"Seorang dosen Teknologi Pendidikan ingin mengembangkan instrumen berupa kuesioner untuk menilai efektivitas pembelajaran berbasis teknologi di kelas. Setelah menyusun beberapa butir pernyataan dalam kuesioner , dosen tersebut melakukan uji coba instrumen kepada 30 mahasisw a. Setelah uji coba, dosen tersebut mendapatk an data dan ingin memastikar bahwa kuesioner yang digunakan benar-benar valid dan reliabel . Jelaskan langkah -langkah yang harus dilakukan dosen tersebut untuk mengukur validitas dari

Question

Pertanyaan

"Seorang dosen Teknologi Pendidikan ingin mengembangkan instrumen berupa kuesioner untuk menilai efektivitas pembelajaran berbasis teknologi di kelas. Setelah menyusun beberapa butir pernyataan dalam kuesioner , dosen tersebut melakukan uji coba instrumen kepada 30 mahasisw a. Setelah uji coba, dosen tersebut mendapatk an data dan ingin memastikar bahwa kuesioner yang digunakan benar-benar valid dan reliabel . Jelaskan langkah -langkah yang harus dilakukan dosen tersebut untuk mengukur validitas dari

Tampilkan lebih banyak

Answer 1

**

Langkah-langkah yang harus dilakukan dosen untuk mengukur dari kuesioner yang telah dibuat adalah:

1. Menentukan kriteria validitas.
2. Mengumpulkan data dari uji coba kuesioner.
3. Menganalisis data untuk menilai validitas.
4. Memeriksa validitas isi, konstruksi, atau kriteria sesuai kebutuhan.
5. Memperbaiki kuesioner berdasarkan hasil analisis.
6. Mengulang uji coba jika diperlukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, dosen dapat memastikan bahwa kuesioner yang digunakan benar-benar valid dan reliabel.

Answer 2

Validitas dan reliabilitas adalah dua aspek penting dalam pengembangan instrumen penilaian seperti kuesioner. Validitas mengacu pada sejauh mana instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil yang diperoleh dari instrumen tersebut.

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dosen untuk mengukur validitas dari kuesioner yang telah dibuat:

a. Menentukan Kriteria Validitas:
Dosen perlu menentukan kriteria validitas yang akan digunakan, seperti validitas isi (content validity), validitas konstruksi (construct validity), atau validitas kriteria (criterion validity).

b. Mengumpulkan Data:
Setelah melakukan uji coba kuesioner kepada 30 mahasiswa, dosen mengumpulkan data respons dari para peserta.

c. Analisis Data:
Dosen kemudian menganalisis data yang telah dikumpulkan untuk menilai validitas. Ini bisa dilakukan dengan berbagai metode, seperti analisis faktor eksploratori (EFA) untuk menilai validitas konstruksi.

d. Memeriksa Validitas Isi:
Jika menggunakan validitas isi, dosen akan memeriksa apakah item-item dalam kuesioner mencakup semua aspek dari konsep yang ingin diukur. Ini biasanya dilakukan dengan juri ahli yang menilai pernyataan-pernyataan dalam kuesioner.

e. Memeriksa Validitas Konstruksi:
Untuk validitas konstruksi, dosen akan menggunakan analisis faktor untuk melihat apakah item-item dalam kues berkorelasi secara logis dan membentuk satu atau beberapa konstruk yang diinginkan.

f. Memeriksa Validitas Kriteria:
Jika menggunakan validitas kriteria, dosen akan membandingkan hasil kuesioner dengan hasil dari tes atau alat ukur lain yang sudah terbukti valid untuk mengukur konsep yang sama.

g. Memperbaiki Kuesioner:
Berdasarkan hasil analisis, dosen dapat memperbaiki kuesioner dengan menambah, menghapus, atau mengubah item-item yang tidak valid.

h. Mengulang Uji Coba:
Setelah memperbaiki kuesioner, dosen dapat mengulang uji coba kepada sekelompok orang lain untuk memastikan bahwa kuesioner sudah valid.

2.

Pertanyaan

Jawaban

Penjelasan

Pertanyaan Panas lebih