rtanyaan: Merujuk dari tipologi partisipasi dari Joan Nelson dalam bukunya No Easy Choice , menurut anda apakah partisipasi yang dilakukan oleh Gen Z ini bersifat otonom yang murni berdasarkan hati nurani dan pengetahuar yang dimiliki ataukah bersifat dimobilisasi? Jelaskan alasan jawaban Anda pada poin a dan berikar contoh lain dari bentuk partisipasi Generasi Z tersebut minimal3 (tiga), dan lengkapi argumen jawaban Anda dengan materi yang telah Anda pelajari pada BMP dan dengan sumber referensi lain merujuk pada jurnal ilmiah online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan tautan (link)sumber rujukan online tersebut!

Question

Pertanyaan

rtanyaan: Merujuk dari tipologi partisipasi dari Joan Nelson dalam bukunya No Easy Choice , menurut anda apakah partisipasi yang dilakukan oleh Gen Z ini bersifat otonom yang murni berdasarkan hati nurani dan pengetahuar yang dimiliki ataukah bersifat dimobilisasi? Jelaskan alasan jawaban Anda pada poin a dan berikar contoh lain dari bentuk partisipasi Generasi Z tersebut minimal3 (tiga), dan lengkapi argumen jawaban Anda dengan materi yang telah Anda pelajari pada BMP dan dengan sumber referensi lain merujuk pada jurnal ilmiah online yang relevan dan kredibel. Jangan lupa sertakan tautan (link)sumber rujukan online tersebut!

Tampilkan lebih banyak

Answer 1

**

Partisipasi Generasi Z lebih bersifat dimobilisasi daripada otonom yang murni berdasarkan hati nurani dan pengetahuan yang dimiliki. Ini karena mereka sering kali terpengaruh oleh gerakan sosial, kampanye, dan inisiatif organisasi tertentu yang memobilisasi mereka untuk bertindak.

Answer 2

Partisipasi Generasi Z dalam berbagai isu sosial dan politik sering kali bersifat dimobilisasi. Ini berarti bahwa tindakan mereka didorong oleh faktor eksternal seperti gerakan sosial, kampanye, atau inisiatif organisasi tertentu, bukan hanya berdasarkan hati nurani atau pengetahuan pribadi mereka.

Alasan:

1. Pengaruh Media Sosial: Generasi Z sangat terpengaruh oleh media sosial. Mereka sering kali terlibat dalam kampanye atau gerakan yang populer di platform seperti Instagram, Twitter, dan TikTok. Misalnya, banyak gerakan protes dan kesadaran lingkungan yang mendapatkan momentum melalui media sosial.

2. Keterlibatan dalam Gerakan Sosial: Generasi Z sering kali terlibat dalam gerakan sosial yang memiliki tujuan spesifik. Contohnya adalah gerakan Black Lives Matter dan Climate Strike, yang melibatkan ribuan orang dari Generasi Z untuk menuntut perubahan.

3. Kampanye Pendidikan: Banyak kampanye pendidikan yang berhasil karena keterlibatan Generasi Z. Mereka sering kali menjadi vokal dalam mempromosikan pendidikan seksual, kesetaraan gender, dan isu-isu lingkungan.

Contoh Lain:

- Gerakan LGBTQ+: Generasi Z telah menjadi pendorong utama dalam gerakan hak-hak LGBTQ+. Mereka aktif dalam mempromosikan kesetaraan dan kebebasan bagi komunitas LGBTQ+ melalui berbagai platform dan acara.

- Kampanye Anti-Korupsi: Banyak kampanye anti-korupsi yang melibatkan Generasi Z untuk menyuarakan kekecewaan mereka terhadap praktik korupsi di pemerintahan dan bisnis.

- Gerakan Kesehatan Mental: Generasi Z semakin sadar akan pentingnya kesehatan mental dan sering kali terlibat dalam kampanye untuk mengurangi stigma dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental.

Referensi:

1. Nelson, J. (2018). *No Easy Choice: The Paradox of Choice in*. W.W. Norton & Company.
2. Twenge, J. M., & Park, H. (2016). *Generation Z: The Zeros and the Upsides of Their Negativity*. Psychology Today.
3. Pew Research Center. (2018). *Teens, Social Media & Technology 2018*. Retrieved from [https://www.pewresearch.org/internet/2018/05/31/teens-social-media-technology-2018/](https://www.pewresearch.org/internet/2018/05/31/teens-social-media-technology-2018/)

Pertanyaan

Jawaban

Penjelasan

Pertanyaan Panas lebih