tidak mencakup semua pilihan yang diberikan. Skor Kramer berfokus pada penilaian risiko ensefalopati bilirubin pada bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia. Komponen penilaiannya meliputi:

* Tingkat bilirubin serum: Ini adalah faktor paling penting dalam skor Kramer. Tingkat bilirubin diukur dalam mg/dL.
* Usia bayi (dalam jam): Semakin tua bayi, semakin tinggi risiko ensefalopati bilirubin.
* Kondisi klinis bayi: Ini mencakup faktor-faktor seperti adanya tanda-tanda dan gejala ensefalopati bilirubin (misalnya, letargi, hipotonia, kejang).

Oleh karena itu, dari pilihan yang diberikan, hanya a. Usia kehamilan yang merupakan faktor *tidak langsung* yang dapat dipertimbangkan dalam konteks penilaian risiko, karena usia kehamilan berhubungan dengan kematangan fungsi hati. Namun, b. Berat badan bayi, c. Frekuensi menyusu, d. Distribusi warna kuning, dan e. Aktivitas bayi bukanlah komponen langsung dari skor Kramer. Faktor-faktor ini mungkin relevan dalam menilai kondisi bayi secara keseluruhan, tetapi bukan bagian dari perhitungan skor Kramer itu sendiri.


Untuk pertanyaan kedua:

Faktor utama penyebab ikterus fisiologis pada neonatus adalah c. Fungsi hati yang belum matang.

Ikterus fisiologis disebabkan oleh ketidakmampuan hati bayi yang baru lahir untuk memproses bilirubin dengan efisien. Meskipun hemolisis (b) dapat berkontribusi pada peningkatan bilirubin, itu bukanlah penyebab utama ikterus fisiologis. Obstruksi bilier (a) dan infeksi (d) adalah penyebab ikterus patologis, bukan fisiologis.