5. Bagian terakhir dari proses audit adalah pemberian opini atas hasil pemeriksaa n laporan keuangan suatu entitas . Secara umum opini auditor terdiri dari: Wajar tanpa Pengecualian (WTP), Wajar Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Berikan pendapat Anda pada situasi kapan auditor memberikan opini WTP, dan opini Disclaimer.

Opini audit merupakan kesimpulan auditor setelah melakukan pemeriksaan laporan keuangan suatu entitas. Ada beberapa jenis opini audit, di antaranya:

* Wajar Tanpa Pengecualian (WTP): Opini ini diberikan ketika auditor menyimpulkan bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar dalam semua hal material sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Ini berarti auditor tidak menemukan kesalahan material atau penyimpangan signifikan dalam laporan keuangan.

Situasi di mana auditor memberikan opini WTP:

Auditor akan memberikan opini WTP jika:

* Bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh: Auditor telah melakukan prosedur audit yang cukup dan memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung kesimpulannya. Bukti ini harus relevan, andal, dan cukup untuk memberikan keyakinan yang memadai.
* Laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku: Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia (PSAK) atau standar akuntansi internasional (IFRS) yang relevan, dan sesuai dengan kerangka kerja pelaporan keuangan yang dipilih.
* Tidak ada kesalahan material atau penyimpangan signifikan: Auditor tidak menemukan kesalahan material atau penyimpangan signifikan yang mempengaruhi penyajian wajar laporan keuangan. Kesalahan material didefinisikan sebagai kesalahan yang dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan.
* Pengungkapan yang memadai: Semua informasi yang material telah diungkapkan secara memadai dalam laporan keuangan. Ini termasuk pengungkapan tentang risiko, ketidakpastian, dan peristiwa penting lainnya yang dapat mempengaruhi pemahaman pemakai laporan keuangan.
* Tidak ada keterbatasan ruang lingkup: Auditor memiliki akses penuh dan tanpa hambatan ke semua informasi dan data yang dibutuhkan untuk melakukan audit.


* Disclaimer of Opinion: Opini ini diberikan ketika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk mendukung opini atas laporan keuangan. Ini berarti auditor tidak dapat memberikan opini apakah laporan keuangan disajikan secara wajar atau tidak. Keterbatasan ruang lingkup ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya:

Situasi di mana auditor memberikan opini Disclaimer:

Auditor akan memberikan opini Disclaimer jika:

* Keterbatasan ruang lingkup yang signifikan: Ada keterbatasan ruang lingkup yang signifikan yang membatasi kemampuan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat. Keterbatasan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
* Keterbatasan akses ke informasi atau data: Auditor tidak dapat mengakses informasi atau data yang penting untuk melakukan audit.
* Keterbatasan waktu: Auditor tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukan prosedur audit yang diperlukan.
* Keterbatasan kemampuan manajemen untuk memberikan informasi: Manajemen tidak dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh auditor.
* Keterbatasan tersebut mempengaruhi penyajian wajar laporan keuangan secara material: Keterbatasan ruang lingkup tersebut berdampak signifikan terhadap kemampuan auditor untuk memberikan opini atas laporan keuangan.


Perlu diingat bahwa opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) diberikan ketika ada kesalahan material, tetapi tidak mempengaruhi keseluruhan penyajian wajar laporan keuangan secara signifikan. Opini Tidak Wajar diberikan ketika ada kesalahan material yang mempengaruhi keseluruhan penyajian wajar laporan keuangan secara signifikan.