SOAL ESAI: 1. Apa itu 5W+1H ? Mengapa unsur 5W+1H penting dalam teks berita?Jelaskan. 2. Buatlah satu paragraf yang di dalamnya terdapat 4 latar cerita

Jawaban Soal Esai:

1. Apa itu 5W+1H? Mengapa unsur 5W+1H penting dalam teks berita? Jelaskan.

5W+1H adalah kerangka dasar jurnalistik yang digunakan untuk memastikan kelengkapan informasi dalam sebuah berita. Singkatan ini mewakili enam pertanyaan kunci yang harus dijawab dalam setiap berita:

* What (Apa): Peristiwa apa yang terjadi? Ini adalah inti dari berita, menjelaskan kejadian utamanya.
* Who (Siapa): Siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut? Ini mencakup pelaku, korban, saksi, dan pihak-pihak terkait lainnya.
* When (Kapan): Kapan peristiwa tersebut terjadi? Informasi waktu sangat penting untuk konteks dan urutan kejadian.
* Where (Di mana): Di mana peristiwa tersebut terjadi? Lokasi kejadian memberikan konteks geografis dan membantu pembaca memahami situasi.
* Why (Mengapa): Mengapa peristiwa tersebut terjadi? Ini menjelaskan latar belakang, motif, atau penyebab kejadian.
* How (Bagaimana): Bagaimana peristiwa tersebut terjadi? Ini menjelaskan proses atau mekanisme kejadian.

Unsur 5W+1H sangat penting dalam teks berita karena beberapa alasan:

* Kelengkapan Informasi: 5W+1H memastikan bahwa berita memberikan informasi yang lengkap dan komprehensif kepada pembaca. Tanpa unsur-unsur ini, berita akan terasa tidak utuh dan kurang informatif.
* Kejelasan dan Ketepatan: Dengan menjawab keenam pertanyaan ini, berita menjadi lebih jelas, mudah dipahami, dan akurat. Hal ini menghindari kesalahpahaman dan interpretasi yang salah.
* Objektivitas: Meskipun tidak menjamin objektivitas sepenuhnya, penggunaan 5W+1H membantu jurnalis untuk menyajikan fakta secara lebih terstruktur dan mengurangi bias subjektif.
* Kredibilitas: Berita yang lengkap dan akurat, yang memenuhi unsur 5W+1H, cenderung lebih dipercaya oleh pembaca.


2. Buatlah satu paragraf yang di dalamnya terdapat 4 latar cerita.

Di tengah hiruk pikuk kota metropolitan Jakarta, seorang penulis muda bernama Arya tengah berjuang menyelesaikan novel pertamanya di sebuah kamar kos sederhana yang berdinding kayu. Di luar jendela, ia melihat seorang pedagang kaki lima yang ramah melayani pembeli dengan senyum khas Betawi, sementara di seberang jalan, sebuah gedung pencakar langit menjulang tinggi, menjadi saksi bisu ambisi para eksekutif muda yang berlomba meraih kesuksesan. Di lain sisi, di sebuah desa terpencil di lereng Gunung Merapi, neneknya yang sudah lanjut usia masih setia menjaga tradisi turun-temurun dengan menenun kain batik yang indah, jauh dari hingar-bingar kehidupan kota. Keempat latar tersebut, yang begitu berbeda, menginspirasi Arya dalam merangkai cerita dalam novelnya.