Dewasa ini, perkembangan teknologi di bidang otomotif mengalami kemajuan yang sangat pesat. Produsen kendaraan bermotor terus berinovasi untuk menciptakan mesin yang memiliki performa tinggi, efisiensi bahan bakar optimal, dan ramah lingkungan. Salah satu inovasi yang menjadi terobosan penting adalah pengembangan teknologi sistem bahan bakar injeksi. Teknologi ini diproyeksikan menggantikan sistem bahan bakar konvensional, yaitu karburator. Teknologi sistem bahan bakar injeksi dirancang untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar secara presisi ke dalam ruang bakar. Sistem ini menggunakan kontrol elektronik berbasis data dari berbagai sensor untuk membaca kondisi dan suhu mesin. Dengan adanya Engine Control Unit (ECU), sistem ini dapat menentukan jumlah bahan bakar yang optimal berdasarkan faktor-faktor seperti kecepatan mesin, temperatur udara, posisi throttle valve, dan kandungan oksigen dalam gas buang. Salah satu keunggulan utama dari teknologi injeksi bahan bakar adalah kemampuan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna. Campuran udara dan bahan bakar yang diatur secara presisi memungkinkan pembakaran yang lebih efisien dibandingkan teknologi karburator. Sebagai hasilnya, emisi gas buang seperti mathrm(HC) (hidrokarbon), CO (karbon monoksida), mathrm(CO)_(2) (karbon dioksida), dan mathrm(NO)_(2) (oksida nitrogen) dapat dikurangi secara signifikan. Selain ramah lingkungan, teknologi injeksi bahan bakar juga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kinerja mesin. Sebagai contoh, beberapa kendaraan modern yang menggunakan sistem ini mampu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga 20 % dibandingkan dengan kendaraan berkaburator. Dengan demikian, teknologi ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi pengguna kendaraan, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan. Teknologi sistem bahan bakar injeksi telah diterapkan oleh berbagai produsen kendaraan bermotor, seperti Daihatsu dan Toyota dengan EFI (Electronic Fuel Injection), Audi dengan Maliit Point Injection (APD), Honda dengan PGAM-FI, dan BMW dengan Motronic. Masing-masing produsen berlomba-lomba mengembangkan teknologi ini dengan modul-modul ECU yang lebih ringkas, ringan, dan kompak untuk mendapatkan performa kendaraan bermotor yang lebih menarik bagi konsumen. Sebagai contoh, PGM-FI milik Honda dirancang untuk memberikan efisiensi tinggi pada betbagai kondisi jalan, sementara Motronic dari BMW dikenal karena integrasi optimal antara bahan bakar dan sistem manajemen tenaga. Dengan terus berkembangnya teknologi injeksi bahan bakar, diharapkan ke depannya kendaraan bermotor tidak hanya lebih efisien dan ramah lingkungan, tetapi juga dapat menjadi solusi bagi tantangan energi dan lingkungan yang semakin mendesak. (Diadaptasi dari htrps: (a.10.000.co.id) Nyatakan BENAR/SALAH pernyataan terkait bacaan naskah di atas. PERNYATAAN & BENAR & SALAH }(l) i. Sistem bahan bakar injeksi menggunakan kontrol elektronik untuk mengatur campuran bahan bakar dan udara. & & ii. Kendaraan dengan teknologi karburator lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar di