9 Seorang laki-laki berkepala botak heterozigot menikah dengan seorang peterozigot tidak botak homozigot Fenotipe keturunan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah __ a. semua anak botak b. semua anak tidak botak c. semua anak laki-lak botak d. semua anak perempuan botak e. semau anak perempuan tidak botak 10. Sepasang suami istr harus ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan khusus pada kehamilan anaknya yang kedua, sehubungan dengan golongan darah yang dimiliki mereka Faktor yang mungkin mengganggu keselamatan kelahiran anak tersebut adalah __ a. thalasemia d. aglutinogen b. Siklemia e. faktor rhesus c. hemophilia

9. Pertanyaan ini berkaitan dengan genetika dan pewarisan sifat. Kebotakan pada manusia sering dikaitkan dengan gen dominan. Dalam kasus ini, laki-laki heterozigot berarti ia memiliki satu alel untuk botak (dominan) dan satu alel untuk tidak botak (resesif). Perempuan homozigot tidak botak berarti ia memiliki dua alel resesif untuk tidak botak. Anak-anak mereka akan mewarisi satu alel dari masing-masing orang tua. Karena alel untuk botak adalah dominan, hanya anak laki-laki yang mewarisi alel ini dari ayahnya akan botak, sedangkan anak perempuan tidak akan botak karena mereka memerlukan dua alel dominan untuk menunjukkan sifat botak dan ibu mereka hanya memiliki alel resesif.

10. Pertanyaan ini berkaitan dengan kompatibilitas golongan darah dan faktor rhesus dalam kehamilan. Faktor rhesus adalah protein yang ditemukan pada permukaan sel darah merah. Jika ibu negatif rhesus dan ayah positif rhesus, ada kemungkinan bayi akan mewarisi rhesus positif dari ayahnya. Jika ini terjadi pada kehamilan kedua atau selanjutnya, sistem kekebalan tubuh ibu yang rhesus negatif mungkin telah terpapar darah rhesus positif dari kehamilan sebelumnya dan memproduksi antibodi terhadap darah rhesus positif. Ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai penyakit hemolitik pada bayi baru lahir (HDN), yang bisa berbahaya bagi bayi.