14. Pemindahan hak menagih hitang termasuk hiwalah a. mutlaqah c. dain b. hak d. kewajiban 15. Hiwalah bil ujrah hanya dibolehkan pada hiwalah a. mutlaqah c. dain b. hal d. muqayyadah 16. Hukum memberi hutangan (pinjaman) kepada orang yang kelaparan yang bisa menimbulkan kematian adalah a. sunah c. makruh b. wajib d. mubah 17. Akad qardh (pinjaman uang) yang bersifat tabarnu (sosial/tidak mengenakan bunga) dapat berubah menjadi riba ketika. a. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya, peminjam diberi tempo untuk mengembalikan hutangnya b. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya , peminjam harus menambah uang dipinjam peminjam c. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya diberi tempo untuk mengembalikan hutangnya, dan sejak itu ada penambahan dari jumlah pokok yang dipinjam peminjam d. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya, jumlah pokok yang dipinjam peminjam menjadi berlipat lipat bunganya 18. Bagaimana jika pada saat jatuh tempo pengembalian qardh (pinjaman uang). muqtaridh (peminjam) temyata tidak mampu membayar pinjamannya, langkah- langkah apa yang sesuai syariat al Quran (surat al Baqarah: 280) bagi yang memberi pinjaman (muqridh)? a. muqtaridh (peminjam) diberi tempo (waktu) untuk melunasi hutangnya, hingga muqtaridh memperoleh kelapangan untuk membayar hutangnya b. jika peminjam masih tidak ada kelapangan untuk melunasi hutangnya, maka hutang itu dishad akahkan (dibebaskan) c. hutang peminjam dibebaskan d. jawaban a dan b benar

Question

Pertanyaan

14. Pemindahan hak menagih hitang termasuk hiwalah a. mutlaqah c. dain b. hak d. kewajiban 15. Hiwalah bil ujrah hanya dibolehkan pada hiwalah a. mutlaqah c. dain b. hal d. muqayyadah 16. Hukum memberi hutangan (pinjaman) kepada orang yang kelaparan yang bisa menimbulkan kematian adalah a. sunah c. makruh b. wajib d. mubah 17. Akad qardh (pinjaman uang) yang bersifat tabarnu (sosial/tidak mengenakan bunga) dapat berubah menjadi riba ketika. a. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya, peminjam diberi tempo untuk mengembalikan hutangnya b. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya , peminjam harus menambah uang dipinjam peminjam c. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya diberi tempo untuk mengembalikan hutangnya, dan sejak itu ada penambahan dari jumlah pokok yang dipinjam peminjam d. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya, jumlah pokok yang dipinjam peminjam menjadi berlipat lipat bunganya 18. Bagaimana jika pada saat jatuh tempo pengembalian qardh (pinjaman uang). muqtaridh (peminjam) temyata tidak mampu membayar pinjamannya, langkah- langkah apa yang sesuai syariat al Quran (surat al Baqarah: 280) bagi yang memberi pinjaman (muqridh)? a. muqtaridh (peminjam) diberi tempo (waktu) untuk melunasi hutangnya, hingga muqtaridh memperoleh kelapangan untuk membayar hutangnya b. jika peminjam masih tidak ada kelapangan untuk melunasi hutangnya, maka hutang itu dishad akahkan (dibebaskan) c. hutang peminjam dibebaskan d. jawaban a dan b benar

Tampilkan lebih banyak

Answer 1

a. mutlaqah

Answer 2

Hiwalah mutlaqah adalah pemindahan hak menagih hutang tanpa syarat atau ketentuan tertentu.

15. Hiwalah bil ujrah hanya dibolehkan pada hiwalah __

Jawaban: d. muqayyadah

Penjelasan: Hiwalah bil ujrah adalah pemindahan hak menagih hutang dengan imbalan atau upah. Hal ini hanya dibolehkan pada hiwalah muqayyadah, yaitu pemindahan hak menagih hutang dengan syarat atau ketentuan tertentu.

16. Hukum memberi hutangan (pinjaman) kepada orang yang kelaparan yang bisa menimbulkan kematian adalah __

Jawaban: b. wajib

Penjelasan: Memberi hutangan kepada orang yang kelaparan yang bisa menimbulkan kematian hukumnya wajib. Hal ini karena membantu orang yang membutuhkan merupakan kewajiban bagi setiap muslim.

17. Akad qardh (pinjaman uang) yang bersifat tabarnu (sosial/tidak mengenakan bunga) dapat berubah menjadi riba ketika. __

Jawaban: c. saat pengembalian dan peminjam tidak mampu melunasinya diberi tempo untuk mengembalikan hutangnya, dan sejak itu ada penambahan dari jumlah pokok yang dipinjam peminjam

Penjelasan: Riba terjadi ketika ada penambahan dari jumlah pokok yang dipinjam tanpa ada dasar yang jelas. Dalam hal ini, penambahan jumlah pokok yang dipinjam karena peminjam tidak mampu melunasi hutangnya pada waktu yang ditentukan merupakan bentuk riba.

18. Bagaimana jika pada saat jatuh tempo pengembalian qardh (pinjaman uang). muqtaridh (peminjam) temyata tidak mampu membayar pinjamannya, langkah-langkah apa yang sesuai syariat al Quran (surat al Baqarah: 280) bagi yang memberi pinjaman (muqridh)?

Jawaban: d. jawaban a dan b benar

Penjelasan:** Surat Al-Baqarah ayat 280 menjelaskan bahwa jika peminjam tidak mampu melunasi hutangnya, maka pemberi pinjaman dapat memberikan tempo (waktu) untuk melunasi hutangnya. Jika peminjam masih tidak mampu melunasi hutangnya, maka hutang tersebut dapat dishadakahkan (dibebaskan).

Semoga penjelasan ini bermanfaat!

Pertanyaan

Jawaban

Penjelasan

Pertanyaan Panas lebih