1. Jelaskan apa yang dibahas dalam sidang BPUPK kedual __ 2. Jelaskan makna dari sila keempat Pancasila! __ 3. Berikan alasan mengapa norma hukum mutlak diperlukan di suatu negara! __ 4. Apa yang membedakan antara norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum? __ complete 5. Mengapa norma hukum disebut sebagai norma yang bersifat tegas dan memaksa? __

1. Sidang BPUPKI Kedua: Sidang BPUPKI kedua membahas rumusan dasar negara. Setelah pada sidang pertama banyak usulan mengenai dasar negara diajukan, sidang kedua difokuskan pada penyempurnaan dan perumusan dasar negara tersebut. Diskusi difokuskan pada Piagam Jakarta yang telah dirumuskan sebelumnya. Perdebatan sengit terjadi terutama pada poin mengenai tujuh kata dalam Piagam Jakarta yang berkaitan dengan kewajiban pemerintah untuk menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya. Hasil sidang kedua adalah rumusan dasar negara yang kemudian disempurnakan menjadi preambula dan batang tubuh UUD 1945. Perubahan penting yang terjadi adalah penghapusan tujuh kata tersebut, yang kemudian menghasilkan rumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.


2. Makna Sila Keempat Pancasila: Sila keempat Pancasila, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan," mengandung makna penting tentang penyelenggaraan negara berdasarkan prinsip demokrasi. "Kerakyatan" menekankan kedaulatan rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. "Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan" berarti pengambilan keputusan harus berdasarkan pertimbangan yang matang, bijaksana, dan berlandaskan akal sehat, bukan semata-mata emosi atau kepentingan sesaat. "Permusyawaratan/Perwakilan" menunjukkan bahwa pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, dan jika tidak tercapai, maka dilakukan melalui sistem perwakilan yang dipilih oleh rakyat. Intinya, sila ini menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam pemerintahan, pengambilan keputusan secara demokratis, dan kepemimpinan yang bijaksana.


3. Alasan Norma Hukum Mutlak Diperlukan di Suatu Negara: Norma hukum mutlak diperlukan di suatu negara karena beberapa alasan:

* Menciptakan ketertiban dan keamanan: Norma hukum memberikan kerangka aturan yang jelas bagi masyarakat, sehingga dapat mencegah terjadinya konflik dan kekacauan. Tanpa hukum, masyarakat akan hidup dalam anarki.
* Melindungi hak dan kepentingan warga negara: Hukum melindungi hak-hak asasi manusia dan kepentingan warga negara dari tindakan sewenang-wenang.
* Menjamin kepastian hukum: Hukum memberikan kepastian hukum bagi setiap warga negara, sehingga mereka dapat memprediksi konsekuensi dari tindakan mereka.
* Menciptakan keadilan: Hukum bertujuan untuk menegakkan keadilan bagi semua warga negara, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau latar belakang mereka.
* Mendorong pembangunan nasional: Hukum yang baik dapat mendorong pembangunan nasional dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan melindungi hak-hak kekayaan intelektual.


4. Perbedaan Norma Agama, Kesusilaan, Kesopanan, dan Hukum:

| Jenis Norma | Sumber | Sanksi | Sifat | Contoh |
|---|---|---|---|---|
| Norma Agama | Ajaran agama | Siksa akhirat, hukuman sosial | Internal, bersifat mutlak | Sholat lima waktu, puasa Ramadhan |
| Norma Kesusilaan | Hati nurani | Rasa bersalah, penyesalan | Internal, relatif | Jujur, bertanggung jawab |
| Norma Kesopanan | Kebiasaan masyarakat | Sanksi sosial (ejekan, celaan) | Eksternal, relatif | Menyapa orang yang lebih tua, mengucapkan terima kasih |
| Norma Hukum | Peraturan perundang-undangan | Sanksi hukum (denda, penjara) | Eksternal, tegas dan memaksa | Larangan membunuh, peraturan lalu lintas |


5. Mengapa Norma Hukum Disebut Tegas dan Memaksa: Norma hukum disebut tegas dan memaksa karena:

* Dirumuskan secara tertulis dan sistematis: Hukum dirumuskan secara tertulis dalam peraturan perundang-undangan, sehingga isinya jelas dan mudah dipahami.
* Mengikat semua orang: Hukum berlaku untuk semua orang tanpa kecuali, baik warga negara maupun orang asing yang berada di wilayah negara tersebut.
* Dilengkapi dengan sanksi: Pelanggaran terhadap norma hukum akan dikenakan sanksi yang tegas, mulai dari denda hingga hukuman penjara. Sanksi ini memaksa masyarakat untuk mematuhi hukum.
* Ditegakkan oleh aparat negara: Aparat negara, seperti polisi dan pengadilan, bertugas untuk menegakkan hukum dan memberikan sanksi kepada pelanggar hukum. Hal ini menunjukkan sifat memaksa dari norma hukum.


Semoga penjelasan ini bermanfaat.