Ibu bersalin mengalami inversio uteri setelah plasenta dilahirkan. Langkah terbaik untuk penanganan awal adalah __ a. Mengembalikan uterus ke posisi normal secara manual b. Memberikan uterotonik c. Segera merujuk untuk laparotomi d. Memberikan cairan intravena e. Memberikan antibiotik profilaksis

Jawaban yang tepat adalah (a) Mengembalikan uterus ke posisi normal secara manual.

Inversio uteri adalah kondisi serius di mana uterus terbalik ke dalam vagina atau bahkan keluar dari vagina. Penanganan awal yang paling penting adalah mengembalikan uterus ke posisi normal secara manual. Ini harus dilakukan dengan hati-hati dan oleh tenaga medis yang terlatih dan berpengalaman. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan memberikan anestesi dan relaksasi otot rahim.

Meskipun pilihan lain penting dalam manajemen inversio uteri, mereka bukanlah langkah *pertama* dan *utama*.

* (b) Memberikan uterotonik: Uterotonik penting untuk mengurangi perdarahan setelah uterus dikembalikan ke posisi normal. Namun, memberikan uterotonik *sebelum* reposisi dapat memperburuk inversio dan membuat reposisi lebih sulit.

* (c) Segera merujuk untuk laparotomi: Laparotomi (pembedahan perut) mungkin diperlukan jika reposisi manual gagal, tetapi ini bukan langkah pertama. Upaya reposisi manual harus selalu dicoba terlebih dahulu.

* (d) Memberikan cairan intravena: Cairan intravena penting untuk mengganti cairan yang hilang akibat perdarahan, tetapi ini merupakan langkah penunjang, bukan langkah utama.

* (e) Memberikan antibiotik profilaksis: Antibiotik dapat diberikan untuk mencegah infeksi, tetapi ini juga merupakan langkah penunjang, bukan langkah utama dalam penanganan awal.


Oleh karena itu, prioritas utama dalam penanganan inversio uteri adalah reposisi manual uterus. Langkah-langkah lain kemudian dilakukan untuk mendukung reposisi dan mencegah komplikasi.