Harga barang X yang biasa dikonsumsi oleh konsumen turun dari Rp100.000 menjadi Rp 60.000 , sementara harga barang Y tetap di Rp80.000 . Sebelumnya konsumen mengkonsumsi 4 unit barang X dan 6 unit barang Y. 7. Jelaskan bagaimana perubahan harga barang X mempengaruhi anggaran dan pilihan konsumer menggunakan teori pilihan konsumen. 8. Jika konsumen ingin memaksimalkan kepuasan mereka setelah perubahan harga, berapa banyak unit barang X dan barang Y yang harus dibeli konsumen?(Asumsikan bahwa konsumen akan mengalokasikan anggaran mereka untuk memaksimalkan total kepuasan)

Berikut penjelasan mengenai pengaruh perubahan harga barang X terhadap anggaran dan pilihan konsumen, serta kuantitas optimal barang X dan Y yang harus dibeli setelah perubahan harga:


7. Pengaruh Perubahan Harga Barang X terhadap Anggaran dan Pilihan Konsumen

Teori pilihan konsumen menjelaskan bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran dan preferensi mereka. Sebelum perubahan harga, konsumen menghabiskan:

* 4 unit barang X * Rp100.000/unit = Rp400.000
* 6 unit barang Y * Rp80.000/unit = Rp480.000
* Total pengeluaran: Rp880.000

Setelah harga barang X turun menjadi Rp60.000, anggaran konsumen yang sama (Rp880.000) memungkinkan mereka untuk membeli lebih banyak barang X dengan jumlah barang Y yang sama atau lebih banyak, atau kombinasi keduanya. Ini meningkatkan *garis anggaran* konsumen (garis yang menunjukkan semua kombinasi barang X dan Y yang dapat dibeli dengan anggaran tertentu). Garis anggaran bergeser keluar, khususnya pada sumbu barang X.

Perubahan ini mempengaruhi pilihan konsumen karena:

* Efek Substitusi: Karena harga barang X relatif lebih murah, konsumen cenderung mengganti konsumsi barang Y dengan barang X, asalkan preferensi konsumen memungkinkan hal tersebut. Konsumen akan membeli lebih banyak barang X karena sekarang lebih terjangkau relatif terhadap barang Y.

* Efek Pendapatan: Penurunan harga barang X secara efektif meningkatkan daya beli konsumen. Dengan anggaran yang sama, mereka dapat membeli lebih banyak barang X dan/atau barang Y. Ini seperti mendapatkan tambahan pendapatan.

Konsumen akan memilih kombinasi baru barang X dan Y yang memaksimalkan kepuasan (utilitas) mereka, di titik di mana *rasio marginal rate of substitution (MRS)* sama dengan *rasio harga* (Px/Py). MRS merepresentasikan tingkat di mana konsumen bersedia mengorbankan satu barang untuk mendapatkan satu unit barang lainnya sambil mempertahankan tingkat kepuasan yang sama.


8. Kuantitas Optimal Barang X dan Y Setelah Perubahan Harga

Untuk menentukan kuantitas optimal barang X dan Y yang memaksimalkan kepuasan, kita perlu informasi tambahan yang tidak diberikan dalam soal, yaitu fungsi utilitas konsumen (yang menggambarkan preferensi konsumen). Fungsi utilitas menunjukkan tingkat kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi berbagai kombinasi barang X dan Y.

Tanpa fungsi utilitas, kita hanya bisa memberikan jawaban kualitatif:

Konsumen akan membeli lebih banyak barang X dan mungkin lebih sedikit atau lebih banyak barang Y setelah penurunan harga, tergantung pada elastisitas permintaan barang X dan Y serta bentuk kurva indiferensi (kurva yang menggambarkan kombinasi barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama). Jika barang X dan Y adalah barang normal (permintaan meningkat seiring peningkatan pendapatan), konsumen akan membeli lebih banyak barang X dan mungkin juga lebih banyak barang Y karena efek pendapatan. Namun, jika barang X dan Y adalah barang substitusi yang sempurna, konsumen akan mengganti seluruh konsumsi barang Y dengan barang X.

Untuk mendapatkan jawaban kuantitatif (jumlah unit barang X dan Y), kita perlu informasi tambahan mengenai fungsi utilitas konsumen. Dengan fungsi utilitas, kita dapat menggunakan metode Lagrange multiplier atau analisis grafik untuk menemukan titik optimal di mana MRS = Px/Py.