Soal 3 Jelaskan apa yang dimaksud : a. Price Taker dan Produk Homogen (Pasar Persaingan Sempurna) b. Diskriminasi harga (Pasar Monopoli) dan berikan contohnya!

Berikut penjelasan mengenai pertanyaan Anda:

a. Price Taker dan Produk Homogen (Pasar Persaingan Sempurna)

Dalam pasar persaingan sempurna, terdapat dua karakteristik utama yang saling berkaitan: *price taker* dan produk homogen.

* Price taker: Sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna disebut *price taker* karena mereka tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi harga pasar. Harga ditentukan oleh interaksi keseluruhan penawaran dan permintaan di pasar. Perusahaan individual hanya dapat menjual produknya pada harga pasar yang berlaku. Jika mereka mencoba menaikkan harga, konsumen akan beralih ke pesaing yang menawarkan produk yang sama dengan harga yang lebih rendah. Sebaliknya, menurunkan harga tidak menguntungkan karena mereka sudah dapat menjual semua produk mereka pada harga pasar.

* Produk Homogen: Produk homogen berarti produk yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan di pasar tersebut identik atau sangat mirip sehingga konsumen menganggapnya sebagai barang yang sempurna substitusi. Tidak ada perbedaan kualitas, fitur, atau merek yang membedakan produk satu perusahaan dengan perusahaan lain. Konsumen hanya mempertimbangkan harga saat membuat keputusan pembelian. Contohnya adalah komoditas pertanian seperti gandum atau beras.

Kedua karakteristik ini saling berkaitan. Karena produk homogen, konsumen tidak memiliki preferensi terhadap satu perusahaan daripada yang lain, kecuali harga. Oleh karena itu, perusahaan menjadi *price taker* karena mereka harus menerima harga pasar untuk dapat bersaing.


b. Diskriminasi Harga (Pasar Monopoli) dan Contohnya

Diskriminasi harga adalah strategi penetapan harga di mana penjual mengenakan harga yang berbeda untuk produk atau jasa yang sama kepada pelanggan yang berbeda, meskipun biaya produksinya sama. Strategi ini paling sering dipraktikkan oleh perusahaan yang memiliki kekuatan pasar yang signifikan, seperti dalam pasar monopoli atau oligopoli. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keuntungan dengan mengeksploitasi perbedaan elastisitas permintaan dari berbagai kelompok pelanggan.

Ada tiga derajat diskriminasi harga:

* Diskriminasi Harga Tingkat Pertama (Perfect Price Discrimination): Penjual mengenakan harga yang berbeda untuk setiap unit yang dijual, sesuai dengan kesediaan membayar masing-masing konsumen. Ini adalah bentuk diskriminasi harga yang paling ekstrem dan jarang terjadi di dunia nyata.

* Diskriminasi Harga Tingkat Kedua: Penjual mengenakan harga yang berbeda berdasarkan kuantitas yang dibeli. Contohnya adalah diskon kuantitas, di mana harga per unit lebih rendah jika konsumen membeli dalam jumlah besar.

* Diskriminasi Harga Tingkat Ketiga: Penjual membagi pasar menjadi beberapa segmen dan mengenakan harga yang berbeda untuk setiap segmen. Ini adalah bentuk diskriminasi harga yang paling umum.

Contoh Diskriminasi Harga:

* Industri Penerbangan: Maskapai penerbangan sering mempraktikkan diskriminasi harga tingkat ketiga. Mereka mengenakan harga yang berbeda untuk tiket pesawat berdasarkan waktu pemesanan (tiket yang dibeli lebih awal biasanya lebih murah), tujuan, dan kelas layanan (kelas bisnis lebih mahal daripada kelas ekonomi). Mereka membagi pasar berdasarkan kesediaan membayar pelanggan untuk kenyamanan dan fleksibilitas.

* Bioskop: Bioskop sering mengenakan harga yang berbeda untuk tiket berdasarkan waktu pemutaran (tiket malam hari biasanya lebih mahal) dan hari dalam seminggu (tiket hari kerja biasanya lebih murah). Mereka membagi pasar berdasarkan kesediaan membayar pelanggan untuk menonton film pada waktu yang lebih nyaman.

* Industri Perhotelan: Hotel sering mengenakan harga yang berbeda untuk kamar berdasarkan musim, hari dalam seminggu, dan permintaan. Mereka membagi pasar berdasarkan kesediaan membayar pelanggan untuk menginap pada waktu puncak atau waktu yang lebih nyaman.


Perlu diingat bahwa diskriminasi harga hanya mungkin terjadi jika penjual memiliki kekuatan pasar yang cukup untuk mengendalikan harga dan dapat membagi pasar menjadi segmen-segmen yang berbeda dengan elastisitas permintaan yang berbeda.