Diskusi 2 Kronologi Kasus:dua orang pria bernama mikail (24) dan lexus (10) ditangkap oleh aparat keamanar setelah ditemukar meminum khamr di taman publik saat malam hari. Dalam penyelidikan lebih lanjut , Ahmad mengaku membel minuman keras tersebut dari lokal. Penjua I khamr tersebut diketahui tidak memiliki izin dan menjualnya secara ilegal. Fakta-Fakt a Kasus: 1. Mikail dan lexus meminum khamr di tempat umum, yang melibatkan potensi pengaruh negatif pada masyarakat sekitar. 2. Penjual khamr bertindak sebagai pemasok utama tanpa izin resmi. 3. Mikail dan lexus menyatakan dirinya baru pertama kali mencoba minumar keras. Pertanyaan Diskusi: 1. Berdasarkan hukum Islam, hukuman apa yang tepat untuk mereka sebaga pengkonsumsi khamr?Apakah ada faktor yang meringankan? 2. Apa hukuman yang harus diterapkan kepada penjual khamr dalam konteks syariat Islam? 3. Bagaimana cara mencegah kasus serupa terjadi di masyarakat? 4. Analisislah kasus diatas menggunakan Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014

Question

Pertanyaan

Diskusi 2 Kronologi Kasus:dua orang pria bernama mikail (24) dan lexus (10) ditangkap oleh aparat keamanar setelah ditemukar meminum khamr di taman publik saat malam hari. Dalam penyelidikan lebih lanjut , Ahmad mengaku membel minuman keras tersebut dari lokal. Penjua I khamr tersebut diketahui tidak memiliki izin dan menjualnya secara ilegal. Fakta-Fakt a Kasus: 1. Mikail dan lexus meminum khamr di tempat umum, yang melibatkan potensi pengaruh negatif pada masyarakat sekitar. 2. Penjual khamr bertindak sebagai pemasok utama tanpa izin resmi. 3. Mikail dan lexus menyatakan dirinya baru pertama kali mencoba minumar keras. Pertanyaan Diskusi: 1. Berdasarkan hukum Islam, hukuman apa yang tepat untuk mereka sebaga pengkonsumsi khamr?Apakah ada faktor yang meringankan? 2. Apa hukuman yang harus diterapkan kepada penjual khamr dalam konteks syariat Islam? 3. Bagaimana cara mencegah kasus serupa terjadi di masyarakat? 4. Analisislah kasus diatas menggunakan Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014

Tampilkan lebih banyak

Answer 1

1. Ber, hukuman tepat untuk mereka sebagai pengkonsumsi khamr? Apakah ada faktor yang meringankan?

Dalam hukum Islam, konsumsi khamr (minuman beralkohol) adalah dilarang keras dan dianggap sebagai perbuatan dosa besar. Hukuman bagi pengkonsumsi khamr dapat bervariasi tergantung pada yurisprudensi dan kebijakan lokal, tetapi umumnya melibatkan hukuman cambuk atau hukuman lain yang lebih ringan jika itu adalah kejahatan pertama. Faktor yang meringankan bisa termasuk kesadaran akan kesalahan dan penyesalan, serta kemungkinan rehabilitasi atau taubat.

2. Apuman yangiterapkan kepada penjual khamr dalam konteks syariat Islam?

Penjual khamr tanpa izin resmi melanggar hukum syariat karena terlibat dalam perdagangan yang haram. Hukuman bagi penjual bisa mencakup denda berat atau hukuman fisik seperti cambuk, serta konfiskasi barang dagangan. Dalam beberapa yurisprudensi, penjual juga bisa dikenai hukuman mati jika kasusnya sangat serius atau berulang.

3. Bagaimana cara mencegah kasus serupa terjadi di masyarakat?

Pencegahan kasus serupa dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya konsumsi dan perdagangan khamr melalui pendidikan dan kam. Selain itu, penegakan hukum yang lebih ketat terhadap penjual khamr tanpa izin dan penyedia layanan minuman di tempat umum juga penting. Pemerintah dan lembaga keagamaan dapat bekerja sama untuk memberikan sanksi yang tegas dan memberikan alternatif hukuman yang lebih manusiawi seperti rehabilitasi bagi para pelaku.

4. Analisislah kasus diatas menggunakan Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014

Qanun Aceh No. 6 Tahun 2014 mengatur tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Barang Terlarang di Aceh. Menurut qanun ini, setiap orang yang terlibat dalam peredaran gelap narkotika,ika zat adiktif lainnya dapat dikenai sanksi pidana berat. Dalam kasus ini, penjual khamr tanpa izin bisa dikenai sanksi berdasarkan Pasal 11 ayat (1) yang menyatakan bahwa "Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dipidana dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus juta rupiah." Untuk Mikail dan Lexus, mereka bisa dikenai sanksi berdasarkan Pasal 12 ayat (1) yang menyatakan bahwa "Barang siapa dengan sengaja melakukan perbuatan sebagaimaksud dalam Pasal 2, dipidana dengan pidana penjara paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak enam ratus juta rupiah."

Pertanyaan

Jawaban

Pertanyaan Panas lebih