Jika tetapan gas R , suhu mutlak T , reaksi kesetimbangan berikut yang memenuhi hubungan Kp=Kc(RT) adalah... 2HI(g)=H_(2)(g)+l_(2)(g) 2NO(g)+O2(g)⇌2NO2(g) N_(2)(g)+3H_(2)(g)=2NH_(3)(g) N_(2)O_(4)(g)=2NO_(2)(g) S(s)+O_(2)(g)=SO_(2)(g)

Untuk menentukan reaksi kesetimbangan yang memenuhi hubungan \(K_p = K_c(RT)^{\Delta n}\), kita perlu memahami konsep di balik \(K_p\) dan \(K_c\) serta bagaimana mereka berhubungan dengan perubahan jumlah mol gas dalam reaksi. Di sini, \(K_p\) adalah konstanta kesetimbangan yang dinyatakan dalam tekanan, \(K_c\) dalam konsentrasi, \(R\) adalah konstanta gas ideal, dan \(T\) adalah suhu mutlak. \(\Delta n\) adalah perubahan jumlah mol gas dalam reaksi, dihitung sebagai jumlah mol gas produk dikurangi jumlah mol gas reaktan.<br /><br />1. Reaksi 2HI(g) ⇌ H2(g) + I2(g) memiliki \(\Delta n = (1 + 1) - 2 = 0\). Jadi, \(K_p = K_c(RT)^0 = K_c\).<br />2. Reaksi 2NO(g) + O2(g) ⇌ 2NO2(g) memiliki \(\Delta n = 2 - (2 + 1) = -1\). Jadi, \(K_p\) tidak sama dengan \(K_c(RT)\).<br />3. Reaksi N2(g) + 3H2(g) ⇌ 2NH3(g) memiliki \(\Delta n = 2 - (1 + 3) = -2\). Jadi, \(K_p\) tidak sama dengan \(K_c(RT)\).<br />4. Reaksi N2O4(g) ⇌ 2NO2(g) memiliki \(\Delta n = 2 - 1 = 1\). Jadi, \(K_p = K_c(RT)\).<br />5. Reaksi S(s) + O2(g) ⇌ SO2(g) melibatkan zat padat dan tidak relevan dalam konteks ini karena zat padat tidak dihitung dalam perhitungan \(K_p\) atau \(K_c\).<br /><br />Dengan demikian, reaksi yang memenuhi hubungan \(K_p = K_c(RT)\) adalah reaksi di mana \(\Delta n = 1\), yaitu N2O4(g) ⇌ 2NO2(g).</p><br /><p>