Dalam kehidupan nyata, jaringan kepentingan , power, dan emosi secara terus menerus saling berpotongan sehingga __ 1) membangkitkan ketegangan pada para pelaku yang ada dalam jaringan 2) terjadi penyamaar logika situasional untuk semua perilaku 3) menimbulkan kontradiksi antara tindakan-tindakan dengan sikap yang diwujudkan oleh pelaku

Jawaban yang paling tepat adalah **1) membangkitkan ketegangan pada para pelaku yang ada dalam jaringan.**Jaringan kepentingan, kekuasaan, dan emosi yang saling berpotongan dalam kehidupan nyata memang seringkali menciptakan ketegangan. Hal ini karena:* **Konflik kepentingan:** Individu atau kelompok dengan kepentingan yang berbeda akan bersaing untuk mendapatkan kekuasaan atau sumber daya. Ini secara inheren menciptakan ketegangan.* **Perbedaan kekuasaan:** Distribusi kekuasaan yang tidak merata dapat menyebabkan ketegangan antara mereka yang berkuasa dan mereka yang kurang berkuasa. Mereka yang kurang berkuasa mungkin merasa tertekan atau terancam.* **Emosi yang kompleks:** Emosi seperti ambisi, kecemburuan, takut, dan kemarahan seringkali muncul dalam jaringan ini, memperburuk ketegangan yang sudah ada.Opsi 2 dan 3 kurang tepat karena:* **Penyamaan logika situasional:** Tidak mungkin semua perilaku dalam jaringan yang kompleks tersebut mengikuti logika yang sama. Justru perbedaan logika dan interpretasi situasi yang menyebabkan konflik dan ketegangan.* **Kontradiksi tindakan dan sikap:** Meskipun kontradiksi bisa terjadi, itu bukanlah konsekuensi *langsung* dan *universal* dari perpotongan kepentingan, kekuasaan, dan emosi. Ketegangan merupakan konsekuensi yang lebih langsung dan umum.Oleh karena itu, ketegangan merupakan hasil yang paling konsisten dan umum dari interaksi kompleks antara kepentingan, kekuasaan, dan emosi dalam kehidupan nyata.