Essay ( bobot nilai 10) 1. Ada pendapat mengungkapkan bahwa : "Budaya organisasi yang kuat mendukung pencapaian sebaliknya jika Budaya Organisasi yang lemah (negative) akan melemahkan dan bertentangan dengan tujuan organisasi"Bagaimana pendapat tersebut menurut kalian , jika disesuikan dengan budaya di atas kapal? 2. Beberapa factor yang mempengaruhi etos kerja (semangat) seseorang adalah : a. Sikap dan gaya atasan b. Tingkat tekanan dan beban kerja dan c. Kepuasan financial atau kesejahteraan yang diterima d. Sikap teman sejawat dan lingkungan kerja Bagaimana menurut pendapat kalian tentang factor tersebut dan berikan masing-masing satu contoh pada lingkungan kerja di atas kapal ? 3. Apakah ada faktor negative penerapan budaya keselamatan di atas kapal? Jika tidak ada mengapa ? jika ada faktor negative tersebut?

Analisis Budaya Organisasi di Atas Kapal

1. Budaya Organisasi dan Pencapaian

Pendapat tersebut benar dan sangat relevan dengan budaya di atas kapal. Budaya organisasi yang kuat di atas kapal, seperti disiplin tinggi, kerja sama tim yang solid, dan komitmen terhadap keselamatan, akan mendukung pencapaian tujuan organisasi, seperti pelayaran yang aman, efisien, dan tepat waktu. Sebaliknya, budaya organisasi yang lemah, seperti kurangnya komunikasi, ketidakpercayaan, dan kurangnya komitmen terhadap keselamatan, akan melemahkan dan bertentangan dengan tujuan organisasi.

Contoh:

* Budaya organisasi yang kuat: Kapal dengan budaya organisasi yang kuat akan memiliki tingkat kecelakaan yang lebih rendah, efisiensi operasional yang lebih tinggi, dan kepuasan awak kapal yang lebih baik.
* Budaya organisasi yang lemah: Kapal dengan budaya organisasi yang lemah akan memiliki tingkat kecelakaan yang lebih tinggi, efisiensi operasional yang lebih rendah, dan kepuasan awak kapal yang lebih rendah.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja di Atas Kapal

Keempat faktor tersebut sangat mempengaruhi etos kerja di atas kapal.

* Sikap dan gaya atasan: Atasan yang suportif, adil, dan memotivasi akan meningkatkan etos kerja awak kapal.
* Tingkat tekanan dan beban kerja: Beban kerja yang berlebihan dan tekanan yang tinggi dapat menurunkan etos kerja.
* Kepuasan financial atau kesejahteraan yang diterima: Gaji yang layak, tunjangan yang memadai, dan kondisi kerja yang baik akan meningkatkan etos kerja.
* Sikap teman sejawat dan lingkungan kerja: Lingkungan kerja yang positif dan suportif akan meningkatkan etos kerja.

Contoh:

* Sikap dan gaya atasan: Kapten yang selalu memotivasi dan memberikan penghargaan kepada awak kapal yang berprestasi akan meningkatkan etos kerja.
* Tingkat tekanan dan beban kerja: Jadwal kerja yang padat dan kurangnya waktu istirahat dapat menurunkan etos kerja.
* Kepuasan financial atau kesejahteraan yang diterima: Gaji yang rendah dan kurangnya tunjangan dapat menurunkan etos kerja.
* Sikap teman sejawat dan lingkungan kerja: Hubungan yang baik antar awak kapal dan lingkungan kerja yang nyaman akan meningkatkan etos kerja.

3. Faktor Negatif Penerapan Budaya Keselamatan di Atas Kapal

Ya, ada beberapa faktor negatif yang dapat terjadi dalam penerapan budaya keselamatan di atas kapal, seperti:

* Kurangnya komitmen dari manajemen: Jika manajemen tidak berkomitmen terhadap keselamatan, maka budaya keselamatan akan sulit diterapkan.
* Kurangnya pelatihan dan edukasi: Awak kapal yang tidak terlatih dengan baik akan sulit untuk menerapkan budaya keselamatan.
* Kurangnya komunikasi: Kurangnya komunikasi antar awak kapal dapat menyebabkan kesalahan dan kecelakaan.
* Tekanan untuk mencapai target: Tekanan untuk mencapai target dapat menyebabkan awak kapal mengabaikan prosedur keselamatan.

Kesimpulan:

Budaya organisasi yang kuat dan penerapan budaya keselamatan yang efektif sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi di atas kapal. Faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja perlu diperhatikan dan diatasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.