bertanggung jawab? ) Shanhah ada batasanny?dan dapat dipertanggung jawabkan. Apa artinya kebebasan yang 5. Kebebasan meny ampaiakan warga negara dapat disampaiakan melalui berbagai media. Apa saja kewajiban warga negara dalam menyapaikan pendapat di muka umum? 6. a) Mengapa kebebasan dalam berpendapat di muka umum dibatasi ? b) Apa saja yang membatasi berpendapat di muka umum? 7. Agar kebebasan mengemukakan pendapat dimuka umum dapat terlaksana dengan baik maka diatur dengan undang- undang. Apa tujuan pengaturan tentang kemerdekaan meny ampaikan pendapat di muka umum menurut pasal 4 UU No. 9 Tahun 1998? 8. Sebutkan dan jelaskan 5 bentuk dan cara penyampuian pendapat di muka umum menurut UU No. 9 Tahun 1998! 9. Apa makna keterbukaan informasi public menurut UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik" 10. Warga negara bebas menyampaiakan pendapat melalui berbagai media, termasuk media sosial. Tuliskan 5 hal yang harus kamu lakukan dalam meyampaiakan pendapat melalui media sosial.

5. Kewajiban Warga Negara dalam Menyampaikan Pendapat di Muka Umum:

Warga negara memiliki kewajiban untuk menyampaikan pendapat dengan cara yang bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, dan tidak menyebarkan informasi yang salah atau merugikan. Kewajiban ini mencakup:

- Menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
- Menghormati perbedaan pendapat.
- Tidak melakukan pencemaran nama baik atau fitnah.
- Menyampaikan pendapat secara jujur dan tidak memihak.
- Menghormati aturan dan regulasi yang berlaku.

6. a) Alasan Pembatasan Kebebasan Berpendapat di Muka Umum:

Kebebasan berpendapat di muka umum dibatasi untuk menjaga ketertiban umum, melindungi hak-hak orang lain, mencegah penyebaran informasi palsu atau hoaks, dan menjaga keamanan nasional. Pembatasan ini juga diperlukan untuk mencegah tindakan yang dapat merugikan pihak lain atau mengganggu kepentingan umum.

6. b) Yang Membatasi Berpendapat di Muka Umum:

Beberapa hal yang membatasi berpendapat di muka umum antara lain:

- Undang-undang yang mengatur tentang ketertiban umum dan keamanan.
- Aturan tentang pencemaran nama baik dan fitnah.
- Kebijakan pemerintah terkait penyebaran informasi palsu atau hoaks.
- Peraturan tentang keamanan nasional.

7. Tujuan Pengaturan Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Menurut Pas4 UU No. 9 Tahun 1998:

Tujuan pengaturan ini adalah untuk memastikan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat dapat dilaksanakan dengan cara yang tidak merugikan pihak lain, menjaga ketertiban umum, dan melindungi hak-hak orang lain. Pengaturan ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa penyampaian pendapat tidak disalahgunakan untuk tujuan yang tidak semestinya.

8. Bentuk dan Cara Penyampaian Pendapat di Muka Umum Menurut UU No. 9 Tahun 1998:

1. Lisan: Penyampaian pendapat secara langsung di hadapan publik.
2. Tertulis: Penyampaian pendapat melalui media cetak seperti koran, majalah, buletin, dll.
3. Visual: Penyampaian pendapat melalui media visual seperti poster, spanduk, atau papan pengumuman.
4. Elektronik: Penyampaian pendapat melalui media elektronik seperti televisi, radio, dan internet.
5. Dokumentasi: Penyampaian pendapat melalui dokumen resmi seperti surat, memorandum, atau laporan.

9. Makna Keteran Informasi Publik Menurut UU No. 14 Tahun 2008:

Keterbukaan informasi publik berarti bahwa setiap warga negara berhak mengakses informasi yang berkaitan dengan kepentingan umum dan mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yangukan terkait informasi tersebut. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah serta memfasilitasi partisipasi publik dalam pengambilan keputusan.

10. Lima Hal yang Harus Dilakukan dalam Menyampaikan Pendapat Melalui Media Sosial:

1. Verifikasi Informasi: Pastikan informasi yang disampaikan benar dan dapat dipercaya.
2. Hormati Privasi: Jangan menyebarkan informasi pribadi tanpa izin.
3. Gunakan Bahasa yang Sopan: Hindari penggunaan bahasa yang kasar atau mengh4. Hargai Pendapat Orang Lain: Dengarkan dan hargai pendapat orang lain, meskipun berbeda.
5. Tanggapi Secara Konstruktif: Berikan tangg membangun dan konstruktif, bukan hanya kritik tanpa dasar.