2. Jelaskan perbedaan deposito berjangka dengan sertifikat deposito 3. Kita tahu, bahwa masyarakat Indonesia lebih mengenal bank sistem bunga

2. Perbedaan Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito:

Meskipun keduanya merupakan produk perbankan yang digunakan untuk menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu dan mendapatkan bunga, deposito berjangka dan sertifikat deposito memiliki beberapa perbedaan:

| Fitur | Deposito Berjangka | Sertifikat Deposito (Sertifikat Deposito Negosiabel/SDN) |
|-----------------|---------------------------------------------------|-----------------------------------------------------------------|
| Bentuk Bukti | Bukti penyimpanan berupa buku tabungan atau catatan elektronik di sistem bank. | Sertifikat fisik yang dapat diperjualbelikan. |
| Kepemilikan | Kepemilikan tercatat di buku tabungan atau sistem bank. | Kepemilikan tercatat di sertifikat, dan sertifikat dapat dipindahtangankan. |
| Penarikan | Umumnya hanya dapat dicairkan pada saat jatuh tempo, dengan penalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo. | Dapat dicairkan sebelum jatuh tempo, namun biasanya dengan penalti. Beberapa jenis SDN dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. |
| Likuiditas | Kurang likuid dibandingkan sertifikat deposito. | Lebih likuid dibandingkan deposito berjangka, terutama SDN. |
| Biaya Administrasi | Umumnya lebih rendah. | Umumnya lebih tinggi. |


Singkatnya: Deposito berjangka lebih sederhana dan cocok untuk penyimpanan jangka panjang dengan tingkat keamanan tinggi. Sertifikat deposito, khususnya SDN, menawarkan fleksibilitas lebih tinggi karena dapat diperjualbelikan, namun biasanya dengan biaya administrasi yang lebih tinggi.


3. Masyarakat Indonesia dan Bank Sistem Bunga:

Pernyataan "masyarakat Indonesia lebih mengenal bank sistem bunga" benar. Sistem perbankan di Indonesia didasarkan pada sistem bunga, di mana bank memberikan bunga atas simpanan nasabah dan membebankan bunga atas pinjaman yang diberikan. Hal ini merupakan sistem yang umum di seluruh dunia. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan konsep bunga dalam konteks tabungan, deposito, pinjaman, dan produk perbankan lainnya. Mereka memahami bahwa menyimpan uang di bank akan menghasilkan bunga, dan meminjam uang dari bank akan dikenakan bunga. Pemahaman ini menjadi dasar dalam pengambilan keputusan keuangan mereka, seperti memilih produk perbankan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko mereka.