Cara menjawab saat interview Mengapa kamu Keluar dari pekerjaan sebelumnya? Diedit 13.34 √)

Menjawab pertanyaan "Mengapa kamu keluar dari pekerjaan sebelumnya?" dalam wawancara kerja membutuhkan kehati-hatian. Tujuannya adalah untuk menyampaikan alasan kepergian Anda secara positif, fokus pada pertumbuhan dan perkembangan karir, tanpa menjelek-jelekkan mantan atasan atau perusahaan. Berikut beberapa pendekatan, disesuaikan dengan situasi Anda:

1. Alasan Positif dan Berorientasi pada Masa Depan:

* Perkembangan Karir: "Saya merasa telah mencapai puncak potensi saya di peran sebelumnya dan mencari tantangan baru yang lebih sesuai dengan ambisi jangka panjang saya. Kesempatan di [Nama Perusahaan] menawarkan [sebutkan aspek spesifik pekerjaan yang menarik Anda, misalnya, kesempatan memimpin tim, proyek yang menantang, teknologi baru], yang sangat sesuai dengan tujuan karir saya."

* Peluang Pembelajaran: "Saya ingin mengembangkan keahlian saya di bidang [sebutkan bidang], dan kesempatan di [Nama Perusahaan] menawarkan pelatihan dan pengalaman yang lebih luas di area tersebut. Saya sangat tertarik dengan [sebutkan proyek atau teknologi spesifik]."

* Perubahan Strategi Perusahaan: "Meskipun saya menikmati pekerjaan saya di [Nama Perusahaan sebelumnya], perusahaan sedang mengalami perubahan strategi yang tidak lagi selaras dengan tujuan karir saya. Saya melihat [Nama Perusahaan] sebagai tempat yang lebih baik untuk mengembangkan keahlian saya dan berkontribusi pada keberhasilan perusahaan."

* Alasan Pribadi (dengan hati-hati): Jika alasannya pribadi (misalnya, pindah rumah), sampaikan secara singkat dan profesional. Jangan terlalu detail. Contoh: "Saya pindah ke daerah ini dan mencari kesempatan kerja di lokasi yang lebih dekat dengan rumah."

2. Menangani Alasan yang Lebih Rumit (dengan hati-hati):

Jika Anda dipecat atau mengundurkan diri karena konflik, hindari menyalahkan orang lain. Fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan.

* Pemutusan Hubungan Kerja: "Saya diputuskan hubungan kerjanya dari [Nama Perusahaan sebelumnya]. Pengalaman ini telah mengajarkan saya [sebutkan pelajaran yang Anda pelajari, misalnya, pentingnya manajemen waktu, komunikasi yang efektif]. Saya telah menggunakan waktu ini untuk meningkatkan keahlian saya di [sebutkan keahlian] dan saya yakin saya dapat berkontribusi secara signifikan di [Nama Perusahaan]."

* Konflik dengan Atasan/Rekan Kerja: Hindari gosip atau komentar negatif. Fokus pada perbedaan gaya kerja atau tujuan. Contoh: "Saya menyadari bahwa gaya kerja saya tidak sepenuhnya selaras dengan budaya perusahaan sebelumnya. Saya telah belajar dari pengalaman ini dan yakin bahwa saya akan menjadi aset yang berharga di lingkungan kerja [Nama Perusahaan]."


Tips Tambahan:

* Berlatih: Latih jawaban Anda sebelum wawancara agar terdengar alami dan percaya diri.
* Tetap Positif: Jaga agar nada Anda tetap positif dan berfokus pada masa depan.
* Singkat dan Padat: Hindari jawaban yang terlalu panjang dan bertele-tele.
* Sesuaikan dengan Konteks: Sesuaikan jawaban Anda dengan deskripsi pekerjaan dan budaya perusahaan.
* Tunjukkan Antusiasme: Tunjukkan antusiasme Anda terhadap kesempatan kerja di perusahaan tersebut.


Ingat, tujuan utama Anda adalah meyakinkan pewawancara bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut, dan bahwa pengalaman masa lalu Anda telah membentuk Anda menjadi profesional yang lebih baik dan siap untuk tantangan baru.