Soal: 1 perbedaan antara audit laporan dengan audit kepatuhan. 2. Seandainya anda auditor dan menghadapi konflik kepentingan antara prinsip independensi dan tekanan dari klien untuk memberikan opini keinginan klien . Jelaskan bagaimana a Anda akan menangani situasi tersebut,kaitkan jawaban anda kode etik profesi auditor. 3. Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) telah mengeluarka pengendalian internal organisasi . vang terdiri dari:pengendalian risiko, kegiatan pengendalian informasi dan serta monitoring.Jelaskan pendapat Anda bagaimana peran dari masing-masing komponen tersebut dapat membantu mencegah kecurangan dalam sebuah organisasi. 4. Standar yang harus dimiliki oleh seorang auditor antara lair Independensi, Integritas, dan Berikan pandangan Anda pengertian dari ketiga standar itu dan urgensinya terhadap kualitas audit. 5. Bagian terakhir dari proses audit adalah pemberian opini atas hasil pemeriksaa n laporan keuangan suatu entitas . Secara umum opini auditor terdiri dari: Wajar tanpa Pengecualiar ) (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak . Wajar, dan Berikan pendapat Anda pada situasi kapan auditor memberikan opini WTP, dan opini i Disclaimer.

Berikut jawaban atas pertanyaan Anda:

1. Perbedaan antara Audit Laporan Keuangan dengan Audit Kepatuhan:

Audit laporan keuangan berfokus pada mengevaluasi kewajaran penyajian laporan keuangan suatu entitas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada pengguna laporan keuangan bahwa informasi yang disajikan akurat, lengkap, dan terbebas dari salah saji material. Sedangkan audit kepatuhan berfokus pada evaluasi kepatuhan entitas terhadap peraturan, perundang-undangan, kontrak, atau kebijakan internal yang berlaku. Tujuannya adalah untuk memastikan entitas telah mematuhi aturan dan regulasi yang relevan. Meskipun keduanya menggunakan prinsip-prinsip audit yang sama, ruang lingkup dan tujuannya berbeda.


2. Menangani Konflik Kepentingan antara Independensi dan Tekanan Klien:

Sebagai auditor, jika menghadapi tekanan dari klien untuk memberikan opini yang sesuai dengan keinginan mereka, saya akan memprioritaskan independensi dan integritas profesional sesuai dengan kode etik profesi auditor. Langkah-langkah yang akan saya ambil:

* Komunikasi yang Jelas: Saya akan berkomunikasi secara tegas dan profesional kepada klien bahwa opini audit harus didasarkan pada bukti audit yang objektif dan tidak dapat dipengaruhi oleh tekanan eksternal. Saya akan menjelaskan konsekuensi serius dari memberikan opini yang tidak sesuai dengan temuan audit.
* Dokumentasi yang Memadai: Semua komunikasi, tekanan, dan upaya untuk mempengaruhi opini audit akan didokumentasikan secara rinci. Dokumentasi ini penting sebagai bukti jika terjadi sengketa di kemudian hari.
* Konsultasi dengan Pihak yang Kompeten: Jika tekanan terus berlanjut dan saya merasa tidak mampu menangani situasi tersebut sendiri, saya akan berkonsultasi dengan rekan sejawat yang berpengalaman atau badan pengawas profesi auditor.
* Penolakan Penugasan: Jika tekanan klien tidak dapat diatasi dan mengancam independensi dan integritas profesional saya, saya akan mempertimbangkan untuk menolak penugasan audit tersebut. Hal ini lebih baik daripada memberikan opini yang tidak sesuai dengan standar profesional.

Kode etik profesi auditor menekankan pentingnya independensi, objektivitas, integritas, dan kerahasiaan. Menyimpang dari prinsip-prinsip ini dapat merusak reputasi profesional dan bahkan berujung pada sanksi.


3. Peran Komponen COSO dalam Mencegah Kecurangan:

Kelima komponen pengendalian internal COSO (Pengendalian Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, serta Monitoring) berperan penting dalam mencegah kecurangan:

* Pengendalian Risiko: Komponen ini melibatkan identifikasi dan penilaian risiko kecurangan. Dengan memahami risiko, organisasi dapat merancang pengendalian yang tepat untuk mengatasinya.
* Kegiatan Pengendalian: Ini mencakup kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk mengurangi risiko kecurangan. Contohnya adalah segregasi tugas, otorisasi transaksi, dan rekonsiliasi.
* Informasi dan Komunikasi: Sistem informasi yang efektif dan komunikasi yang baik di seluruh organisasi sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan. Informasi yang akurat dan tepat waktu memungkinkan manajemen untuk memantau aktivitas dan mengidentifikasi potensi masalah.
* Monitoring: Komponen ini melibatkan pemantauan efektivitas pengendalian internal secara berkelanjutan. Monitoring dapat dilakukan melalui review internal, audit internal, dan evaluasi kinerja.

Dengan mengimplementasikan kelima komponen COSO secara efektif, organisasi dapat menciptakan lingkungan pengendalian yang kuat yang mengurangi peluang terjadinya kecurangan.


4. Standar Auditor: Independensi, Integritas, dan Objektivitas:

* Independensi: Independensi berarti auditor bebas dari pengaruh yang dapat membahayakan objektivitas profesionalnya. Ini mencakup independensi dalam pikiran (mental) dan dalam penampilan (appearance). Urgensinya adalah untuk memastikan opini audit dapat diandalkan dan tidak bias.
* Integritas: Integritas mengacu pada kejujuran, kebenaran, dan komitmen terhadap prinsip-prinsip etika. Auditor yang berintegritas akan selalu bertindak jujur dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya. Urgensinya adalah untuk membangun kepercayaan publik terhadap profesi audit.
* Objektivitas: Objektivitas berarti auditor harus bebas dari bias dan membuat penilaian berdasarkan bukti audit yang tersedia. Urgensinya adalah untuk memastikan opini audit didasarkan pada fakta dan bukan opini pribadi.

Ketiga standar ini saling terkait dan sangat penting untuk kualitas audit. Ketiadaan salah satu standar dapat mengurangi kredibilitas dan keandalan opini audit.


5. Opini Auditor: WTP dan Disclaimer:

* Wajar Tanpa Pengecualian (WTP): Auditor memberikan opini WTP ketika laporan keuangan suatu entitas menyajikan secara wajar, dalam semua hal material, posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Ini berarti auditor tidak menemukan salah saji material dalam laporan keuangan.

* Disclaimer of Opinion: Auditor memberikan opini disclaimer ketika keterbatasan ruang lingkup audit sangat material sehingga auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung opini audit. Ini bisa terjadi karena keterbatasan akses informasi, keterbatasan waktu, atau karena manajemen menolak untuk memberikan informasi yang diperlukan. Opini disclaimer menyatakan bahwa auditor tidak dapat menyatakan opini atas laporan keuangan.


Semoga jawaban ini membantu.