Lantas , mengapa hal tersebut bisa terjadi?Mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin? IDXChannel mengulas beberapa faktornya sebagai berikut. Alasan Orang Kaya semakin Kaya dan Orang Miskin semakin Miskin Pada faktanya , pendapatan orang kaya dan orang miskin sejak tahun 1970 sampai saat ini memang masih sangat kontras . Mengutip dari data Satu Persen, pendapatan orang miskin sejak tahun 1970 cenderung stagnan , sementara pendapatan orang -orang kaya terkerek hingga tiga kali lipat. Hal ini sejalan dengan teori dalam ekonomi yang menyebutkan adanya prinsip Pareto 80/20 di mana sebanyak 80% jumla uang di dunia dimiliki oleh orang kaya dengan populasi sekitar 20% . Sementara itu , sebanyak 20%

Pertanyaan mengenai mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin adalah pertanyaan kompleks yang tidak memiliki jawaban tunggal dan sederhana. Penjelasan yang diberikan oleh IDXChannel, merujuk pada prinsip Pareto 80/20 dan perbedaan pertumbuhan pendapatan sejak tahun 1970, hanyalah sebagian dari gambaran yang lebih besar. Beberapa faktor yang berkontribusi pada kesenjangan ini meliputi:

Faktor Ekonomi:

* Prinsip Pareto (80/20): Prinsip ini menunjukkan distribusi yang tidak merata. Namun, penting untuk diingat bahwa prinsip ini *menjelaskan* fenomena, bukan *menyebabkannya*. Kesenjangan ini bisa diperparah oleh faktor-faktor lain.
* Pertumbuhan ekonomi yang tidak merata: Pertumbuhan ekonomi seringkali tidak dinikmati secara merata oleh semua lapisan masyarakat. Orang kaya cenderung memiliki akses yang lebih baik terhadap peluang investasi, teknologi, dan pendidikan yang dapat meningkatkan kekayaan mereka.
* Sistem pajak: Sistem pajak progresif (di mana orang kaya membayar pajak persentase yang lebih tinggi dari pendapatan mereka) dapat membantu mengurangi kesenjangan, tetapi jika sistem ini tidak efektif atau tidak adil, kesenjangan justru akan melebar.
* Akses terhadap modal dan kredit: Orang kaya memiliki akses yang lebih mudah terhadap modal dan kredit dengan suku bunga yang lebih rendah, memungkinkan mereka untuk berinvestasi dan mengembangkan bisnis mereka. Orang miskin seringkali menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses ke modal dan terjebak dalam siklus kemiskinan.
* Globalisasi dan otomatisasi: Globalisasi dan otomatisasi telah menciptakan peluang ekonomi baru, tetapi juga menyebabkan hilangnya pekerjaan di beberapa sektor, yang berdampak lebih besar pada pekerja berpenghasilan rendah.

Faktor Sosial dan Politik:

* Pendidikan dan keterampilan: Akses terhadap pendidikan berkualitas tinggi dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja sangat penting untuk mobilitas sosial ekonomi. Kesenjangan akses terhadap pendidikan berkualitas berkontribusi pada kesenjangan kekayaan.
* Diskriminasi: Diskriminasi berdasarkan ras, gender, atau latar belakang sosial ekonomi dapat membatasi peluang ekonomi bagi kelompok-kelompok tertentu.
* Kebijakan pemerintah: Kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan, serta perlindungan pekerja dapat membantu mengurangi kesenjangan. Sebaliknya, kebijakan yang menguntungkan kelompok tertentu dapat memperlebar kesenjangan.
* Warisan kekayaan: Kekayaan seringkali diturunkan dari generasi ke generasi, menciptakan siklus kekayaan bagi keluarga kaya dan memperkuat kesenjangan.

Kesimpulan:

Kesenjangan kekayaan antara orang kaya dan orang miskin adalah masalah kompleks yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor ekonomi, sosial, dan politik. Tidak ada satu solusi pun yang dapat mengatasi masalah ini, tetapi pendekatan multi-faceted yang mengatasi faktor-faktor di atas diperlukan untuk mengurangi kesenjangan dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Data yang dikutip dari IDXChannel hanya menunjukkan salah satu aspek dari masalah ini, dan perlu dikaji lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain yang telah disebutkan di atas.