Jam ke 1. Sebutkan masing-masing minimal 2 contoh konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis! 2. Sebutkan minimal 3 konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia! 3. Apa yang diperbaiki oleh panitia kecil pada rumusan Undang-Undang Dasar? 4. Sebutkan hasil dari rancangan ketiga batang tubuh Undang -Undang Dasar? 5. Apa yang dibahas pada tanggal 11 Juli 1945 pada sidang BPUPK kedua sebutkan? 6. Sebutkan alasan dan tujuan perubahan sila pertama pada Piagam Jakarta dan siapa yang mengusulkannya? 7. Kapan dan siapa yang mengesahkan UUD N RI Tahun 1945 ? 8. Sebutkan 3 hasil sidang PPKI pertama ! 9. Jelaskan apa yang dimaksud fungsi UUDNRI Tahun 1945 sebagai alat kontrol! 10. UUDNRI Tahun 1945 diamandemen berapakali dan sebutkan hasil amandemen yang pertama!

Berikut jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Anda mengenai konstitusi, khususnya UUD NRI Tahun 1945:

1. Contoh Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis:

* Konstitusi Tertulis:
* Konstitusi Amerika Serikat: Merupakan dokumen tertulis yang secara rinci mengatur struktur pemerintahan dan hak-hak warga negara.
* Konstitusi Republik Indonesia Tahun 1945: Dokumen tertulis yang menjadi hukum dasar negara Indonesia.

* Konstitusi Tidak Tertulis:
* Konstitusi Inggris: Sistem hukum dan pemerintahan Inggris didasarkan pada konvensi, kebiasaan, dan yurisprudensi yang berkembang selama berabad-abad, bukan pada satu dokumen tertulis tunggal.
* Konstitusi Israel: Meskipun Israel memiliki beberapa undang-undang dasar, tidak ada satu dokumen tunggal yang berfungsi sebagai konstitusi tertulis yang komprehensif. Sistem hukumnya merupakan campuran dari hukum tertulis dan tidak tertulis.


2. Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia:

* Undang-Undang Dasar 1945: Konstitusi yang berlaku saat ini setelah mengalami beberapa kali amandemen.
* Undang-Undang Dasar Sementara 1950: Digunakan setelah masa transisi pasca kemerdekaan.
* Konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat) 1949: Berlaku saat Indonesia berbentuk negara serikat.


3. Perbaikan Panitia Kecil pada Rumusan UUD:

Panitia kecil yang dibentuk pada sidang BPUPK memperbaiki rumusan Undang-Undang Dasar terutama dalam hal penyempurnaan redaksi dan tata bahasa, menghindari ambiguitas, dan memastikan konsistensi antar pasal. Perbaikan ini bersifat teknis dan redaksional, bukan substansial.


4. Hasil Rancangan Ketiga Batang Tubuh UUD:

Rancangan ketiga batang tubuh UUD menghasilkan rumusan yang lebih sistematis dan komprehensif dibandingkan rancangan sebelumnya. Isi rancangan tersebut mencakup pokok-pokok pikiran mengenai bentuk negara, kekuasaan negara, hak dan kewajiban warga negara, dan hal-hal penting lainnya yang membentuk dasar negara. Sayangnya, detail isi rancangan ketiga ini tidak secara spesifik terdokumentasi dengan baik.


5. Pembahasan Sidang BPUPK Kedua Tanggal 11 Juli 1945:

Sidang BPUPK kedua pada tanggal 11 Juli 1945 membahas rumusan dasar negara. Salah satu poin penting adalah penyampaian pidato Ir. Soekarno yang mengusulkan dasar negara yang dikenal sebagai Pancasila.


6. Perubahan Sila Pertama Piagam Jakarta:

Sila pertama Piagam Jakarta, yang berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Perubahan ini diusulkan oleh beberapa tokoh, termasuk Mohammad Hatta, untuk mengakomodasi keberagaman agama di Indonesia dan menciptakan persatuan nasional. Alasannya adalah untuk menghindari konflik antar agama dan memastikan negara Indonesia menjadi negara yang inklusif bagi semua warga negara, terlepas dari keyakinan agama mereka.


7. Pengesahan UUD NRI Tahun 1945:

UUD NRI Tahun 1945 disahkan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 18 Agustus 1945.


8. Tiga Hasil Sidang PPKI Pertama:

Tiga hasil penting sidang PPKI pertama (18 Agustus 1945) adalah:

* Pengesahan UUD NRI Tahun 1945.
* Pembentukan kabinet pertama (Kabinet Presidensial).
* Penetapan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.


9. Fungsi UUD NRI Tahun 1945 sebagai Alat Kontrol:

UUD NRI Tahun 1945 berfungsi sebagai alat kontrol dengan cara:

* Membatasi kekuasaan pemerintah: UUD menetapkan pembagian kekuasaan dan mekanisme *checks and balances* untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
* Menjamin hak-hak warga negara: UUD menjamin hak asasi manusia dan kebebasan warga negara, sehingga pemerintah dapat dikontrol jika melanggar hak-hak tersebut.
* Memberikan landasan hukum bagi pengawasan: UUD menyediakan landasan hukum bagi lembaga-lembaga pengawas seperti DPR, DPD, dan lembaga peradilan untuk mengawasi jalannya pemerintahan.


10. Amandemen UUD NRI Tahun 1945:

UUD NRI Tahun 1945 telah diamandemen sebanyak empat kali. Hasil amandemen pertama (1999) meliputi perubahan pada:

* Sistem pemerintahan: Perubahan dari sistem presidensial yang cenderung otoriter menjadi sistem presidensial yang lebih demokratis dengan pembatasan kekuasaan presiden.
* Hak asasi manusia: Penegasan dan perluasan hak asasi manusia.
* Lembaga negara: Perubahan struktur dan fungsi lembaga negara, termasuk pembentukan MPR, DPR, dan DPD.


Semoga jawaban ini bermanfaat.