2. Sebutkan dan jelaskan sistem pemerintahan Indonesia (Trias Politica)

Sistem pemerintahan Indonesia menganut prinsip Trias Politica, yang membagi kekuasaan negara menjadi tiga cabang utama yang saling mengawasi dan menyeimbangi:

1. Lembaga Eksekutif: Lembaga ini bertugas melaksanakan undang-undang dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh legislatif. Di Indonesia, lembaga eksekutif dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden. Presiden bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan dan memimpin kabinet yang terdiri dari menteri-menteri. Kekuasaan eksekutif meliputi penetapan kebijakan publik, pengelolaan anggaran negara, dan pelaksanaan program pembangunan. Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilu.

2. Lembaga Legislatif: Lembaga ini bertugas membuat undang-undang. Di Indonesia, lembaga legislatif adalah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). DPR bertugas membentuk undang-undang, mengawasi jalannya pemerintahan, dan menetapkan anggaran negara. DPR dipilih oleh rakyat melalui pemilu. DPD mewakili daerah dan bertugas memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pembentukan undang-undang yang berkaitan dengan daerah.

3. Lembaga Yudikatif: Lembaga ini bertugas mengadili pelanggaran hukum dan memastikan penegakan hukum. Di Indonesia, lembaga yudikatif dipimpin oleh Mahkamah Agung (MA). Kekuasaan yudikatif meliputi memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara perdata dan pidana sesuai dengan hukum yang berlaku. MA juga bertugas mengawasi jalannya peradilan di seluruh Indonesia. Selain MA, terdapat juga lembaga peradilan lain seperti Mahkamah Konstitusi (MK) yang bertugas mengadili sengketa kewenangan lembaga negara dan menguji undang-undang terhadap UUD 1945, dan Komisi Yudisial (KY) yang bertugas mengawasi perilaku hakim.


Penjelasan Lebih Lanjut tentang Sistem Checks and Balances:

Prinsip Trias Politica di Indonesia tidak hanya sekedar pembagian kekuasaan, tetapi juga menekankan pada sistem *checks and balances* (pemeriksaan dan keseimbangan). Artinya, ketiga lembaga negara tersebut saling mengawasi dan membatasi kekuasaan satu sama lain agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan. Contohnya:

* Eksekutif diawasi oleh Legislatif: DPR dapat mengawasi kinerja pemerintah melalui hak angket, hak interpelasi, dan hak menyatakan pendapat. DPR juga memiliki wewenang untuk menyetujui atau menolak anggaran yang diajukan pemerintah.
* Legislatif diawasi oleh Yudikatif: Mahkamah Agung dapat menguji undang-undang yang dibuat oleh DPR terhadap UUD 1945.
* Eksekutif dan Legislatif diawasi oleh Yudikatif: Mahkamah Agung dapat mengadili pejabat eksekutif dan legislatif yang melakukan pelanggaran hukum.


Dengan sistem Trias Politica dan *checks and balances*, diharapkan pemerintahan Indonesia dapat berjalan secara efektif, efisien, dan akuntabel, serta mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan. Namun, dalam praktiknya, keseimbangan ideal ini terkadang masih menghadapi tantangan.