7. Sebutkan dan jelaskan pemeriksaan diagnosa Mastitis beserto interpretasinya __

Pemeriksaan diagnosa mastitis meliputi beberapa metode, baik pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang. Interpretasi hasil pemeriksaan sangat penting untuk menentukan tingkat keparahan dan jenis mastitis yang diderita. Berikut beberapa pemeriksaan diagnosa mastitis beserta interpretasinya:

1. Pemeriksaan Fisik:

* Inspeksi: Perhatikan payudara secara visual. Cari tanda-tanda seperti kemerahan (eritema), pembengkakan, panas pada sentuhan (kalor), nyeri tekan (dolor), dan perubahan bentuk payudara.
* Interpretasi: Eritema, pembengkakan, kalor, dan dolor menunjukkan adanya inflamasi. Perubahan bentuk payudara bisa mengindikasikan adanya abses. Ketiadaan tanda-tanda ini tidak secara otomatis menyingkirkan mastitis, terutama pada mastitis yang masih dini atau tidak berkembang secara klinis.

* Palpasi: Raba payudara untuk memeriksa adanya benjolan, fluktuasi (adanya cairan), dan konsistensi jaringan payudara.
* Interpretasi: Benjolan keras dan nyeri tekan menunjukkan kemungkinan adanya abses. Fluktuasi mengindikasikan adanya kumpulan nanah. Pengerasan jaringan payudara menunjukkan inflamasi yang signifikan.

* Pemeriksaan puting susu: Perhatikan adanya fisura (retakan) atau luka pada puting susu.
* Interpretasi: Fisura atau luka pada puting susu dapat menjadi pintu masuk bakteri penyebab mastitis.

2. Pemeriksaan Penunjang:

* Pemeriksaan mikroskopik susu: Sampel ASI diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat adanya sel darah putih (leukosit) dan bakteri.
* Interpretasi: Peningkatan jumlah leukosit menunjukkan adanya infeksi. Identifikasi bakteri spesifik dapat membantu menentukan jenis antibiotik yang tepat.

* Kultur susu: Sampel ASI dikultur dalam media pertumbuhan bakteri untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi dan menentukan sensitivitasnya terhadap berbagai antibiotik.
* Interpretasi: Hasil kultur akan menunjukkan jenis bakteri penyebab mastitis dan antibiotik mana yang paling efektif untuk melawannya. Ini sangat penting untuk pengobatan yang tepat dan efektif.

* Tes darah: Pemeriksaan darah lengkap (CBC) dapat dilakukan untuk menilai tingkat keparahan infeksi dan melihat adanya tanda-tanda infeksi sistemik seperti peningkatan jumlah leukosit. Tes darah juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri lainnya.
* Interpretasi: Peningkatan jumlah leukosit dalam darah menunjukkan adanya respon inflamasi sistemik.

* USG atau mammografi: Pemeriksaan pencitraan ini dapat digunakan untuk mendeteksi adanya abses atau komplikasi lainnya seperti mastitis nekrotikan.
* Interpretasi: USG dapat menunjukkan adanya kumpulan cairan (abses) di dalam jaringan payudara. Mammografi dapat membantu membedakan antara mastitis dan kondisi payudara lainnya.


Penting untuk diingat: Diagnosis mastitis didasarkan pada kombinasi dari pemeriksaan fisik dan penunjang. Tidak ada satu tes pun yang dapat mendiagnosis mastitis secara pasti. Interpretasi hasil pemeriksaan harus dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman, seperti dokter atau bidan, untuk menentukan rencana pengobatan yang tepat. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius.