1. Cermati Artikel dibawah Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran. Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo Pada tanggal 1 April 2017 terjadi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Dampak dari bencana tersebut telah menimbun puluhan rumah penduduk serta puluhan korban jiwa. Faktor penyebab ter- jadinya bencana tanah longsor tersebut berdasarkan Naryanto, dikk (2019) adalah kemiringan lahan pelapukan batuan breksi vulkan- ik yang membentuk tanah menjadi daerah perbukitan yang curam, curah hujan tinggi serta alihfungsi lahan yang awalnya hutan lindung menjadi lahan pertanian holikultura Sumber artikel: Naryanto, H.S., Soewandita, H. Ganesha.D. Prawiradisastra, F, & Kristijono,A. (2019), Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogg, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan 17(2), 272-282. Artikel tersebut menjelaskan pendekatan geografi ? a. Pendekatan Keruangan b. Pendekatan kelingkungan C. Pendekatan Differensiasi area d. Pendekatan kompleks wilayah e. Pendekatan Interelasi 2. Tingginya curah hujan mengakibatkan perbedaan jenis tanaman yang tumbuh di tiap- tiap wilayah. Hutan hujan tropis umumnya tumbuh di daerah yang terletak antara 10^circ LU-10^circ LS seeperti Kalimantan dan Sumatera. Prinsip geografi yang berkaitan dengan hal tersebut adalah __ a. Interaksi b. Korologi C. Deskripsi d. Interelasi e. Distribusi 3. Bacalah Informasi di bawah ini ! Kawasan Industri Rungkut didirikan sejak tahun 1974 di atas lahan seluas 245 hektar yang dapat menampung 267 perusahaan Kawasan ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Terdapat berbagai fasilitas yang disewakan di Kawasan industri tersebut mulai bangunan pabrik, gudang, pengolahan air limbah, perkantoran dan lain-lain. Kawasan industri ini dapat menampung sekitar 50.000 orang Sumber: https://siexid/dan https://bund,Jatimprov.go.id/bumd// sier/profil a. Konsep Keterjangkauan b. Konsep Lokasi C. Konsep Aglomerasi d. Konsep Differensisasi Area e. Konsep Pola

Question

Pertanyaan

1. Cermati Artikel dibawah Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran. Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo Pada tanggal 1 April 2017 terjadi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Dampak dari bencana tersebut telah menimbun puluhan rumah penduduk serta puluhan korban jiwa. Faktor penyebab ter- jadinya bencana tanah longsor tersebut berdasarkan Naryanto, dikk (2019) adalah kemiringan lahan pelapukan batuan breksi vulkan- ik yang membentuk tanah menjadi daerah perbukitan yang curam, curah hujan tinggi serta alihfungsi lahan yang awalnya hutan lindung menjadi lahan pertanian holikultura Sumber artikel: Naryanto, H.S., Soewandita, H. Ganesha.D. Prawiradisastra, F, & Kristijono,A. (2019), Analisis Penyebab Kejadian dan Evaluasi Bencana Tanah Longsor di Desa Banaran Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogg, Provinsi Jawa Timur Tanggal 1 April 2017. Jurnal Ilmu Lingkungan 17(2), 272-282. Artikel tersebut menjelaskan pendekatan geografi ? a. Pendekatan Keruangan b. Pendekatan kelingkungan C. Pendekatan Differensiasi area d. Pendekatan kompleks wilayah e. Pendekatan Interelasi 2. Tingginya curah hujan mengakibatkan perbedaan jenis tanaman yang tumbuh di tiap- tiap wilayah. Hutan hujan tropis umumnya tumbuh di daerah yang terletak antara 10^circ LU-10^circ LS seeperti Kalimantan dan Sumatera. Prinsip geografi yang berkaitan dengan hal tersebut adalah __ a. Interaksi b. Korologi C. Deskripsi d. Interelasi e. Distribusi 3. Bacalah Informasi di bawah ini ! Kawasan Industri Rungkut didirikan sejak tahun 1974 di atas lahan seluas 245 hektar yang dapat menampung 267 perusahaan Kawasan ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN)Terdapat berbagai fasilitas yang disewakan di Kawasan industri tersebut mulai bangunan pabrik, gudang, pengolahan air limbah, perkantoran dan lain-lain. Kawasan industri ini dapat menampung sekitar 50.000 orang Sumber: https://siexid/dan https://bund,Jatimprov.go.id/bumd// sier/profil a. Konsep Keterjangkauan b. Konsep Lokasi C. Konsep Aglomerasi d. Konsep Differensisasi Area e. Konsep Pola

Tampilkan lebih banyak

Answer 1

1. a. Pendekatan Keruangan
2. b. Korologi
3. c. Konsep Aglomerasi

Answer 2

1. Artikel tersebut menjelaskan tentang bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa faktor penyebab terjadinya bencana tanah longsor tersebut berdasarkan Naryanto, dkk (2019) adalah kemiringan lahan pelapukan batuan breksi vulkanik yang membentuk tanah menjadi daerah perbukitan yang curam, curah hujan tinggi serta alihfungsi lahan yang awalnya hutan lindung menjadi lahan pertanian holtikultura. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan geografi yang digunakan dalam artikel tersebut adalah pendekatan keruangan, yang mempertimbangkan faktor-faktor geografis dalam analisisnya.
2. Tingginya curah hujan mengakibatkan perbedaan jenis tanaman yang tumbuh di tiap-tiap wilayah. Hutan hujan tropis umumnya tumbuh di daerah yang terletak antara 10°LU-10°LS seperti Kalimantan dan Sumatera. Prinsip geografi yang berkaitan dengan hal tersebut adalah korologi, yang mempelajari distribusi fenomena geografis di permukaan bumi.
3. Kawasan Industri Rungkut didirikan sejak tahun 1974 di atas lahan seluas 245 hektar yang dapat menampung 267 perusahaan. Kawasan ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terdapat berbagai fasilitas yang disewakan di Kawasan industri tersebut mulai bangunan pabrik, gudang, pengolahan air limbah, perkantoran dan lain-lain. Kawasan industri ini dapat menampung sekitar 50.000 orang. Hal ini menunjukkan bahwa konsep geografi yang digunakan dalam informasi tersebut adalah konsep aglomerasi, yang mempelajari kumpulan atau konsentrasi aktivitas atau fenomena di suatu wilayah.

Pertanyaan

Jawaban

Penjelasan

Pertanyaan Panas lebih