22. Berukut ini adalah sifat malu yang tepat __ (4 Poin) Malu menghadiri pengajian umum Malu shalat berjamaah Malu diejek : teman bila berjilbab Malu tidak mengerjakan PR

Pertanyaan ini berkaitan dengan identifikasi sifat malu yang tepat dalam konteks agama dan moralitas. Opsi yang diberikan mencakup berbagai situasi yang mungkin dianggap memalukan oleh seseorang, terutama dalam konteks budaya dan agama tertentu.

1. "Malu menghadiri pengajian umum" - Ini bisa dianggap sebagai sifat malu yang tidak tepat karena menghadiri pengajian umum adalah aktivitas yang umumnya dianggap positif dan tidak memalukan dalam konteks agama dan moralitas.

2. "Malu shalat berjamaah" - Shalat berjamaah juga umumnya dianggap sebagai aktivitas yang positif dan tidak memalukan dalam konteks agama, terutama dalam Islam. Oleh karena itu, merasa malu dalam situasi ini mungkin tidak dianggap sebagai sifat malu yang tepat.

3. "Malu diejek teman bila berjilbab" - Merasa malu ketika diejek oleh teman karena berjilbab bisa dianggap sebagai sifat malu yang tepat, terutama jika ejekan tersebut berkaitan dengan keyakinan atau praktik agama. Ini bisa mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan keyakinan atau identitas agama di hadapan tekanan sosial atau ejekan.

4. "Malu tidak mengerjakan PR" - Meskipun mungkin dianggap memalukan oleh beberapa orang, tidak mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah) lebih berkaitan dengan tanggung jawab akademis daripada sifat malu yang berkaitan dengan agama atau moralitas.

Dengan demikian, opsi yang paling mencerminkan sifat malu yang tepat dalam konteks agama dan moralitas adalah opsi 3, yaitu "Malu diejek teman bila berjilbab", karena ini mencerminkan ketidakmampuan untuk mempertahankan keyakinan atau identitas agama di hadapan tekanan sosial atau ejekan.