1. Jelaskan pengertian dari Hadis, Khabar, Atsar,Sunnah, Sanad, Mukharrij dan Matan? 2. Apa yang anda ketahui tentang sejarah perkembangan ilmu hadis serta kitab-kitab yang membahasnya dan tokoh-tokoh yang fokus terhadap Ilmu hadis ? 3. Jelaskan arti dari Tadwin dan metode Tadwin serta sumber- sumber kodifikasi dan polemik baca tulis dan hafalan dalam kodifikasi hadis ? 4. Jelaskan pengertian ilmu Dirayah dan Cabang-Cabang Ilmu Dirayah seperti; Ilmu Jarh wa Ta'dil , Ilmu Rijal al-Hadis, Thabagath, Ilmu Asbab al-Wurud serta objek kajian Ilmu Dirayah dan urgensi mempelajarinya ? 5. Jelaskan pengertian Ilmu Riwayah dan cabang-cabang Ilmu Riwayah seperti; Ilmu Tahammul wa Ada ', Riwayah bi al- Ma'na dan objek kajian Ilmu hadis Riwayah serta urgensi mempelajarinya ?

Berikut penjelasan mengenai pertanyaan Anda terkait ilmu hadis:

1. Pengertian Hadis, Khabar, Atsar, Sunnah, Sanad, Mukharrij dan Matan:

* Hadis: Secara umum, hadis adalah segala sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan (qauli), perbuatan (fi'li), maupun ketetapan (taqriri). Hadis menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an dalam Islam.

* Khabar: Merupakan salah satu jenis hadis yang hanya berisi periwayatan suatu informasi atau berita tanpa disertai penjelasan lebih lanjut mengenai konteks atau latar belakangnya. Berbeda dengan hadis yang seringkali mengandung hukum atau petunjuk.

* Atsar: Merupakan perkataan, perbuatan, atau ketetapan dari para sahabat Nabi SAW. Atsar memiliki kedudukan penting dalam memahami dan menerapkan ajaran Islam, meskipun tidak memiliki derajat yang sama dengan hadis Nabi.

* Sunnah: Istilah yang seringkali digunakan secara sinonim dengan hadis. Namun, secara lebih luas, sunnah merujuk pada segala sesuatu yang dilakukan, dikatakan, atau disetujui oleh Nabi Muhammad SAW, termasuk juga kebiasaan dan perilaku beliau.

* Sanad: Rantai periwayatan hadis, yang menunjukkan jalur transmisi hadis dari Nabi SAW hingga kepada perawi terakhir yang meriwayatkannya. Sanad sangat penting untuk menilai keabsahan dan kesahihan hadis.

* Mukharrij: Orang yang mengumpulkan dan menyusun hadis-hadis dalam sebuah kitab hadis. Ia melakukan proses penyeleksian dan pengkajian hadis untuk menentukan kesahihannya.

* Matan: Teks atau isi dari hadis itu sendiri. Matan merupakan bagian inti dari hadis yang berisi pesan atau informasi yang disampaikan.


2. Sejarah Perkembangan Ilmu Hadis, Kitab-Kitab, dan Tokoh-Tokohnya:

Ilmu hadis mengalami perkembangan pesat setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Pada masa sahabat, hadis masih diwariskan secara lisan. Pada masa tabi'in, mulai dilakukan pengumpulan dan penulisan hadis secara sistematis. Perkembangan selanjutnya ditandai dengan munculnya berbagai metode pengkajian hadis, seperti ilmu riwayah dan ilmu dirayah.

Beberapa kitab penting yang membahas ilmu hadis antara lain:

* Al-Muwatta' Imam Malik: Salah satu kitab hadis tertua dan paling berpengaruh.
* Shahih Bukhari dan Shahih Muslim: Dua kitab hadis yang dianggap paling sahih (valid).
* Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasa'i, Sunan Ibnu Majah: Empat kitab sunan yang juga merupakan rujukan penting.
* Al-Jami'us-Saghir: Kitab hadis karya Imam Suyuthi.

Tokoh-tokoh penting dalam perkembangan ilmu hadis antara lain:

* Imam Bukhari: Penulis Shahih Bukhari.
* Imam Muslim: Penulis Shahih Muslim.
* Imam Malik: Penulis Al-Muwatta'.
* Imam Syafi'i: Tokoh besar dalam pengembangan ushul fiqh (metodologi hukum Islam).
* Imam Ahmad bin Hanbal: Tokoh penting dalam mazhab Hanbali.


3. Tadwin Hadis, Metode, Sumber, dan Polemiknya:

Tadwin adalah proses pengumpulan, penulisan, dan penyusunan hadis secara sistematis. Metode tadwin meliputi:

* Pengumpulan hadis: Mengumpulkan hadis dari berbagai sumber, baik dari hafalan maupun tulisan.
* Verifikasi hadis: Memeriksa kesahihan sanad dan matan hadis.
* Klasifikasi hadis: Mengklasifikasikan hadis berdasarkan kualitas dan isinya.
* Penyusunan hadis: Menyusun hadis dalam sebuah kitab hadis.

Sumber kodifikasi hadis berasal dari berbagai perawi hadis yang tersebar di berbagai wilayah. Polemik baca tulis dan hafalan muncul karena adanya perbedaan pendapat mengenai metode yang paling tepat dalam menjaga kemurnian hadis. Sebagian ulama lebih menekankan pada hafalan, sementara yang lain lebih mempercayai penulisan.


4. Ilmu Dirayah dan Cabang-Cabang Ilmu Dirayah:

Ilmu Dirayah adalah ilmu yang mempelajari kesahihan dan keabsahan hadis. Cabang-cabangnya meliputi:

* Ilmu Jarh wa Ta'dil: Ilmu yang mempelajari biografi dan kredibilitas para perawi hadis.
* Ilmu Rijal al-Hadis: Ilmu yang mempelajari biografi para perawi hadis secara detail.
* Ilmu Thabaqat: Ilmu yang mempelajari generasi para perawi hadis.
* Ilmu Asbab al-Wurud: Ilmu yang mempelajari sebab-sebab turunnya hadis.

Objek kajian ilmu dirayah adalah sanad dan matan hadis untuk menentukan kesahihannya. Urgensi mempelajarinya adalah untuk memastikan bahwa hadis yang digunakan sebagai dasar hukum atau pedoman hidup benar-benar sahih dan dapat diandalkan.


5. Ilmu Riwayah dan Cabang-Cabang Ilmu Riwayah:

Ilmu Riwayah adalah ilmu yang mempelajari cara-cara meriwayatkan hadis. Cabang-cabangnya meliputi:

* Ilmu Tahammul wa Ada’: Ilmu yang mempelajari kemampuan perawi dalam menghafal dan menyampaikan hadis.
* Riwayah bi al-Ma'na: Meriwayatkan hadis dengan memahami maknanya, bukan hanya menghafal lafalnya secara persis.

Objek kajian ilmu riwayah adalah proses transmisi hadis dari Nabi SAW hingga kepada perawi terakhir. Urgensi mempelajarinya adalah untuk memahami bagaimana hadis sampai kepada kita dan untuk menjaga kemurnian hadis.


Semoga penjelasan di atas bermanfaat. Ingatlah bahwa ini merupakan ringkasan dan penjelasan lebih detail dapat ditemukan dalam literatur ilmu hadis yang lebih komprehensif.