dalam jual beli ada macam-macamnya salah satunya jual beli yang sah .dibwah ini merupakan salah satu contoh yang kategori Jual beli yang sah tetapi terlarang .contohnya - Jual beli anak hewan yang masih berada dalam kandungan. - Merugikan kepentingan umum - Jual beli yang mengandung kecurangan dan penipuan - Jual beli sesuatu yang termasuk najis (bangkai, daging babi)

Question

Pertanyaan

dalam jual beli ada macam-macamnya salah satunya jual beli yang sah .dibwah ini merupakan salah satu contoh yang kategori Jual beli yang sah tetapi terlarang .contohnya - Jual beli anak hewan yang masih berada dalam kandungan. - Merugikan kepentingan umum - Jual beli yang mengandung kecurangan dan penipuan - Jual beli sesuatu yang termasuk najis (bangkai, daging babi)

Tampilkan lebih banyak

Answer 1

da benar, ada beberapa jenis jual beli yang sah tetapi terlarang dalam Islam. Contoh-contoh yang Anda sebutkan memang termasuk dalam kategori tersebut.

Berikut penjelasan lebih detail mengenai contoh-contoh jual beli yang sah tetapi terlarang:

* **Jual beli anak hewan yang masih berada dalam kandungan:** Jual beli ini sah secara hukum, namun terlarang karena mengandung ketidakpastian (gharar) yang tinggi. Kita tidak tahu pasti jenis kelamin, kesehatan, atau bahkan kelangsungan hidup anak hewan tersebut.
* **Merugikan kepentingan umum:** Jual beli yang merugikan kepentingan umum, seperti menjual senjata api kepada orang yang tidak berwenang, terlarang karena melanggar prinsip keadilan dan kemaslahatan.
* **Jual beli yang mengandung kecurangan dan penipuan:** Jual beli yang melibatkan kecurangan, seperti menjual barang cacat dengan harga normal, terlarang karena melanggar prinsip kejujuran dan keadilan.
* **Jual beli sesuatu yang termasuk najis (bangkai, daging babi):** Jual beli barang najis terlarang karena melanggar prinsip kebersihan dan kesehatan.

**Penting untuk diingat:**

* **Jual beli yang sah tetapi terlarang tetaplah sah secara hukum.** Artinya, transaksi tersebut tetap sah dan mengikat secara hukum.
* **Larangan tersebut bersifat moral dan etika.** Larangan ini bertujuan untuk menjaga keadilan, kemaslahatan, dan nilai-nilai luhur dalam bertransaksi.

Semoga penjelasan ini bermanfaat!

Pertanyaan

Jawaban

Pertanyaan Panas lebih